Hingga malam pun tiba, keluarga Gus Azzam dan Abi Farid kini segera menemui Arka di rumah sakit.
Arka pun menatap Umma Zera yang sudah menangis khawatir dengan Zahira, "Arka.." Ucap Zera kini menghampiri Arka.
"Umma... Arka nggak bisa jaga Zahira dan calon anak-anak kami" Ucap Arka kini dengan tangisnya memeluk tubuh Zera.
Zera pun menggeleng keras, "ini bukan salah kamu, tapi ini salah Arga. Nak... apapun yang Allah takdirkan itu yang terbaik untuk hambanya" Ucap Zera.
"Abi tidak menyalahkan kamu, Nak." Ucap Abi Farid.
"Abi... maaf.." Arka pun memeluk tubuh Abi Farid, kini Abi Farid mengusap punggung Arka.
"Saat Zahira sudah sadar, jangan pernah terlihat wajah kesedihanmu. Ya, anak kalian berdua pasti akan baik-baik saja" Ucap Abi Farid.
Kini Arka menganguk, kini semua orang masih menunggu kabar dokter yang belum juga keluar dari ruangannya.
Hingga beberapa menit kemudian dokter pun keluar, kini Arka dan keluarganya segera menghampiri dokter tersebut.
"Atas suami pasien?" Tanya dokter tersebut.
Arka pun mengangguk, "bagaimana istri dan anak-anak saya? Mereka baik-baik saja kan?" Tanya Arka.
"Maaf pak, kami hanya bisa menyelamatkan Ibu Zahira saja, kami tidak dapat menyelamatkan janinnya. Dengan berat hati saya sampaikan sekali lagi jika, kemungkinan kecil Ibu Zahira bisa memiliki keturunan setelah pendarahan tadi" Ucap dokter tersebut membuat Arka terdiam dan mematung.
"Arka... Nak, sabar" Ucap Zera kini menyuruh Arka untuk duduk.
"Apa yang akan Arka katakan kepada Zahira? Umma... Arka nggak sanggup bilang semuanya" Ucap Arka kini Zera pun hanya bisa mengangguk.
Ummi Zahra kini menghampiri Arka, "Nak, istrimu butuh seseorang yang kuat. Jangan terlihat kesedihanmu, ayo. Temani istrimu, agar dia tidak merasakan kehilangan" Ucap Ummi Zahra.
"Ya Allah, sungguh. Ujianmu membuat hamba lemah, namun hamba harus menjalaninya dengan penuh kesabaran" Ucap Arka kini Zera pun memeluk tubuh Arka.
~~~~~🌷🌷🌷~~~~~
Pagi ini setelah Arka, Gus Azzam, dan Abi Farid menguburkan janin tersebut, mereka pun kembali kerumah sakit.
Saat Arka membuka pintu kamar Zahira, disana Arka mendengar suara teriak Zahira dan tangisnya.
"Ummi! Dimana anak Zahira?! Kenapa kalian diam? Ayoo katakan, Umma..." Ucap Zahira kini menangis menatap Arka.
Arka pun berusaha menahan tangisnya dan tetap tersenyum dan duduk disamping Zahira.
"Mas... anak kita nggak mungkin meninggal, kan?" Tanya Zahira kini Arka mengangguk pelan.
"Anak-anak shalihah kita sudah di surga. Allah merindukan mereka, Sayang. Kamu harus ikhlas" Ucap Arka kini Zahira menggeleng tidak percaya.
"Mas Arka bohong, kan?! Nggak mungkin..." Zahira pun tak sadarkan diri, disana Arka berusaha menguatkan hatinya dan batinya namun dia juga tidak bisa melihat Zahira selemah ini.
"Biarkan Zahira sendiri dulu sama Arka. Kita pulang aja ya" Ucap Ummi Zahra kini diangguki oleh Zera.
"Arka, titip putri Umma ya. Umma dan Baba tunggu di pesantren" Ucap Zera kini Arka pun menyalimi Zera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...