☆☆☆
"Khun Vegas, kita harus memilih ..."Vegas sungguh benci ruangan ini. Sejak beberapa bulan yang lalu Vegas sama sekali tak menyukai ruangan ini. Ruangan dokter Top yang serba putih. Ada vas bunga kecil di nakasnya yang berwarna putih pucat. Bunganya selalu berganti, dan setiap kali Vegas menerima bom selanjutnya dia akan terus menatap bunga itu.
Kali ini adalah bunga lily putih.
"Aku tak tahu."
Hanya itu yang bisa Vegas katakan. Ia ingin menjawabnya sekarang, tetapi dirinya sendiri ingat tentang gerakan kecil di perut Pete. Lalu wajah bahagia Pete saat si kecil mereka bergerak. Anak itu sehat dan luar biasa hebat, dia bisa bertahan sampai sekarang.
Lalu, Vegas diminta menyerah akan salah satunya?
"Biasanya pengobatan Khun Pete diberikan untuk dosis yang aman bagi janinnya. Namun sepertinya sekarang Khun Pete tiba bisa diberikan dalam dosis kecil lagi, penggumpalan darahnya benar-benar lebih cepat," ujar dokter Top yang menjelaskan jika apa yang ia sarankan ini bukanlah kemauannya juga.
Vegas mengetuk meja dokter Top sambil memandang bunga lily itu. Masih di sana juga tatapannya.
"Jadi kalian hanya bisa meningkatkan dosis obatnya? Dalam artian itu bisa membahayakan anakku?" tanya Vegas, nadanya akan lebih hampa setiap kali pertanyaan itu muncul.
Dokter Top menganggukkan kepalanya. "Jika Khun Vegas menyetujui itu, kami akan menyuntikkan dosis yang lebih tinggi lagi. Yang berbahaya adalah jika janinnya terpengaruh dengan obat-obatan, itu bisa membuat pendarahan dan gangguan pada plasenta hingga ..."
Dokter Top tak bisa melanjutkan kata-katanya saat melihat aliran air mata Vegas yang mengalir. Mata itu tetap dingin tetapi air mata hangat mencemarinya.
"Kita hanya mencari prioritasnya, Khun Vegas. Sisanya tak ada yang tahu. Kita hanya berharap Khun Pete bangun setelah serangan ini, sehingga kita bisa mencari cara lain."
Lalu bagaimana Vegas mencari yang mana prioritas baginya? pete dan bayinya adalah apa yang Vegas sangat cintai. Seburuk-buruknya Vegas ia tak akan bisa menggali lubang untuk menuju kematian anaknya sendiri.
"Aku ..." Vegas menjeda ucapannya.
Ia berdiri tanpa menatap dokter Top, pria itu berjalan untuk mengambil bunga lily putih di vas bunga itu. Jemari Vegas menggenggannya erat.
"Aku ingin bertemu dengan Pete dahulu."
Meski dalam beberapa bulan ini Vegas selalu menghindari topik ini. Apa yang Vegas takutkan terjadi, dan Vegas tak tahu harus melakukan apa.
Apakah memang cerita Cinderella sesedih ini?
☆☆☆
Lagi dan lagi ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Pete Story | VegasPete
RandomPete kehilangan sebelah sepatunya dalam sebuah pesta. Ia melarikan dirinya karena nyaris ketahuan menyamar, padahal dia hanya disuruh menggantikan Porsche. Sehingga membuat seorang alpha nyaris menciumnya malam itu. Sialan memang! Sampai di mana b...