"Oppa masih ada jadwal kuliah?" Tanya Rose sambil mengusap air mata kebahagiaan nya, setelah mendengar ungkapan perasaan Rio pada nya.
"Tidak, tapi aku harus ke kantor harabeoji sekarang nona" jawab Rio sambil membantu merapikan rambut Rose dan menyelipkan nya ke belakang telinga.
"Ya sudah, ayo kita berangkat" ajak Rose.
"Baiklah" kedua nya pun ke kantor tuan Changmin, Rose kembali di buat terpesona dengan Rio yang tengah mengemudikan mobil nya.
"Benar kata Ray" ucap Rose
"Soal apa nona?" Heran Rio penasaran.
"Ray pernah mengatakan pada ku, jika aku bertemu dengan oppa, pasti akan langsung menyukai nya" jawab Rose, Rio tersenyum.
"Jika Ray masih ada, mungkin kami akan menjadi musuh bebuyutan dalam memperebutkan perhatian oppa" imbuh Rose diakhiri senyuman lucu, membayangkan ia dan sang dongsaeng bertengkar karena Rio.
"Tentu aku akan lebih memilih Ray" goda Rio.
"Yak oppa! Itukah bukti ucapan cinta mu tadi?" Rose pura-pura kesal, dan Rio tertawa.
Mereka pun tiba di kantor tuan Changmin, Sungjae langsung menyodori Rio map, sambil berjalan ia menjelaskan isi nya pada Rio, mereka memasuki ruangan, Rose ikut memperhatikan kedua nya dengan serius.
"Jadi menurut hyung bagaimana?" Rio malah balik bertanya.
"Keputusan di tangan mu Rio, aku sudah memberikan data tentang perusahaan itu pada mu" jawab Sungjae, bisa saja ia yang mengambil keputusan, tapi demi mengajari Rio, Sungjae menyerahkan keputusan pada pemuda itu.
"Tuan besar percaya pada mu" kata-kata ini membuat Rio tertekan, tapi itulah dunia kerja, oleh sebab itu, tuan Changmin mendidik nya dari sekarang, Rio terdiam, ia kembali membaca isi map yang diberikan Sungjae pada nya tadi.
"Waktu kita tinggal sepuluh menit lagi Rio" desak Sungjae.
"Kita ke ruang meeting sekarang" Rio berdiri, sambil menghela nafas, ia hendak keluar bersama Sungjae.
"Oppa" Rio menoleh pada Rose
"Semangat" ucap Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
R.
FanfictionBukan hanya tentang cinta beda kasta, tapi juga ada hal lain yang membuat kisah cinta yang mereka jalani tidaklah mudah