Pete kehilangan sebelah sepatunya dalam sebuah pesta. Ia melarikan dirinya karena nyaris ketahuan menyamar, padahal dia hanya disuruh menggantikan Porsche. Sehingga membuat seorang alpha nyaris menciumnya malam itu.
Sialan memang!
Sampai di mana b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☆☆☆
*Warning: Mature Content
Pete sempat menggigit kukunya saat melirik ke pintu ...
Aduh.
Dia sudah mandi dan menunggu Vegas di kamar di hotel tempat mereka melangsungkan pernikahan. Kenapa tak pulang ke mansion?
Alasannya karena Vegas memiliki pekerjaan di hotel ini esok hari. Itu tak bisa ditunda karena Vegas sudah menunda pekerjaannya untuk mempersiapkan pernikahan. Pete memakluminya, karena Vegas berkata akan membawa Pete berlibur setelah pekerjaan ini usai.
Pete memutuskan untuk kembali terlebih dahulu karena Porsche dan yang lainnya sudah kembali ke rumah. Porsche ... Entah dia bersama Anakinn, atau temannya itu kembali ke mansion Vegas, Pete tak tahu.
Itu terserah Porsche. Dia punya hak untuk memilih apa yang diinginkannya.
Kembali lagi pada Pete yang gugup. Ia sudah berganti dengan piyama berwarna putih agak besar di tubuhnya. Bagaimana pun dia sudah mengatakan pada Vegas, dengan percaya dirinya merayu Vegas tentang heatnya. Pete mengatakannya karena itu sudah masuk jadwal rutinnya.
Tapi, Pete memeriksa dirinya. Dia tak merasakan apa-apa. Apa mungkin dia salah hitung?
Yah, heat atau tidak pasti sama saja bagi Vegas. Dia pasti akan meniduri Pete, belum resmi saja Pete beberapa kali hampir diperkosa olehnya, apalagi sudah resmi seperti ini.
Hanya saja, Pete ingin memberikan malam heat-nya untuk Vegas.
Hahhh, saat dia berharap heat datang malah tak datang dia.
BRUGH!
Pete membaringkan tubuhnya di kasur yang sama luasnya dengan kamar Vegas di mansion. Kamar pengantinnya malam ini sudah dihias sedemikian rupa. Bahkan ada lilin beraroma terapi di atas nakas, dilengkapi dengan hiasan bunga-bunga di sudut ruangan.
Taburan kelopak bunga mawar tampak bercecer di sepanjang lantai. Pete pikir orang hotel ini agak kurang kerjaan, karena itu pasti akan susah di bersihkan nantinya. Walau pun ruangan ini terlihat sangat indah.
Kamar yang indah untuk sepasang pengantin melangsungkan malam pertamanya.
Hahhh ... Pete menghela napasnya lagi. Kenapa baru kali ini Pete kecewa karena tak heat?
Biasanya Pete membenci momen itu karena ia pikir itulah kelemahannya. Dia benci menjadi lemah, apalagi di bawah kendali orang lain. Ibunya selalu mengajarkannya untuk kuat bagi dirinya sendiri.
Lalu sekarang dia ingin di bawah dominasi Vegas?
Pete merasakan kelelahannya sekarang. Ia berbaring miring sambil terus menghirup aroma bunga yang menguar di ruangan ini. Napas Pete menjadi pelan, dan ia tidur begitu saja.
