Chapter 39: END

3.4K 325 60
                                    

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

"Aii Pete, makanlah dulu. Biar Bibi yang mengantarkan air untuk orang-orang..." Seorang Bibi yang Pete kenal memanggilnya.

Sejak tadi Pete mengantarkan makanan dan air mineral untuk para pelayat yang datang. Ada banyak orang yang berkunjung, bahkan Vegas harus membantu para bapak-bapak untuk mempersiapkan kremasi Kakek nantinya. Nenek jelas hanya duduk di dekat altar untuk mendoakan kakek, ditemani oleh Tay dan Tem.

Ayah dan ibu tiri Pete juga datang, mereka hanya duduk di kursi bagian ujung. Hanya tak banyak bicara.

Tiga tahun berlalu, dan hubungan keluarga yang memang tak baik sulit diperbaiki.

Setidaknya mereka tak saling mengganggu. Itu sudah cukup.

Pete tersenyum tipis. "Tak apa, Bibi. Aku belum lapar. Ini juga tak banyak lagi." Pete menunjukkan beberapa botol air mineral yang akan diantarnya pada para tamu.

Kebersamaan di kampung mereka sangat baik. Kakek dan Neneknya juga cukup dihormati di sini, sehingga banyak pelayat yang datang. Bahkan sejak tadi Venice dengan riang bermain dengan anak-anak kecil di kampung ini.

Lagipula kenapa sejak tadi ada banyak gadis kecil yang menempel pada Venice?

Juga ... Apa-apaan dengan senyum tampan itu?

Kalau dengan Pete anak ini sangat manja. Kalau dengan Vegas dia kadang sering ketus. Tapi kalau di depan para gadis ini dia benar-benar bersikap ramah, yang membuat Pete agak geli juga.

Ya ampun, Ve. Jangan cepat-cepat besar.

Pete ingin menangis saat ingat anak ini cepat sekali besarnya. Ia tentu saja ingin Venice-nya tumbuh sehat, tetapi rasanya sangat cepat. Waktu itu Venice belum bisa berjalan, sekarang yang berlarian bersama gadis kecil itu putranya.

Lalu nanti Venice akan masuk sekolah. Dia tak akan mau digendong Pete lagi, dan akan sering keluar bersama temannya. Huwaaa ... Bagaimana jika nanti Venice punya pacar dan membawa pacarnya ke rumah?

Bibir Pete mencebik. Apa dia buat anak lagi saja ya? Tapi, Vegas tak akan setuju karena kehamilannya mungkin akan beresiko lagi.

SRET!

Pete menoleh saat pinggangnya disentuh dari belakang. Vegas berdiri di belakangnya sebelum merangkul bahu Pete yang sejak tadi bolak-balik untuk menemui para tamu. Pria alpha itu membawa Pete untuk duduk di kursi kayu di bagian belakang.

"You should rest, Baby."

Nah karena memikirkan anaknya yang akan tumbuh dewasa, Pete jadi melamun.

Cinderella Pete Story | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang