Chapter 37: Once Again

2.5K 317 58
                                    

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

GRAK!!

Suara agak keras itu terdengar dari pintu ruangan Pete. Membuat Pete terkejut dan terbangun dari tidur samarnya. Yah, tidur samar karena sebenarnya Pete tak benar-benar tertidur.

Bagaimana pun Pete sepertinya terlalu banyak tidur hingga sekarang dia agak muak untuk tidur.

Apalagi baru satu jam yang lalu dokter memeriksanya, dan mengatakan jika darah Pete berjalan sebagaimana normalnya. Hanya saja tak ada yang tahu jika penyakitnya akan datang lagi atau tidak. Dokter hanya mengatakan agar Pete tetap dirawat, sampai mereka bisa memastikan jika Pete baik-baik saja. Tentu saja dengan bayinya juga.

"Nenek," panggil Pete saat melihat ternyata yang masuk adalah neneknya.

Padahal Pete meminta neneknya pulang saja. Berjaga di rumah sakit akan membuat neneknya lelah. Apalagi sudah ada Vegas di sini.

"Nanti nenek lelah loh kalau bolak-balik rumah sakit. pete sudah tak apa," ucap Pete dengan suara yang agak berbisik.

Takut membangunkan Vegas yang berbaring di sampingnya. Kasur rawat Pete cukup luas, tetapi Vegas memilih tidur miring tanpa beralas bantal di samping kepala Pete. Dan kepala pria itu berada di pinggang Pete, sehingga saat pria itu memeluknya dia menempel pada perut Pete. Sedangkan kaki Vegas menekuk, sehingga Pete khawatir jika tidur Vegas tak nyaman.

Tapi Neneknya tersenyum sambil memberi isyarat pada orang di belakangnya. "Nenek hanya mampir sedikit. Lagipula Nenek tak khawatir padamu saja, tapi pada pria manja yang menempel terus padamu itu. Membuat khawatir saja, dia tak makan dengan baik akhir-akhir ini."

Pete hanya mengusap rambut Vegas yang cukup panjang. Ia tahu yang dimaksud neneknya.

"Vegas memang agak keras kepala, Nek." Ingatkan Pete untuk memaksa Vegas makan nanti.

"Bukannya agak! Sangat ... eh, luk ... Kenapa kau di luar? Ayo masuk! Bawa makanan untuk adikmu."

Sepertinya Nenek tak sendiri. Yah, pastinya karena Pete tak bisa membayangkan jika Neneknya bisa menuju kamar rawat Pete sendirian. Orang tadi Porsche bercerita saat mereka datang, Nenek Pete dengan semangatnya membuka pintu ruang rawat, padahal kan ada Porsche dan Kinn yang bersamanya.

Itu karena neneknya berjalan sambil terus khawatir pada Pete, sampai tak perduli kalau pintu yang ia buka bukan ruang rawat cucunya.

Akhirnya mereka mengandalkan wajah Kinn untuk meminta maaf pada pasien lainnya.

Oke, jadi begitulah cerita singkatnya.

Lalu, yang datang bersama Neneknya adalah Tay.

Wajahnya terlihat serba salah tapi Pete tak begitu ingin memperhatikannya. Pete pikir ia tak perlu menjaga sikap karena sejak awal pun mereka tak akrab. Tay masuk dengan membawa kotak makan bertingkat. Masakkan neneknya di rumah.

Cinderella Pete Story | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang