18. Masih Dendam

795 145 35
                                    

"Apa ada yang sakit oppa?" Tanya Rose mendekati ranjang Rio, pemuda itu menggeleng.

"Tidak nona" jawab nya

"Aku akan panggilkan dokter jika oppa ada keluhan" ucap Rose lagi.

"Tidak ada nona, aku baik-baik saja"

"Maafkan daddy" sesal Rose lirih, Rio hanya mengangguk lagi.

"Kamu lapar tidak?"

"Tidak, tapi aku haus nona" jawab Rio, Rose pun mengambilkan air minum yang sudah disiapkan oleh rumah sakit untuk Rio, ia pun membantu pemuda itu meminum air putih nya.

"Cukup nona" kata Rio setelah puas minum

"Oppa, tolong maafkan daddy" lirih Rose.

"Aku sudah memaafkan nya nona" jawab Rio yang masih sempat tersenyum.

Tok tok

Ceklek

Seorang perawat memasuki kamar Rio.

"Selamat pagi" sapa nya

"Pagi" balas Rio, Rose nampak canggung

"Hari ini jadwal nya bagi pasien untuk mengganti perban" beritahu sang perawat.

"Oh, baiklah" jawab Rose, gadis itu pun mundur dan memberi ruang bagi perawat yang akan mengganti perban di perut nya, sang perawat pun mulai menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh Rio, dan terlihat lah, kulit nya putih mulus dan otot perut nya yang kencang.

Rose menelan ludah nya, melihat pemandangan itu, rasa nya ia iri dengan sang perawat yang bisa menyentuh nya sebebas itu tanpa canggung, Rio nampak mengerutkan kening nya, menahan perih karena memang luka itu masih basah, sebab baru dua hari yang ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose menelan ludah nya, melihat pemandangan itu, rasa nya ia iri dengan sang perawat yang bisa menyentuh nya sebebas itu tanpa canggung, Rio nampak mengerutkan kening nya, menahan perih karena memang luka itu masih basah, sebab baru dua hari yang lalu ia dioperasi.

Sedangkan di tempat lain

Yoong nampak gelisah, ia tak tenang, pikiran nya kacau, dan sang istri memperhatikan itu.

"Cari di seluruh rumah sakit di kota Seoul, aku sudah mengirim foto nya, sebelum dia mati, aku tak akan tinggal diam" ujar Yoong dalam percakapan nya lewat telpon, beruntung Seohyun mendengar nya, ia pun segera menelpon sang putri.

Dreettt. . .

Ponsel Rose bergetar, sebuah panggilan masuk, ia pun keluar dari kamar Rio yang masih ditangani oleh perawat, untuk menjawab telpon sang mommy.

"Hallo momm"

"Hallo Rose, Rio belum aman, daddy sudah mulai menyewa pembunuh bayaran untuk memburu Rio" beritahu sang mommy, Rose pun terdiam, ia juga tak tahu harus bagaimana lagi untuk melindungi Rio dari kejaran sang ayah.

"Sebaik nya mommy pergi saja ke car wash, beritahu mereka untuk tidak datang dulu ke rumah sakit, aku takut anak buah daddy akan mengikuti mereka nanti" ide Rose.

R.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang