Arka langsung membuka matanya lebar-lebar dengan jantungnya yang berdetak kencang melihat didepannya adalah Arzan yang melindungi dirinya, Arzan pun langsung tumbang jatuh ditanah.
"Arzan!!" Pekik Arka.
Arka langsung memegangi tangan Arzan, Arzan hanya tersenyum menatap Arka.
"Tolong b-bilang kepada Ayunda, S-saya sangat mencintainya" Ucap Arzan.
"Enggak! Kamu tidak boleh pergi Arzan! Kamu akan menikah dengan Ayunda!" Ucap Arka.
Arzan menggelengkan kepalanya, "s-saya titipkan Ayunda kepada Gus Arka... carikan dia pendamping yang sangat mencintainya" Ucap Arzan.
"Arzan apa yang nanti akan saya katakan kepada Ayunda?! Dia pasti berat menerimanya" Ucap Arka.
Setelah itu akhirnya kedua mata Arzan tertutup, semua orang disana langsung segera membawa Arzan kerumah sakit terdekat disama namun, nyawa Arzan sudah tidak bisa tertolong.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Pagi ini Ayunda antusias senang karna pagi ini dia akan dijemput oleh Arzan.
"Abi! Mas Arzan sudah datang?" Ucap Ayunda antusias menghampiri semua orang diruang tamu.
Semua wajah sedih terlihat disemua orang disana, Abi Farid harus tetap menahan air matanya disaat dia melihat putrinya dengan wajah senyum namun juga terheran-heran dengan keluarganya sendiri.
"Kalian mau ziarah?" Tanya Ayunda karna dia melihat semua orang memakai pakaian putih dan hitam semua.
"Ayunda..." panggil Ummi Zahra.
"Ada apa Ummi? Siapa yang meninggal?" Ucap Ayunda mendekati Ummi Zahra.
"Arzan, dia sudah pergi meninggalkan kita semua.." Ucap Abi Farid.
Deg.
Ayunda langsung mematung mendengarkan ucapan Abinya, "maksud Abi apa?! Mas Arzan masih hidup! Dia nggak mungkin meninggal, kemarin dia tidak sakit!" Ucap Ayunda dengan kesal.
"Dia dibunuh, Ayunda! Arzan dibunuh oleh Arga!" Ucap Abi Farid.
"Apa? Dibunuh?" Seketika seluruh tubuh Ayunda lemas hingga jatuh tidak sadarkan diri.
"Ayunda!!" Semua orang panik akhirnya membawa Ayunda kembali kekamarnya.
~~~🌷🌷🌷~~~
Siang ini akhirnya Ayunda dan keluarganya memberanikan diri untuk datang di pemakaman Arzan, wajah Ayunda penuh dengan duka yang mendalam.
Disana semua orang terkejut melihat kedatangan Ayunda yang sudah tidak bisa menahan air matanya lagi.
"Mas Arzan..." lirih Ayunda menatap makam Arzan.
"Ayunda, ikhlaskan Arzan ya. Nak, dia bukan jodoh kamu" Ucap Zeraya menenangkan Ayunda.
"Kenapa harus dia yang tiada Ning? Kenapa harus calonnya Ayunda?!" Ucap Ayunda.
Arka yang kini bersama Abil dan Hisyam hanya bisa menatap Ayunda yang sangat lemah, jika dulunya dia bisa sangat periang sekarang Ayunda sangat lemah bahkan jika bisa dia ingin ikut bersama Arzan, namun itu mustahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...