6. Goodbye Ray

1K 200 35
                                    

Rio dan keempat sahabat nya ditahan polisi, dengan tuduhan penculikan terhadap Ray, Jisoo sedang mengunjungi anak buah nya itu di sel, dia cemas, juga panik, anak buah nya terlibat tindakan kriminal, tapi Jisoo tetap mendukung Rio, Seulgi, Sinb, Jaehyun dan Jenno, karena dia tahu, para pekerja nya tak sejahat itu, dia sendiri yang menjadi saksi bagaimana mereka memperlakukan Ray ditempat kerja, dan kali ini pengacara Choi, juga mendatangi para tersangka, untuk memberitahu tentang tuntutan Yoong, pada mereka.

Pihak kantor polisi menyediakan ruangan khusus, untuk mereka, yang semua tangan nya terborgol, mereka duduk sambil menunduk merasa takut dan terintimidasi, kecuali Rio, yang malah sibuk memikirkan Ray, bayangan bocah itu yang berlumuran darah, masih terngiang di ingatan nya.

"Nama panjang Ray adalah Im Raymond, putra bungsu pasangan Im Yoong dan Im Seo, usia 8 tahun, kalian tahu kan siapa orang tua Ray?" Tanya pengacara Choi, Sinb, Seulgi, Jaehyun dan Jenno mengangguk takut, siapa yang tak kenal pasangan orang tua Ray, yang adalah pengusaha sukses yang cukup terkenal di Korea.



"Dan orang tua Ray, mereka menuntut kalian dengan pasal penculikan" lanjut pengacara Choi, belum sempat dia melanjutkan kalimat nya, seseorang telah mendobrak pintu ruangan khusus itu.


"Siapa yang bernama Rio disini?" Teriak Yoong murka, Rio menoleh pada pria yang semalam dia lihat menggendong Ray.


"Saya tuan" jawab Rio yang langsung berdiri.


"Brengsek" geram Yoong yang langsung menghampiri Rio.



Bugh


Yoong meninju wajah Rio sebelum pengacara Choi dan Jisoo akhirnya menahan tubuh Yoong, yang kembali hendak menghajar Rio, padahal dia sudah terkapar dilantai karena pukulan ayah dua orang anak itu.



"Kamu telah membahayakan nyawa anak ku, jika sampai terjadi sesuatu pada nya, nyawa mu yang akan menjadi ganti nya" teriak Yoong kesetanan tepat diatas wajah Rio yang mulai menunjukan lebam dan sedikit darah karena pukulan, Rio lemas, bukan takut karena nyawa nya terancam, tapi dia memikirkan Ray, dia tak ingin terjadi sesuatu pada bocah itu.




Sementara di rumah sakit, keadaan Ray sangat mengkhawatirkan, dia tak sadarkan diri di ruang perawatan, sang mommy dan noona nya terus menangis terisak menatap si bungsu, terbaring lemah, dengan wajah pucat.

Sementara di rumah sakit, keadaan Ray sangat mengkhawatirkan, dia tak sadarkan diri di ruang perawatan, sang mommy dan noona nya terus menangis terisak menatap si bungsu, terbaring lemah, dengan wajah pucat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama Yoong datang, dengan baju berantakan, nafas tersengal, wajah memerah, Seo terkejut mendapati sang suami yang nampak kacau balau.

"Oppa, dari mana kamu?" Tanya Seo cemas, dia langsung memeluk sang suami agar amarah nya mereda.


"Menghajar manusia yang telah berani menculik putra ku" jawab Yoong masih marah.



"Sudah cukup sayang, percuma kamu menghajar nya, itu tak akan membuat keadaan kembali seperti semula, kanker dikepala Ray sudah terlanjur menyebar luas" isak Seo.


R.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang