Bulan Ramadhan kini sudah dekat hanya tinggal menghitung hari saja, kini di pesantren Dalwa kedatangan keluarga Gus Azzam.
Zahira dan Arka menyambut keluarga Gus Azzam dengan ramah, bahkan Zayara adik paling kecil yang lucu itu langsung memeluk tubuh Zahira dengan penuh kerinduan.
"Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam"
"Umma, Baba" panggil Arka langsung menyalimi Zera dan Gus Azzam.
"Kakak!" Panggil Zayara langsung berlari menghampiri Zahira.
"Abangku!" Tidak mau kalah Hisyam pun langsung memeluk Arka hingga hampir mengangkat tubuh Arka namun berat.
"Kayak bocah saja" Ucap Arka dengan wajah datarnya.
Hisyam pun terdiam kini mood ingin akrab dengan Arka sirna, akhirnya dia hanya memasang wajah datar seperti dinding.
"Ayo masuk dulu, Umma sama Baba mau minum apa? Biar Zahira buatkan" Ucap Zahira langsung diangguki oleh Zera.
Kini semua orang duduk dan tentu saja mata Zera dan Gus Azzam menatap Arka seperti tanda tanya.
Arka pun langsung menatap Zera dan Gus Azzam seperti kebingungan, "ada yang salah, Umma?" Tanya Arka kepada Zera.
Gus Azzam pun menghela napas menatap putranya, "Baba dapat kabar dari Pak Farid. Jika masalah kontrak kamu dengan Gus Iqbal itu menyangkut rumah tangga kamu, iya kan?" Tanya Gus Azzam.
Arka pun hanya bisa mengangguk tidak berani menjawab pertanyaan Gus Azzam.
"Seberapa banyak kamu sudah membuat Zahira kecewa? Kehadiran Inaya membuat kamu lupa dengan Zahira, dengan semudah itu?" Tanya Zera dengan serius.
"Umma.. Arka tahu jika itu salah, Arka mementingkan urusan pekerjaan disaat Zahira juga butuh Arka saat itu juga. Tapi Arka juga sudah menyelesaikan kontrak tersebut dan tidak akan mengambilnya lagi dari Gus Iqbal" Ucap Arka.
"Tegang-tegang gini masalah tentang apa? Hisyam dari tadi dengerin nggak nyambung" Ucap Hisyam yang kebingungan.
"Diam! Ini masalah rumah tangga, kamu nggak akan paham karna kamu belum menikah" Ucap Zera kepada Hisyam.
"Bang Arka kalau belum matang menikah ngapain menikah?" Ucap Hisyam langsung membuat Arka hanya terdiam.
"Hisyam! Sudah diam" Ucap Gus Azzam langsung membuat Arka dan Hisyam diam membisu dan menundukkan kepalanya.
"Abang sudah matang untuk menikah, dari ilmu, uang, tabungan, dan tentu saja pekerjaan untuk menafkahi istri dan anak-anak Abang nanti, namun setiap pernikahan pasti ada cobaan hidup yang harus terus dijalani. Kita sebagai pemimpin dalam rumah tangga harus punya pemikiran dewasa, mengerti wanita dalam berbagai bahasanya, sikapnya bahkan moodnya kita harus ikut menjaganya. Benarkan Umma?" Ucap Arka langsung diangguki oleh Zera.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Sore ini Hisyam dan Zayara sibuk menonton televisi untuk berita tentang puasa.
"Abang kenapa kita harus berpuasa?" Tanya Zayara.
"Ah masa gitu aja nggak tahu? Puasa itu wajib bagi yang beragama muslim" Ucap Hisyam langsung membuat Zayara mengangguk.
"Berpuasa dibulan ramadhan itu wajib bagi kita yang beragama islam, ada sejarah dan definisi ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan ke 9 dalam hitungan hijriyyah. Sejarah penamaannya, saat itu orang arab ingin menentukan nama-nama bulan dan ketetapan saat ingin menamakan bulan ke 9 ini cuacanya sangat panas, sehingga mereka menamakan bulan ini dengan diambil dari kalimat yang artinya sangat panas. Yaitu الرمضا,
Sebagian ulama berpendapat bahwa di bulan ini mampu membakar dosa-dosa dan bulan ramadhan ini ditetapkan oleh Allah & Nabi-Nya menjadi bulan yang paling mulia dan penghulu dari segala bulan. Bulan ini tempat Allah mewajibkan hamba-Nya untuk menjalankan salah satu perintah-Nya yaitu ibadah puasa. Sebagaimana dalam Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...