Chapter 22: An Old Story

3.3K 406 96
                                    

Pete masuk ke kamar mereka saat Vegas baru selesai mandi.

Sehingga Pete jadi semakin gerah sekarang saat mencium aroma sabun mandi dan sampo yang menguar dari Vegas. Pria itu bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana piyama. Beruntung Pete orangnya mudah beradaptasi, sehingga dia sudah terbiasa dengan Vegas yang sering bertelanjang dada.

Jadi ingin dia, maksudnya mandi. Pete ingin mandi dan meredakan rasa sakit kepalanya. Padahal baru mau menikah tiga hari lagi, Pete jadi tak enak karena banyak yang patah hati di sekitarnya. Apa sedang patah hati nasional?

Pete berjalan melewati Vegas yang duduk di kasur tanpa berniat menyapanya. Saking malasnya, ia malah menarik handuk yang dipakai Vegas untuk mengeringkan rambut.

Handuk Pete dapat, lengan Pete yang ditarik Vegas.

"Hey, what's wrong?" Tanya Vegas yang melihat wajah kusut Pete.

Nah ketika ditanya begini Pete jadi ingin mengomel! Padahal sebelum masuk ke kamar tadi dia ingin terlihat tenang.

"Aku khawatir pada Porsche ..." ucap Pete yang mengusap rambut Vegas yang basah.

Sekalian Pete yang kin mengeringkan rambut Vegas.

"Ku pikir dia perlu waktu," saran Vegas agar Pete membiarkan Porsche berpikir.

Bagaimana pun Pete ingin membantu Porsche, jalan keluarnya tetap ada di antara Kinn dan Porsche. Mereka yang memutuskannya. Jika pun Porsche tak ingin kembali pada Kinn, itu keputusannya.

Pete hanya diam sambil mengacak-acak rambut Vegas yang masih agak basah dengan handuk. Sesekali Pete memijat kepala Vegas, dan rasanya sangat nyaman. Vegas tak akan menolak jika mendapat pijatan seperti ini terus di sepanjang hidupnya.

"Vegas ..."

"Hmm?" Sejak tadi Vegas memejamkan matanya.

"Memangnya ada apa antara Khun Kinn, Tawan, dan Vegas?" Vegas berjanji akan menceritakannya pada Pete, bukan?

Sejauh yang Pete dengar dari perdebatan Kinn dan Porsche sebelumnya. Lalu Tawan juga yang berusaha mendekati Vegas, serta Kinn yang bodohnya tak tertolong, Pete yakin ada cerita panjang di belakangnya.

Hanya saja Porsche tak mau bercerita, atau Porsche sama sekali tak ingin tahu kenapa Kinn begitu terikat pada Tawan. Tapi Kinn juga tak bisa melepaskan Porsche. Di dunia ini kau harus memilih, atau kau akan kehilangan semuanya.

"Heh? Vegas tidur?" tanya Pete yang tidak mendapatkan jawaban dari Vegas.

Bisa-bisanya ini orang!

Vegas menghela napas. "Kinn and Tawan are friends, and I'm just Kinn's cousin."

Nah ini ... Vegas benar-benar buruk di pelajaran menyusun kalimat. Di mana letak kejelasannya? Untung Pete tidak bodoh-bodoh amat dalam memahami bahasa Inggris, tetapi tidak ada informasi yang bisa Pete serap di sana.

Sapi di cerita ini pun tahu kalau Vegas dan Kinn itu sepupu!

Yang lebih informatif sedikit lah, Suamiku.

"Oh jadi Vegas pernah bersama Tawan." Baiklah hentikan omong kosong dan mari membuka inti sebenarnya yang ingin Pete tanya.

"Ya."

Sialan! Bertanya pada rumput yang bergoyang rasanya lebih berarti daripada Vegas ini.

"Kami bersama karena permintaan Kinn dan berpisah karena aku bosan."

Pete cemberut. "Jadi kalau Khun Kinn menyuruh kalian bersama lagi, Vegas akan mengikuti?"

Lagipula bagaimana Vegas sekonyol itu menjadi kekasih dari Tawan dengan dasar rekomendasi sepupu.

Cinderella Pete Story | VegasPeteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang