Malam ini Zahira turun kebawah untuk menyiapkan makan malam, dibawah Inaya terkejut menatap wajah bercahaya milik Zahira.
Zahira yang menatap Inaya seperti orang tidak pernah melihatnya, hanya bisa Zahira senyumkan saja.
"Ning, silakan duduk. Jangan lihat saya aja" Ucap Zahira.
"Gus Arka dimana?" Tanya Inaya.
"Mas Arka kebetulan keluar sebentar sama Ustadz Abil dan Ustadz Arsya" Ucap Zahira.
"Kalau begitu kita tunggu saja Gus Arka sampai pulang" Ucap Inaya namun Zahira hanya tersenyum menatap Inaya.
"Ning nggak perlu cemas, Ning makan dulu. Saya mau shalat isya sebentar. Kalau tunggu Mas Arka mungkin dia pulang larut malam, nggak baik tamu disuruh makan nanti, kan?" Ucap Zahira langsung membuat Inaya terdiam.
Inaya pun hanya tersenyum dan mengangguk pelan.
~~~🌷🌷🌷~~~
Pukul 22:00 malam Arka pun pulang langsung mengetuk pintunya, disana Zahira langsung membuka pintunya dan tersenyum menyambut kedatangan suaminya.
"Assalamualaikum Habibati" Ucap Arka kini tersenyun kearah Zahira.
"Waalaikumsalam, Mas. Jangan berisik, Ning Inaya sudah dikamarnya" Ucap Zahira.
Kini Arka langsung mengangguk lalu mengandeng tangan Zahira, "ikut Mas sebentar" Ucap Arka.
"Loh? Mas? Aku mau masak buat kamu" Ucap Zahira.
"Sebentar sayang.." Ucap Arka tetap menyuruh Zahira ikut bersamanya.
Kini mereka sudah ada dikamar, Arka menyuruh Zahira duduk ditepi kasur dan juga menyuruhnya untuk menutup kedua matanya.
"Tutup dulu gih, matanya yang lucu itu" Ucap Arka membuat Zahira kebingungan.
"Mau ngapain? Aneh-aneh nih pasti!" Ucap Zahira.
"Mau kasih kamu sesuatu, sayang.." Ucap Arka dengan senyumnya yang kini sambil menatap Zahira yang penasaran.
"Hadiah? Memangnya kapan aku ulang tahun? Kan masih lama, Mas" Ucap Zahira.
"Tutup dulu" Ucap Arka.
Zahira pun pasrah, ia langsung menutup kedua matanya dan kini Arka mengambil kotak kecil tersebut di jas hitamnya.
"Buka matanya sekarang" pintah Arka.
Zahira pun terkejut tidak menyangka Arka membelikannya hadiah untuk pertama kalinya, "sekarang kamu ambil, dan buka" Ucap Arka kini memberikan kotak kecil tersebut.
"Aku nggak bisa terima ini, Mas. Pasti mahal kan?" Ucap Zahira menatap Arka.
"Buka saja, sayang" Ucap Arka.
Zahira pun membukanya dan, dia semakin terkejut melihat cincin cantik sekali yang dibelikan oleh Arka.
Arka pun mengambil cincin tersebut dan memakainya di jari Zahira, hati Zahira berdetak sangat kencang dia tidak menyangka Arka akan menjadikannya istri satu-satunya yang dia cintai seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...