prolog

13K 365 1
                                    

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Welcome to cerita kedua Author versi baru✨️ kali ini Author ucapkan banyak terimakasih untuk teman-teman semua yang sudah menunggu cerita Takdir Cinta versi [Arka]🌷

Sebelum kita mulai, mungkin dari banyaknya pelajaran dari cerita sebelumnya, boleh Author meminta sesuatu😉?

Permintaan Author adalah, jangan panggil Author dengan sebutan Author, boleh nih ada yang komen mau panggilan Author apa🦋

Maaf untuk cerita kali ini mungkin ada kesalahan dalam penulisan yang tidak nyaman seperti:

-Typo berantakan
-ada huruf tambahan/kurangnya huruf dalam sebuah cerita
-bacaan yang kurang nyaman

Untuk apdate masih diusahkan untuk teratur, inyaallah tidak ada apdate terlalu lama🙏

🌷HAPPY READING🌷

~~~🌷🌷🌷~~~

Seorang anak kecil kini berlarian bersama teman-teman seusianya.

"Arka! Tangkap bolanya!" Pekik anak laki-laki tersebut.

"Arsya! Ayo lempar!" Ucap Arka kini segera menangkap bola tersebut.

"Arka!" Panggil seorang paru baya langsung membuat Arka menoleh kearahnya.

"Jiddiy" gumam Arka.

"Arka awas bolany-"

Belum selesai bicara, Arka sudah terkena lemparan bola Arsya.

Bruk!

"Aws!" Lirih Arka yang kini jatuh tertimpa bola tersebut.

Semua temannya langsung mendekati Arka dan membantunya berdiri, bahkan paru baya tersebut langsung segera mengecek cucunya apakah ada yang terluka.

"Arka tidak apa-apa?" Tanya Abi Mahdar.

Arka hanya terkekeh, "iya Jiddiy, Arka kaget tiba-tiba Jiddiy panggil, tadi" Ucap Arka.

"Aku sih jadi Arka bakalan nangis" Ucap Ismail.

"Apa itu menangis? Seorang laki-laki itu tidak boleh menangis, kenapa? Karna laki-laki harus jadi seorang pemimpin dimasa yang akan datang"Ucap Abi Mahdar.

"Iya, Baba ku adalah seorang pemimpin tegas dan bijaksana. Nanti, kalau Arka udah dewasa. Arka akan jadi pemimpin!"Ucap Arka kini berdiri dari duduknya.

"Kalau aku udah dewasa aku harus bisa memikat hati santriwati disini"Ucap Arsya.

Semua orang disana langsung terkekeh mendengar ucapan Arsya, sungguh anak-anak yang lucu.

"Arka, ayo ikut jiddiy. Baba tadi telpon, adik Arka dan Hisyam sudah lahir"Ucap Abi Mahdar.

"Serius Jiddiy?! Arka bolehkan bertemu dengan Umma?" Tanya Arka begitu antusias senang.

Sayangnya Abi Mahdar hanya tersenyum tipis dan menepuk bahu kanan Arka, "Maaf Arka, tapi Jiddiy tidak bisa bawa Arka menemui Umma sekarang. Tapi Arka boleh telpon Baba sekarang" Ucap Abi Mahdar.

Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang