Rose nampak sedang melakukan panggilan telpon dengan sang mommy pagi itu, sedangkan Raynold bersama sang ayah yang sudah bersiap hendak ke kampus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan makan yang pedas, sebab double Ray ikut merasakan nya nanti lewat asi mu" nasehat Seohyun.
"Asi ku belum keluar momm" adu sang putri.
"Sudah kamu kompres dengan air hangat?"
"Belum momm"
"Kompres dengan air hangat dan beri sedikit remasan, bila perlu mintalah bantuan suami mu"
"Momm" Rose merengek malu juga protes.
"Mommy serius, daddy mu dulu melakukan nya untuk mommy"
"Berbicara soal daddy, apa kabar nya momm?" Tanya Rose lirih.
"Mommy dan daddy rujuk kembali, dengan syarat, daddy mu harus meminta maaf pada appa, dan mengurungkan niat nya untuk membunuh Rio"
"Apa daddy setuju?"
"Ya, daddy mu setuju, tapi untuk bertemu Rio, dia belum bersedia"
"Ya, setidak nya oppa aman sekarang, dan lebih tenang menjalani hari-hari saat kami pulang ke Korea nanti"
"Mommy harus pergi, jika ada apa-apa hubungi mommy"pamit Seohyun
"Ya momm" sambungan telpon pun berakhir.
"Istri ku, rasa nya aku malas ke kampus dan ingin di rumah saja dengan baby twins" pinta Rio.
"Tidak, oppa harus ke kampus, setengah semester lagi oppa lulus, ayo semangat papa, jadilah contoh untuk anak-anak mu" tutur Rose, Rio lalu mencium si kembar.
"Papa ke kampus ya, jangan nakal dan nurut sama mama" pesan Rio sambil menggesek-gesekan hidung nya di hidung Raynold, sedangkan Raynald masih tertidur pulas di box bayi nya.
Di Korea, Bambam mendatangi kantor Mcqueen, dan bertemu dengan Irene.
"Anda siapa?" Bingung nya.
"Saya Bambam, perwakilan dari perusahaan Im, dan kenalkan, ini tuan Oh, dari perusahaan The Dors, bisa kita lakukan meeting mendadak nona?" Ijin Bambam.
"Rio oppa kemana?" Irene tak langsung percaya.
"Tuan muda di Australia, saya bisa menelpon nya jika nona tidak percaya" Bambam lalu mengambil ponsel nya, untuk menghubungi Rio.
