Bagian|| 10

4.2K 282 28
                                    

Tangisan Bulan langsung berhenti, dia sangat terkejut menatap wanita paru baya tersebut memeluk tubuhnya sangat erat.

"Ibu.." panggil Bulan.

"Azzahira.. Ummi akhirnya bertemu dengan putri Ummi, Ya Allah terima kasih telah mempertemukan hamba kepada putriku" Ucap wanita tersebut.

"Maaf Ibu.. saya Bulan, bukan Azzahira" Ucap Bulan meskipun tidak enak untuk mengucapkan hal tersebut.

"Bulan? Maaf ya Bulan, saya kira kamu adalah putri saya" Ucap wanita tersebut tersenyum tipis meskipun dia sangat berharap bahwa di depannya sekarang adalah putrinya.

"Nama putri Ibu siapa? Hampir mirip dengan nama kakak saya" Ucap Bulan.

"Namanya Azzahira, dia putri saya.. saya menitipkannya kepada adik laki-laki saya, Ahmad dan istrinya Nurul" Ucap Wanita tersebut menatap wajah Bulan.

Deg!

"Ummi dan Abah? Berarti Ibu adalah Ummi Zahra?" Ucap Bulan diangguki oleh wanita tersebut.

"Kamu tahu anak saya dimana? Saya ingin mengambilnya" Ucap wanita tersebut menatap Bulan.

"Mungkin jika aku mengantarkannya ke rumah, dan Kak Zahira akan tinggal bersama Ummi Zahra.. aku bisa menikah dengan Gus Arka" batin Bulan kini tersenyum ke arah wanita paru baya tersebut.

"Ayo Ummi, saya akan mengantar ke rumah Kak Zahira" Ucap Bulan kini langsung membuat wanita tersebut tersenyum bahagia.

~~~~🌷🌷🌷~~~~

Saat mereka sudah sampai dirumah, kini Bulan mengajak Wanita tersebut untuk masuk kerumahnya.

"Sebentar ya Ummi Zahra, Bulan panggilkan Ummi dan Kak Zahira dulu" Ucap Bulan.

Zahra pun hanya mengangguk melihat sekeliling dinding hanya ada foto mereka bertiga saja, dimana foto putrinya? Apakah Zahira tidak dianggap oleh keluarganya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Abah Ahmad yang baru saja datang langsung membuat dirinya hampir jantungan melihat adik perempuannya datang kerumahnya.

"Innalillahi.." Ucap Abah Ahmad kini terkejut tidak menyangka bahwa didepannya ada Zahra.

"Mas Ahmad!" Zahra langsung menghampiri Abah Ahmad.

"Za-Zahra.. kenapa kamu datang kemari? Kamu cari siapa?!" Ucap Abah Ahmad.

"Tentu aku kemari ingin mengambil putriku! Dimana dia?! Aku mendapat kabar bahwa putriku tinggal disini sangat menderita!! Mas Ahmad kemana janji kamu dulu!! Kenapa Azzahiraku harus tersiksa seperti ini!" Sentakan dengan emosi Zahra sudah tidak bisa terkendali lagi, dia sangat marah hingga membuat suaranya langsung membuat Zahira baru saja selesai shalat langsung segera turun kebawa dengan mukena yang masing menempel ditubuhnya.

Abah Ahmad hanya terdiam dia masih tidak menyangka bahwa Zahra bisa menemukan rumahnya, "siapa yang mengantar kamu sampai kesini?" Tanya Abah Ahmad dengan hati-hati.

"Putrimu! Putrimu yang mengatakan bahwa putriku akan dinikahi oleh pria nakal yang telah hampir membunuhnya?! Dimana otak kamu, Mas!! Sekarang Zahra tanya! Apa yang dilakukan putriku sampai membuat Mas Ahmad benci kepadanya?! Jawab!!" Ucap Zahra kini membuat Ummi Nurul langsung memegangi tangan Zahra.

"Zahra.. istighfar! Jangan emosi seperti ini, kamu ingin melihat putrimu kan? Dia, dia adalah putri kamu" Ucap Ummi Nurul menunjuk ke arah Zahira.

Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang