Lelah menangis dan karena habis melakukan perjalanan panjang membuat Rio ketiduran, ia sangat lelap dan mampu melupakan perasaan rindu nya pada rumah, dan pada pujaan hati nya, Rose, di tempat yang masih asing, Rio tentu merasa tertekan dan tak kerasan, sebab itulah ia harus cepat-cepat menyesuaikan diri.
Changmin baru pulang dari kantor nya dimalam hari, begitu memasuki ruang tengah, meja makan belum tersedia apa-apa.
"Martha"
"Ya tuan besar?"
"Kenapa tidak ada makanan? Kemana Rio?"
"Tuan muda belum keluar lagi setelah sarapan tadi tuan" jawab sang asisten rumah tangga.
"Sungjae"
"Ya tuan?"
"Coba kamu periksa dia di kamar nya" perintah nya.
"Baik tuan" Sungjae pun langsung naik ke lantai atas menuju ke kamar Rio.
Ceklek
Sungjae menggeleng, ia lalu menghampiri Rio dan melepas sepatu nya, lalu menyelimuti tubuh pemuda itu sebelum keluar.
"Bagaimana?" Tanya Changmin
"Dia ketiduran tuan, dan seperti nya dia habis menangis" jawab Sungjae, Changmin tersenyum lucu tapi juga iba.
"Ya sudah, biarkan saja" kata nya
Pagi nya, Rio tentu bangun lebih cepat, ia pun lalu bersiap, tapi ragu saat hendak turun, ada rasa ragu, takut, juga sungkan.
Tok tok
Ceklek
Rio membuka kan pintu dan menemukan Sungjae berdiri diambang pintu kamar.
"Tuan besar menunggumu di bawah"
"Baik, terima kasih hyung" Rio pun segera mengikuti Sungjae, Changmin tersenyum menatap Rio yang sudah rapi.
"Dia masih sangat kekanakan rupa nya" batin Changmin.
"Pagi Rio" sapa Changmin.
"S-selamat pagi harabeoji" balas nya membungkuk hormat.
"Ayo duduk, temani harabeoji sarapan"
"Baik harabeoji" Rio duduk di samping kanan Changmin, sedangkan Sungjae berdiri menunggui mereka bersama Martha.
"Hari ini Sungjae akan mengantar mu ke kampus, untuk mengambil jadwal, dan menjelaskan semua nya pada mu" ujar Changmin.
"Iya harabeoji" jawab Rio
"Di rumah ini kamu bebas, mau makan kapan pun, tak perlu menunggu harabeoji, karena aku bisa makan dimana saja, jika ingin sesuatu, katakan pada Martha, atau Sungjae" lanjut Changmin.
"Nah, harabeoji harus pergi cepat, semangat" pesan Changmin sebelum pergi sambil menepuk bahu Rio yang belum menghabiskan nasi nya.
"Ya harabeoji, hati-hati, sampai bertemu nanti" balas Rio, Changmin tersenyum, hati nya merasa aneh seperti ada yang akan menunggu nya saat pulang nanti, ia pergi ke kantor dengan supir nya yang lain, sebab Sungjae akan mengantar Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
R.
FanfictionBukan hanya tentang cinta beda kasta, tapi juga ada hal lain yang membuat kisah cinta yang mereka jalani tidaklah mudah