Chapter 4: Trying on Shoes

3.5K 421 23
                                    

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

"Namanya Porsche Pachara Kittisawad, usia 20 tahun. Saat ini berkuliah di jurusan Marketing di Universitas ternama di Bangkok. Dia omega."

Vegas memperhatikan foto-foto yang dikumpulkan oleh Nop. Menampilkan sosok Porsche yang dimaksud, perwakannya tinggi dan berkulit agak gelap. Tubuhnya tidak terlihat mungil seperti yang Vegas temui tadi malam. Setidaknya Vegas yakin pria di foto ini berbadan lebih besar dibandingkan yang Vegas ingat. 

Apa Nop tidak salah mencari informasi?

Vegas tampak berpikir panjang sampai Anakinn masuk ke dalam ruangan. Sepupu Vegas itu seenaknya duduk di sofa milik Vegas. Lalu melirik pada Nop yang berdiri di depan meja Vegas.

"Nop, buatkan aku kopi," pesan Kinn sebelum ia bersandar nyaman di sofa Vegas.

Vegas menutup lembaran kertas hasil penyelidikan Nop, sebelum menatap tajam pada sepupunya. "Kau tidak ada pekerjaan?"

Dengan mudahnya Kinn menggelengkan kepalanya. "Kau harus bersantai sedikit, Vegas. Jangan terlalu serius."

"Termasuk kau yang tidak datang tadi malam?" tanya Vegas yang sangat ingat jika Anakinn tak muncul tadi malam.

Tawa Kinn terdengar pelan. "Aku datang tapi cepat kembali. Lebih tepatnya aku diundang oleh seseorang. Aku menemuinya di bar."

Kinn terbilang cukup terbuka dengan Vegas, sayangnya Vegas tidak sama sekali. Itulah kenapa dia sama sekali tak perduli pada cerita Kinn.

Vegas menganggukkan kepalanya. Tidak perduli sebenarnya.

"Tapi aku mendengar cerita yang menarik tadi malam," ucap Kinn yang menatap Vegas dengan tatapan mengejek. Alis tebalnya dinaikkan beberapa kali untuk mengganggu Vegas.

"Apa maksudmu?"

Nop dengan baik hati meletakkan cangkir kopi ke meja depan Kinn. Kalau dia tak baik hati mungkin dia akan mengikuti perintah Vegas untuk mengguyur wajah Kinn menyebalkan ini dengan kopi yang ia bawa. Datang-datang sudah membuat perkara dengan Tuannya.

"You danced with a beautiful omega haha..." Ada ejekan di belakangnya.

Pasalnya Kinn sangat tahu jika Vegas tak pernah tertarik dengan hal semacam itu. Jika pun dia sedang ingin tidur dengan seseorang, maka Vegas pun tak akan basa-basi lagi. Ia akan mengajak langsung, dan seringkali Vegas tak perlu memaksa. Mereka yang datang sendiri pada Vegas.

Apalagi sampai menyenangkan hati seorang omega untuk diajak berdansa. Sungguh bukan Vegas yang biasanya.

"Siapa dia? Sepertinya bukan Tawan," ucap Kinn yang mengingat partner ranjang Vegas bulan ini.

Vegas menggelengkan kepalanya. "Aku tak tahu."

Hah? Kinn nyaris tersedak kopinya saat mendengar ucapan Vegas.

Cinderella Pete Story | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang