☆☆☆
Vegas mencari Pete cukup lama. Telponnya bisa dihubungi, dan Vegas juga mencari Pete sampai ke kampus, yang tentu saja tidak ada. Hanya dugaan Vegas saja Pete di sana, karena sebenarnya kelas Pete sudah berakhir siang tadi.Di malam hari seperti ini Pete tak akan berada di kampus karena dia tak masuk dalam organisasi kampus mana pun. Pete juga tidak datang bekerja hari ini, Vegas tahu dari Tankhun yang mengomel pada Vegas. Kesal dia kalau Pete tak ada, dan menyalahkan Vegas jika Pete tak bisa datang karena Vegas.
Lalu, dari Nop ia sudah memastikan jika Pete belum pulang ke rumah.
Vegas menghela napasnya sambil merokok di dalam mobilnya. Tak biasanya Vegas merokok, tetapi malam ini dia perlu nikotin untuk menenangkan pikirannya. Terlalu banyak yang terjadi, Vegas tak perduli tetapi Kinn tidak. Pria itu sangat perduli dengan kedatangan Tawan, dan di saat itu Kinn menyulitkan Vegas untuk mendapatkan kontak Porsche.
Sebab dari ucapan Kinn ia tahu jika di siangnya Pete bertemu dengan Porsche.
"Ya?" Vegas menerima telpon dalam keheningan mobilnya.
Di seberang sana terhubung Porsche, yang berhasil Vegas hubungi.
"Ku dengar Khun Vegas mencari Pete."
Vegas hanya mengangguk, entah Porsche akan mengerti atau tidak. Namun pria itu melanjutkan ucapannya lagi.
"Saya hanya bertemu tadi siang, Khun. Nomor ponsel Pete pun tidak aktif. Anak itu baik-baik saja tadi siang, ku pikir mungkin sesuatu terjadi setelah kami makan siang," jelas Porsche yang juga selesai menghubungi Pol dan Arm juga.
Kedua teman Pete itu malah bingung saat Porsche bertanya pada mereka. Itu karena semenjak Vegas mengeluarkan Pete dari pekerjaannya di kafe, Pete tak pernah datang ke sana. Sehingga Porsche juga menelpon Bibi Aom, pelayan di rumah Saengtham, dan Bibi Aom berkata Pete tidak pulang ke rumah.
"Baik." Hanya itu yang Vegas katakan.
Lalu Porsche mendadak berkata. "Khun Vegas, Pete itu memang agak sulit untuk dipahami apa yang ada di pikirannya. Mungkin saat anda menemukan Pete kali ini dia akan tersenyum seperti biasanya."
Yah, Pete memang seperti itu. Vegas loves Pete's smile, and maybe that's what made Vegas unable to let go of Pete since the first time they met.
Sejak di pesta dansa pria itu selalu tersenyum di balik topeng peraknya. Ada kalanya Vegas melihat dia sebagai sosok yang kuat, tetapi nyatanya tak sekuat yang ia kira. Pete juga yang terlihat murung saat pekerjaannya terasa sulit. Pete juga yang menangis saat seseorang menyakitinya.
Vegas mematikan telpon, dan tepat saat itu Nop nenelpon Vegas lagi.
"Khun Vegas, saya menemukan Khun Pete."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Pete Story | VegasPete
RandomPete kehilangan sebelah sepatunya dalam sebuah pesta. Ia melarikan dirinya karena nyaris ketahuan menyamar, padahal dia hanya disuruh menggantikan Porsche. Sehingga membuat seorang alpha nyaris menciumnya malam itu. Sialan memang! Sampai di mana b...