Pagi ini mereka berkumpul diruang makan sambil mengobrol.
"Hisyam baru sadar deh, dikeluarga kita yang perempuan selalu diawali huruf Z, ada Umma Zeraya, ada Zayara, dan sebentar lagi ada kak Zahira. Tuh kan Z semua" Ucap Hisyam membuat Arka menatap adiknya.
"Lalu? Zizah gimana?" Canda Arka dengan kekehannya.
"Idih, nggak ah. Zizah siapa, nggak kenal" Ucap Hisyam kini langsung malu.
"Masa sih? Ketua kelas nggak kenal sama bendahara kelas kan nggak mungkin" Ucap Zera dengan kekehannya.
"Umma.. jangan di bercandain gitu, nanti hatinya semakin tidak kuat rindu" Ucap Gus Azzam.
"Itu sih bukan Hisyam ya, tapi Bang Arka lebih tepatnya. Sekali rindu malam-malam di depan jendela luar kamarnya Kak Zira" Ucap Hisyam blak-blakan.
Arka, Gus Azzam, dan Zera terkejut menatap Hisyam, apalagi tatapan Arka seperti ingin memangsa adiknya.
"Abang pernah seperti itu?" Tanya Gus Azzam.
"Enggak kok Ba, Hisyam aja yang bikin omongan sendiri" Ucap Arka langsung dengan tatapan mautnya menatap mata Hisyam.
"Bener kan, Mas? Arka lebih tertarik dengan Zahira bukan dengan Bulan" Ucap Zera berbisik kepada Gus Azzam.
"Mas juga tertarik kok, sama kamu.. Humairah" Ucap Gus Azzam dengan candanya.
Wajah Zera langsung berubah menjadi datar, bucinnya Gus Azzam sekarang menjadi gombalan biasa bagi Zera.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Saat Zera sedang menyapu halaman rumahnya, tiba-tiba Bulan menghampiri Zera dengan membawakan beberapa buah didalam keranjang tersebut.
"Assalamualaikum, Ning"
"Waalaikumsalam"
"Bulan kesini mau berikan buah ini untuk, Ning" Ucap Bulan dengan senyumnya.
"Syukron Bulan" Ucap Zera langsung diangguki oleh Bulan.
Bulan ingin sekali membantu Zera yang kini membersihkan area ndalem, "biar Bulan bantu, Ning"Ucap Bulan.
"Tidak perlu repot-repot untuk mendapatkan restu saya, tetap. Saya akan memilih Zahira yang pantas dengan putra saya" Ucap Zera langsung membuat hati Bulan langsung sakit.
"Afwan Ning, tapi.. saya pasti bisa membahagiakan Gus Arka, saya akan berusaha untuk mengambil hati Gus Arka" Ucap Bulan.
"Kebahagiaan Arka ada di Zahira, kamu bukan siapa-siapa di keluarga saya, kamu tidak akan bisa mengambil hati Arka, Hisyam, Zayara, apalagi saya" Ucap Zera dengan sedikit meninggikan nadanya.
"Kamu ingin lihat Arka bahagia kan? Biarkan Arka menikah dengan Zahira. Jika kamu yang menikah dengan putra saya, yang bahagia cuman kamu" Ucap Zera langsung menaruh sapu tersebut dan segera pergi masuk kedalam rumah.
Bulan hanya terdiam mematung setelah mendengar jawaban Zera, sungguh Zera sudah kesal jika terus bersama Bulan.
"Licik juga wanita itu, aku akan bicara kepada Zahira agar dia tidak mengejar Gus Arka!" Ucap Bulan langsung pergi dari area tersebut.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Kini diruangan Zahira ada Ustadzah Hilya, Ustadz Wildan, dan Arka yang tengah membahas kerja sama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...