Chapter 6: The Choice

3.9K 441 40
                                    

Pete menahan bibirnya yang ingin mengomel, dan malah sebaliknya ia tersenyum tidak jelas pada Vegas. Membuat Vegas mengerutkan keningnya. Entah apa lagi ide anak ini untuk melarikan diri.

"Maaf, Khun. Sepertinya saya salah jalan." Pete berlagak seolah dia tersesat.

Walau tak wajar juga ada orang yang mengaku tersesat setelah ketahuan memanjat pagar rumah orang lain. Tapi Pete tetap memikirkan cara bagaimana ia melarikan diri dari Vegas.

Secara pelan ia bergerak mundur, hanya agar saat berputar nanti lebih cepat. Kalau Vegas ada di luar rumah seperti itu pasti bodyguardnya ada di sekitarnya. Jadi Pete mungkin bisa melarikan diri di gerbang depan.

Namun ... SRET!

Vegas menarik kaki Pete yang masih terjulur, membuat pria manis itu sempat oleng. Jika Pete tidak berpegangan pada permukaan atas tembok mungkin dia sudah akan terkapar di tanah. Pete berusaha menarik kakinya, walau ia tahu pria alpha ini jauh lebih kuat dibandingkan dirinya.

"Huwaaa, lepaskaaaaan ... Saya masih muda, belum merasa menikah woyy!!!" teriak Pete saat Vegas sengaja menarik-narik kaki Pete pelan.

Vegas menghela napasnya saat telinganya berdenging pelan karena suara cempreng Pete. Meski Pete meminta dilepaskan, pria alpha itu masih menahan sebelah kaki Pete. Anak itu sendiri yang malah menggelengkan kepalanya histeris. Sesuatu yang membuat Vegas bingung, padahal dia tak lagi menarik kaki Pete.

"Kau mau turun sendiri atau ku tarik," ucap Vegas dengan nada dingin.

Membuat Pete semakin cemberut. Dasar tak punya hati, pikirnya!

"Saya bisa turun sendiri." Pete menegakkan tubuhnya, masih duduk di atas tembok.

Kala itu dia sadar jika ada Nop yang berdiri di bagian dalam tembok. Dia tak bisa melarikan diri lagi. Oleh karena itu,   Pete mengambil ancang-ancang untuk melompat ke bawah. Dia tak punya pilihan lain karena Vegas jelas tak akan melepaskannya.

Setidaknya kalau dia patuh mungkin Vegas akan berbaik hati melepaskannya.

Huftt!

"Masuk ke dalam rumah," perintah Vegas yang membuat Pete, karena dia awalnya sudah di dalam rumah.

Lagipula apa kepentingan Pete untuk masuk ke dalam? Kalau ada masalah Pete tak mau membebani keluarga Saengtham. Sehingga Pete segera menegaskan.

"Pa tak tahu apapun tentang masalah tadi malam. Ini urusan saya."

Vegas mengangkat sebelah alisnya. "Ohh, bukannya tadi katamu kau hanya salah jalan."

Jelas-jelas Vegas hanya mengejek Pete yang tadinya mengarang alasan. Pete sendiri harusnya tahu jika Vegas ini sangat sulit untuk diatasi. Sehingga dia tak menjawab apa-apa, sebaliknya Pete berjalan memutar tembok pagar, untuk kembali ke rumah.

Kaki Pete menghentak-hentak karena dia sangat kesal sekarang, sedangkan Vegas berjalan di belakangnya.

Angin berhembus lembut dan Vegas hanya mencium aroma sabun mandi Pete yang tercium berbau stroberi. Selebihnya ... Aroma bunga mawar dan lavender yang Vegas hirup tadi malam tidak ada.

Seperti selayaknya seorang Beta.

Walau sebenarnya Vegas sungguh menyukai aroma Pete tadi malam. Itu sungguh alami dan benar-benar keluar dari pusat scent Pete.

But, apapun itu ... Selama yang vegas dapat itu Pete, terlepas dia omega atau beta, vegas tak perduli.

☆☆☆

Ayah Pete, dia menatap bingung pada Vegas yang mendadak membawa Pete.

Mana jaket hitam yang dipakai Pete tampak terkena tanah dan debu. Untung tak ada sarang laba-laba yang menempel di kepala pete karena dia menyusup ke sana-sini. Sedangkan anak itu berdiri di belakang Vegas.

Cinderella Pete Story | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang