4. Pasar Malam

1.1K 197 26
                                    

Seulgi, Sinb, Jaehyun dan Jenno kebingungan mencari keberadaan Ray yang semalam mereka tinggal di basecmp sendirian.


Sementara di rumah Rio, pemuda itu sedang  mengoleskan mentega pada setangkup roti tawar, yang kemudian dia taburi gula pasir.


"Ini sarapan mu, jangan tanya kan nasi disini okey" ucap nya menyodorkan roti tawar dan segelas susu coklat hangat pada Ray.

"Ok" jawab nya singkat, lalu melahap roti tawar pemberian Rio, seolah sudah berhari-hari Ray tidak makan, Rio pun menatap nya miris, dan iba, dia pikir Ray terlalu kelaparan, padahal Ray melakukan itu, karena dia belum pernah memakan apa yang Rio berikan pada nya, dan menurut Ray, meski hanya taburan gula, tapi roti itu terasa sangat nikmat.

Dan setelah mandi, sarapan dan berganti baju, mereka pun berangkat menuju ke cars wash, berboncengan, Ray memakai baju milik Rio yang kebesaran, dan membuat tubuhnya nyaris tenggelam, tapi tak ada pilihan lain, jadi dia cuek-cuek saja meski orang yang melihatnya, pasti merasa tidak nyaman, dan sesampai nya di cars wash.



"Astaga" gumam mereka lega melihat bocah itu tercengir tanpa dosa menatap wajah cemas para hyung nya.

"Sudah sarapan Ray?" Tanya Jenno, bocah itu mengangguk.



"Sudah hyung" jawab nya.



"Okey, bantu hyung mengepel lantai basecamp kalau begitu" perintah Jenno.


"Siap hyung" hormat nya.


Selesai mengepel, Ray membantu Rio mencuci mobil, mengeringkan body basah mobil yang sudah selesai dibersihkan dengan kain khusus, bocah itu begitu bersemangat seolah tak punya rasa lelah dalam membantu Rio.

Siang nya.

"Ray" panggil Jisoo dari dalam ruangan nya lagi.


"Yess hyung" jawab sang bocah membuat para pria dewasa terpingkal.



"Ini milik mu, juga milik hyung mu ne" Jisoo menyerahkan kotak makan siang bersusun enam.

"Siap hyung" jawab Ray, bocah itu membawa menu makan siang milik para pegawai Jisoo dengan dibantu Jaehyun, karena Ray tak sanggup membawa enam kotak bersamaan, setelah semua mendapatkan jatah nya, bocah itu mengambilkan air minum, dan ikut duduk dilantai memakan nasi dengan lauk telur gulung dan rebusan sayur.



"Telur ini enak sekali ya hyung" ucap nya dengan mulut penuh, pada Rio.

"Ini, makan lah" Rio memberikan telur gulung nya pada Ray.


"Gumawo hyung" senyum nya merekah lebar, Rio merasa iba, setiap apa yang Ray makan, selalu bocah itu nampak lahap dalam menikmati nya.

Sore nya, Rio mengajak nya mandi bersama para hyung nya yang lain, dia menjerit girang merasakan siraman air yang belum pernah dia rasakan, yang ternyata itu sangat menyegarkan, kelima pria dewasa itu terbahak.

"Ray, apa kamu pernah pergi ke pasar malam?" Tanya Seulgi sambil mengganti baju nya.



"Tempat apa itu hyung?" Tanya Ray penasaran, Seulgi tak menjawab, membiarkan sang bocah merasa penasaran.



"Hyung?" Ray menoleh pada Rio meminta jawaban.



"Nanti kita kesana" jawab Rio.



"Oh, aku tidak sabar, melihat tempat itu seperti apa" Ray lalu buru-buru memakai baju kebesaran milik Rio.

Dan mereka pun menaiki sepeda masing-masing, dan Ray bersama Rio, sesekali dia terpingkal, karena Jenno dan Jaehyun menggoda nya dari belakang, mencolek pinggang nya bergantian kanan dan kiri.



"Woah" takjub sang bocah, melihat bianglala dengan lampu warna warni yang belum pernah dinaiki nya itu.

"Woah" takjub sang bocah, melihat bianglala dengan lampu warna warni yang belum pernah dinaiki nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung, apa kita akan naik itu?" Tunjuk Ray antusias dan penuh harap.



"Ray mau naik itu?" Tanya Rio menunduk menatap bocah yang sedang di gandeng nya itu.




"Mau hyung, mau" angguk nya cepat.



"Okey kita naik itu" Rio pun menyetujui nya, dan yang lain juga setuju, Seulgi berpasangan dengan Sinb, Jenno dengan Jaehyun dan Ray dengan Rio.

Ray sangat menikmati wahana itu, berkali-kali dia menggumam takjub.



"RAY!" teriak Jenno dan Jaehyun menggoda sang bocah yang terkekeh, sementara Seulgi dan Sinb hanya melambai-lambaikan tangan nya pada Ray.

Ray kembali menggandeng tangan kanan Rio, dan mendongak "setelah ini, kita akan kemana hyung?" Tanya nya lagi.

"Ray pilih mana? Beli permen kapas, atau es krim?" Rio malah balik bertanya.



"Dua-dua nya boleh hyung?" Tanya nya lagi penuh harap, Rio terkekeh, tapi dia mengabulkan nya.

Dan Ray pun berjalan ditengah-tengah Jenno dan Jaehyun yang ikut memakan permen kapas milik bocah itu, mereka menuju ke kedai es krim, menikmatinya sambil duduk diatas rumput menatap bianglala yang tadi mereka naiki, Rio melirik Ray yang lagi-lagi begitu menikmati es krim nya.


"Es krim ini ternyata enak sekali, pantas saja mommy melarang Ray memakan nya, mungkin mommy takut Ray akan meminta terus menerus" ucap sang bocah polos, dan para pemuda itu berpikir mungkin Ray mengingat kenangan nya bersama sang ibu dulu.



"Ray mau lagi?" Tanya Rio yang baru mengetahui jika sang bocah ternyata belum pernah memakan es krim.


"Memang boleh hyung?" Tanya Ray tak percaya.



"Boleh, ayo kita beli lagi" ajak Rio, mereka pun kembali ke kedai es krim demi Ray, dan sekarang, bocah itu menikmati es krim di cup kedua nya, sambil Rio gendong, karena pasar malam semakin ramai, dia takut sang bocah hilang.

"Seul, ke toko baju dulu" ucap Rio pada Seulgi

"Okey" jawab Seulgi, mereka pun masuk ke dalam sebuah toko baju sederhana.



"Aku ingin membelikan beberapa potong baju untuk Ray" lanjut Rio, yang lain pun membantu Rio memilihkan baju, Seulgi dan Sinb masing-masing membelikan satu stel, Jenno membelikan jaket, dan Jaehyun membelikan sepatu.

Ray begitu girang, merasakan pengalaman pertama nya bersama para hyung baru nya, yang meski baru dia kenal, tapi begitu tulus pada bocah itu, mereka tak tahu, jika Ray adalah putra bungsu dari seorang pengusaha terkenal Im Yoong, setahu mereka, Ray adalah bocah yatim piatu yang hidup sendirian dijalanan.

Bahkan, bocah itu sampai tak bisa tidur sibuk mengamati, dan menciumi baju nya satu per satu, sambil senyum-senyum tak jelas.


"Tidur Ray" ucap Rio dengan mata terpejam, Ray terkikik, tapi tak lama kemudian merangkak naik menyusul ke kasur Rio untuk tidur.





#TBC

R.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang