Chapter 13: The Trust

3.6K 391 32
                                    

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆


"Pete, kemari."

Pete mengedarkan pandangannya dan bertemu dengan Porsche yang duduk di bagian sudut kantin kampus. Jika dipikir-pikir lagi semenjak magang Pete jarang bertemu dengan Porsche. Berbeda dengan porsche yang masih aktif kuliah karena banyak mengulang, Pete hanya dua kali ke kampus dalam seminggu untuk menyusun laporannya.

Lalu, baru saja Pete mendekat dia langsung berhenti di dekat meja. Apalagi saat melihat piring-piring makanan yang berderet di meja. Juga ada tambahan lainnya seperti stroberi cake kesukaan Pete juga. Jelas Porsche membeli kue ini di luar, sebab kantin mereka tidak menyediakannya.

Ada es serut juga ... Ini Porsche niat sekali untuk menyediakannya.

Aroma-aromanya Porsche ada maunya ini!

Mata Pete memicing curiga. "Porsche, kau berbuat kesalahan ya?"

Atau anak ini minta Pete gantikan lagi untuk datang ke pesta?

Porsche tersenyum lebar sambil menarik Pete agak mendekat, tapi Pete terlanjur trauma jika Porsche mendadak baik seperti biasanya. Karena biasanya kalau dekat Porsche, Pete seringnya diganggu bukan dilayani dengan baik seperti ini.

"Aww, Pete ... Kenapa kau berpikir buruk? Kita lama tak bertemu dan aku ingat kalau aku belum membayar janjiku dulu," ucap Porsche yang kali ini berhasil mendudukkan Pete di sampingnya.

Nah, untung ingat anak ini!

Pete mengambil sendok dan menatap makanan di meja secara keseluruhan. "Tapi ini kebanyakan, Porsche. Tak baik membuang-buang makanan."

Tanpa disuruh oleh Porsche, Pete sudah menyuap sesendok makanan ke mulutnya. Membuat porsche tak yakin jika makanan yang ia siapkan ini kebanyakan. Namun ia tak mau mengatakannya karena dia tak mau merusak mood Pete.

Ketika selesai menelan, Pete menghela napasnya pelan. "Katakan ..."

"Jadi begini," Porsche mendekatkan tubuhnya dengan ekspresi agak gugup.

"Temanku bersama seorang pria, dan mereka tidak memiliki komitmen. Jadi aku ... Maksudku temanku itu mulai merasa nyaman, tetapi mereka tidak saling mencintai. Apa kau pikir itu bisa berlanjut?" ujar Porsche yang menatap penasaran pada Pete.

Sendok Pete berhenti di udara. "Baik, jadi tanpa cinta tetapi sering tidur bersama." Pete mencoba untuk menebak jalan ceritanya.

Dan Porsche menganggukkan kepalanya.

"Bukannya kau ... Maksudku temanmu itu sudah terbiasa? Apa yang menjadi masalah?" balas Pete yang tak mau menghancurkan karangan Porsche.

Mungkin terjadi banyak hal di antara Porsche dan Anakinn. Mereka jarang bertemu hingga Pete tak tahu sejauh apa hubungan mereka. Walau Vegas dan Kinn adalah sepupu, kedua orang itu sangat jarang bercakap ria apalagi curhat satu sama lainnya. Keduanya malah terlihat seperti bermusuh jika bertemu.

Cinderella Pete Story | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang