1 minggu akhirnya berlalu, Akhirnya acara khitbah dimulai dirumah Abi Farid.
"Assalamualaikum warahtullahi wabarakatuh"
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"
"Saya Muhammad Arka Al-Fariz dengan kedatangan saya dan keluarga saya disini ingin mengkhitbah putri pertama dari Bapak haji Abdul Farid Al-Abbasy, bernama Azzahira Syafa Azzahra. Dengan berjanji setelah menikah dengan putri beliau, saya akan bersungguh-sungguh menjadikan dia istri saya satu-satunya tanpa ingin berpoligami, dan menjaganya sampai nafas terakhir saya, dan akan membahagiakannya sesuai janji beliau kepada saya" Ucap Arka dengan lantang membuat Gus Azzam dan Zera bangga kepada putranya.
"Baiklah, ku berikan putriku Azzahira Syafa Azzahra dengan satu syarat jika semua yang kamu katakan hanya sekedar bicara tanpa membuktikannya, saya akan membawa pulang putri saya. Paham?" Ucap Abi Farid.
"Insyaallah saya akan menepati janji-janji saya" Ucap Arka.
"Silakan, Ning Zeraya memasangkan cincin tersebut kepada Zahira" Ucap Abi Farid langsung diangguki oleh Zera.
Zera langsung mendekati Zahira yang kini bergamis putih dengan cadarnya membuat dia sangat cantik saat orang-orang memandanginya, sungguh calon menantu Zera sangatlah cantik.
"Bismillah, saya titipkan putra saya kepada kamu, hormati dia sebagai suami kamu saat kata qobiltu itu sudah diucapkan dan kalian sudah menjadi pasangan halal. Jadilah istri yang patuh jangan pernah merendahkan suami kamu didepan publik" Nasehat Zera langsung memasangkan cincin di jari Zahira dengan senyumannya menahan tangisan bahagianya.
"Insyaallah, saya akan berusaha membahagiakan Gus Arka. Ning" Ucap Zahira.
"Panggil Umma, kamu adalah putri saya" Ucap Zera mengusap pipi Zahira.
Zahira pun mengangguk dan segera mencium punggung tangan Zera.
Arka pun tersenyum akhirnya sebentar lagi perjuangannya tidak akan sia-sia, namun disaat bahagia seperti ini. Arka tidak pernah dengan ucapan irfan terhadapnya.
"Abang, setelah acara Hisyam mau bicara sebentar" Ucap Hisyam diangguki oleh Arka.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Setelah pulang dari acara tersebut, Hisyam menemui Arka di kamarnya.
"Bang Arka masih ingat pesan irfan?" Tanya Hisyam.
"Tentu saja" Ucap Arka.
"Jangan kesana sendirian Bang, satu orang lawan seratus lebih orang itu nggak adil" Ucap Hisyam.
"Kenapa seperti itu? Abang cuman mau Zahira tidak diganggu oleh Arga, hanya itu" Ucap Arka.
"Abang, Arga itu licik dan kejam. Hisyam juga nggak akan bisa melindungi Abang karna ini sangat menyangkut nama baik sekolah Hisyam, hampir saja satu orang anggota Hisyam mati karna kelakuan Arga!" Ucap Hisyam membuat Arka terdiam.
"Hisyam mau, mulai sekarang Bang Arka ikut apa kata Bang Abil dan Bang Arzan. Mereka bisa melindungi Bang Arka, rencana banyak kok. Nggak harus menangani masalah sendiri" Ucap Hisyam.
"Jika waktunya sudah dekat, Hisyam dan Baba akan memanggil bersama polisi agar semua bisa ditangani, ingat Bang. Penjara siap memasukkan Arga dengan senang hati" Ucap Hisyam.
"Bang Arka akan mempertimbangkannya, saat ini jangan beritahu Baba dan Umma" Ucap Arka namun Hisyam menggeleng.
"Terlambat, bahkan Umma saja sudah hampir pingsan mendengar berita ini" Ucap Hisyam langsung membuat Arka terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...