Chapter 15: A Payment

3.3K 411 105
                                    

Vegas sebenarnya datang ke mall ini dalam urusan bisnis.

Sebuah mall besar yang terbuka dari cabang perusahaan Theerapanyakul. Baru saja diresmikan hari ini, dan sudah mulai beroperasi. Ada beberapa orang yang diundang, termasuk keluarga Kittisaward dan juga sepupunya, Anakinn ada di sana.

Mereka sudah selesai dengan acara beberapa menit yang lalu, sekarang mereka tengah berbincang sambil menikmati kemewahan mall besar ini. Kini mereka berada di kafe, dan Vegas sama sekali tak menanggapi pembicaraan antara Anakinn dan Porsche. Entah apa yang ada di dalam pikirannya sekarang.

"Vegas ..."

Vegas menoleh sekilas pada Porsche yang memanggilnya.

"Aku sudah bilang untuk membawa Pete kemari hari ini," ucap Porsche pada Vegas. Entah Porsche menyadari atau tidak, tetapi Kinn terlihat salah tingkah saat Porsche menyebut Pete.

Sebab, tadi siang ... Sebelum Kinn datang ke sini, dia bersama Tawan dan bertemu Pete di toko. Ia sungguh baru tahu jika kekasih Vegas itu bekerja di sana.

Porsche sangat semangat jika ada teman satu sektenya di sini. Akan tetapi, Vegas menggelengkan kepalanya. Bukan dia yang tak ingin mengajak Pete tetapi Pete sendiri rupanya sangat suka bekerja.

Lagipula, how did Vegas get Pete here?

Vegas menyadari ini pertama kalinya ia ragu mengambil tindakan berani. Dia tak mau membuat Pete menjadi menjauh karena kontak fisik mereka yang terlalu banyak. Pete terlihat memiliki kewaspadaan tersendiri terhadap orang lain.

Dengan kata lain, Pete sangat tertutup.

"Ku dengar Pete menginap di mansion." Jelas itu bukanlah pertanyaan, itu pernyataan. Di mana Porsche mengetahui tentang itu, dan Pete memberitahu jika dia bertengkar dengan Pa-nya.

Yah, Porsche tidak terkejut karena seringkali terjadi. Hanya saja ia cukup terkejut saat Pete memilih menginap di mansion Vegas.

Hmm ... Ada sapi di balik batu di antara Vegas dan Pete.

Kinn terlihat terkejut. "Not like your usual self, Vegas." 

Vegas yang Kinn kenal ialah pria yang memiliki zona tersendiri yang sulit dimasukki orang lain. Teman tidur dan his ex, semunya tak pernah dibawa Vegas ke mansion. Vegas hanya sering menemui mereka di hotel, dan hubungan mereka selesai setelah Vegas bosan.

Itu saja.

Nyatanya Vegas tak begitu menanggapi pembicaraan ini. Matanya terus fokus pada toko di depan kafe, dia hanya menganggukkan kepalanya seolah dia memahami pembicaraan.

Nop yang berdiri di samping sofa tempat Vegas duduk kini agak menunduk. Berucap pada Tuannya. "Anda ingin melihat-lihat, Khun Vegas? Masih ada setengah jam sebelum pertemuan selanjutnya."

"Emm."

Dengan ucapan itu Vegas mendadak berdiri. Membuat Porsche yang sejak tadi menyenderkan kepalanya di bahu Kinn kini mendongakkan kepalanya. Menatap Vegas yang sudah berdiri di depannya.

"Aku baru tahu jika Vegas gemar berbelanja," cetus Porsche dan segera dibalasi gelengan oleh Kinn.

"Dia malah sangat jarang berbelanja seperti itu." Yang ada Vegas hanya akan memerintahkan Nop memesankannya pakaian.

Ia hanya melihat model dan ukuran, setelah itu membayar. Sesederhana itu.

Vegas bangkit tetapi dia segera menatap Porsche kembali. "Kau yang pilih."

Hah? Kenapa harus Porsche yang memilih?

Namun tanpa perlu menjawab Porsche, Vegas berjalan terlebih dahulu. Membuat Porsche mendecih sebal saat tahu Vegas sangat irit bicara. Seperti ada tarif tersendiri jika Vegas mengeluarkan suara emasnya itu. Dasar ...

Cinderella Pete Story | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang