38. Maaf(END)

1K 150 14
                                    

Rio, double Ray dan Rose pun mengantar Changmin ke bandara, untuk berangkat ke Korea.

"Bahkan belum berangkat pun aku sudah merasa rindu" kata Changmin sambil menggendong Raynold dan menatap nya sendu.

"Astaga, harabeoji hanya akan berangkat ke Korea, bukan nya mau perang" balas Rose menjahili sang kakek, Rio tertawa lucu

"Justru itu, rasa nya tanpa cicit ku nanti pasti bakal sepi" Changmin pura-pura kesal, Rose terkekeh.

"Jeong jo bu berangkat ya" pamit nya, Changmin tak bisa berhenti menciumi pipi cicit nya itu.

"Pipi mu seperti milik mama mu, rasa nya tak akan puas menciumi nya" kekeh Changmin, tiba-tiba Raynold menangis.

"Astaga, HARABEOJI!" Kesal Rose, karena sang kakek menggigit pipi Raynold saking gemas nya, tapi Changmin malah berlari sambil tertawa puas, dia memang jahil tapi justru itulah yang membuat nya terlihat awet muda meski sudah punya cicit, Rio pun menenangkan si sulung.

"Mian Big Ray" seru Changmin sambil melambaikan tangan nya, ia jadi merasa bersalah sekarang.

"Lihat, jeong jo bu sudah meminta maaf pada Ray hyung" tunjuk Rio, sang putra masih terisak, pipi nya menjadi kemerahan, setelah pesawat berangkat, keluarga kecil itu pun pergi meninggalkan bandara.

"Kita ke toko mainan ya? Anak-anak butuh mainan baru"

"Ya oppa" di bangku belakang, Raynold dan Raynald sibuk dengan biskuit nya, mencoba untuk makan sendiri.

Setiba ditoko mainan, Rio berjalan mendahului sang istri sambil menggendong Ray.

Setiba ditoko mainan, Rio berjalan mendahului sang istri sambil menggendong Ray

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Raynold melambaikan tangan nya pada sang mama, yang tertinggal di belakang.

"Yak, tunggu mama Ray" seru Rose, ia lalu mengejar nya dengan berlari kecil, membuat Ray terpingkal, jiwa jahil sang jeong jo bu seperti nya menurun pada sang cicit, dan saat memasuki toko mainan, Ray dibuat takjub, karena baru kali ini mereka mengunjungi toko mainan.

"Ayo kita berburu mainan untuk Ray" kata Rio, ia mencari apa pun yang sekira nya cocok untuk anak seusia Ray, dan Rose juga sibuk sendiri.

"Mama" panggil Rio, Rose menoleh.

"Mama" panggil Rio, Rose menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
R.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang