Rio memeluk manja sang istri di kamar nya, seminggu tak bertemu rasa rindu tentu telah menumpuk, tapi ia tak berani menindih tubuh sang istri, karena perut hamil nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cup
Cup
Cup
Rio terus mengecupi bibir sang istri, seolah tak ada puas nya.
"Oppa, lusa jadwal ku bertemu dokter" beritahu Rose.
"Iya, aku yang antar" jawab Rio
"Tapi kuliah oppa bagaimana?"
"Tenang saja, apa pun istri dan anak ku yang utama" balas Rio, Rose tentu senang mengedengar jika ia dan sang jabang bayi adalah prioritas utama sang suami, Rio menaiki kedua kaki sang istri, lalu menyingkap ke atas baju yang dipakai Rose.
"Hi baby" sapa Rio berbicara dengan calon bayi nya.
Cup
"Kamu tidak nakal kan selama papa tinggal?" Rose tertawa lucu, ia lalu menarik tangan kiri Rio dan meletakan nya di atas perut bagain samping kanan nya.
"Wah" kaget Rio merasa telapak tangan nya ada yang menendang dari dalam.
"Dia menjawab pertanyaan papa nya, oppa" kekeh Rose.
"Aku ingin dia cepat keluar" ucap Rio.
"Tunggu sebentar lagi" hibur sang istri, Rio lalu kembali berbaring di samping Rose, tangan kanan nya bertengger diatas perut sang istri.
"Tidur ya" Rose mengecup hidung sang suami sebelum mereka tidur.
Sedangkan di Korea, Yoong masih dalam tahap prmulihan, jadi perusahaan ditangani Bambam, ia masih belum tahu jika Rio lah yang berusaha mencarikan klien untuk nya.
"Hyunie" panggil nya manja.
"Ya oppa?"
"Jika aku jatuh miskin, apa kamu masih tetap akan mencintai ku?" Yoong tentu takut ditinggal sang istri lagi, terlebih, ia merasa gagal mempertahankan perusahaan nya.
"Jika oppa berubah tidak keras kepala dan bersedia melembutkan hati, alu akan bertahan apa pun yang terjadi, harta bisa dicari, tapi pasangan yang benar-benar tulus dan rela menahan ego nya demi keluarga, itu sulit di dapat" jawab Seohyun.
"Meski aku sempat kehilangan arah karena kematian Ray, sedetik pun aku tak pernah berhenti mencintai mu, Hyunie" ucap Yoong.
"Coba oppa ikhlas kan, ini sudah takdir, bukan kah oppa bilang, Ray sudah menemui oppa di mimpi?" Yoong mengangguk lirih, ia lebih banyak di rumah sekarang, karena tidak tahu jika perusahaan nya masih bertahan, berkat kerja sama dengan Mcqueen.
Kembali ke Australia, Rio pulang dari kampus nya, dan Rose sudah menunggu di rumah.