☆☆☆
DUG!!Pete mengerang saat kepalanya menabrak kaca mobil. Itu membuatnya terbangun dengan bibir yang mengoceh sebal. Ini kalau Pete hilang ingatan dia akan menggeplak kepala siapapun yang menyetir dengan tidak baik!
"Menjaga kepalamu saja tak bisa."
Baru saja Pete membuka matanya dan menoleh pada siapa saja yang menyetir, dia sudah diberikan kata-kata manis pembeku jiwa. Ditambah lagi tatapan dingin Vegas yang melirik sekilas padanya. Membuat Pete menegakkan tubuhnya sambil mengusap kepalanya pelan.
Padahal bahu Pete saja masih membengkak karena menabrak wastafel kemarin!
"Aku kan tertidur," ucap Pete yang memperhatikan jalan di luar.
Mereka sekarang ke mana?
"Vegas, kita pulang ke Bangkok?" Setidaknya Pete ingat jika Vegas berkata bahwa mereka akan menetap di hotel untuk sementara waktu.
Vegas memiliki pekerjaan di hotel itu dan Pete juga sudah setuju. Pete juga tak ingat kapan dia bersiap, mungkin Vegas membawa Pete begitu saja saat Pete tidur malam. Ini buruknya seseorang kalau sudah tidur mati, istilahnya. Mau dipindah ke peti saja tak tahu.
Tahu-tahu sudah dikremasi saja! Hiihh ...
Tapi ya kenapa sekarang mereka berada di mobil, mana jalannya hutan-hutan begini. Apa Vegas membawanya tersesat? Vegas berbelok ke jalan yang agak kecil di banding jalan yang lebih besar sebelumnya.
"Ke pemakanan."
Eh? Siapa yang meninggal? Kenapa Pete tidak tahu?
Pete menoleh pada Vegas dengan wajah panik. "Vegas ..."
Ini Vegas sungguhan mencintai Pete, bukan?
Baru saja Vegas diajak berbicara, mobil hitam Vegas sudah berhenti di depan kuil kecil. Membuat Pete menutup mulutnya sekaligus mengamati sekitar dengan wajah sendu.
Tempat ini ...
Pete menoleh pada Vegas yang mengambil sesuatu di kursi belakang.
Vegas mengambil buket bunga yang cukup besar. Beserta keranjang yang berisi bunga juga, serta sebotol air. Sebelum Vegas menatap Pete yang duduk di sebelahnya.
"Ayo turun ..."
Pete seperti kehilangan setengah dari kesadarannya sendiri. Ia berjalan tetapi pikirannya ke mana-mana, bahkan saat tangannya memeluk lengan Vegas yang mengarahkannya untuk berjalan. Setiap langkah Pete terasa mendebarkan, hingga mereka berhenti di salah satu makam yang cukup terurus.
Tak seperti kebanyakan makam di sekitar mereka. Mungkin karena pemakaman ini jauh dari perkotaan. Hanya ada pedesaan dan rumah sakit kecil di dekat sini. Itu pun masih terbilang cukup jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Pete Story | VegasPete
RandomPete kehilangan sebelah sepatunya dalam sebuah pesta. Ia melarikan dirinya karena nyaris ketahuan menyamar, padahal dia hanya disuruh menggantikan Porsche. Sehingga membuat seorang alpha nyaris menciumnya malam itu. Sialan memang! Sampai di mana b...