"Assalamualaikum Abang!!" Suara yang melengking membuat Arka langsung segera membuka pintu, begitu setelah membukakan pintu Arka terkejut melihat gadis kecil yang memeluk boneka beruang pink miliknya dengan senyuman manis yang menyapa Arka pagi ini.
"Waalaikumsalam"
Lebih terkejutnya lagi Arka melihat Gus Azzam kini berjalan menghampirinya.
"Baba!" Ucap Arka dengan antusiasnya langsung memeluk tubuh Babanya membuat gadis kecil tersebut kebingungan melihat Arka seperti itu.
"Baba apa kabar?" Tanya Arka.
"Alhamdulillah baik-baik saja, oh ya Baba kesini bareng Zayara. Ayo salim dulu sama Abang" Ucap Gus Azzam membuat Arka terkekeh kecil.
Zayara Humaira Asyadira , gadis kecil yang merupakan anak terakhir dari 3 beraudara, memiliki 2 kakak laki-laki membuat gadis tersebut selalu meminta Ummanya untuk membuat adik perempuan untuknya, Zayara yang selalu dipanggil Zaya adalah gadis periang dengan tingkahnya yang membuat Babanya harus bersabar. Kalau kata Gus Azzam Zaya mirip sekali dengan Ummanya waktu masih menjadi gadis dipesantren Gus Azzam.
Kini Zaya langsung menyalimi Arka, Arka pun tersenyum melihat wajah Zaya.
"Zay, kamu mirip Umma" Ucap Arka.
"Memang aku anaknya Umma!" Ucap Zaya dengan kesal.
"Ayo Ba masuk dulu, Arka buatkan minuman dulu" Ucap Arka.
"Tidak perlu Nak, Baba kesini supaya kita langsung berangkat saja" Ucap Gus Azzam.
Arka pun mengangguk, kini Arka duduk disebelah Gus Azzam yang kini mengecek data pesantren Dalwa.
"Abang" panggil Zaya dengan nada pelannya.
"Sebentar Zay" Ucap Arka.
"Abang, Abang, Abaaang!" Kini kesabaran Zaya sudah diujung ingin marah, akhirnya Arka pun menatap Zaya sambil menghela napas, gadis itu hanya terseyum manis seperti mengingkan sesuatu.
"Kenapa lagi?" Tanya Arka.
"Main" satu kata namun berat untuk Arka menjawab 'boleh' Arka hanya menatap Babanya saja, Namun Gus Azzam masih fokus dengan pengecekan.
"Nanti" Ucap Arka membalas jawaban untuk Zaya.
"Mau lihat-lihat pesantren" Ucap Zaya dengan wajahnya yang membuat Arka tidak enak hati jika tidak memperbolehkannya.
"Ba, boleh nggak Zaya main dipesantren?" Ucap Arka.
Gus Azzam pun mengangguk, "boleh, tapi sebentar"jawab Gus Azzam.
"Horee!! Thank you Baba" Ucap Zaya langsung berlari keluar dari area ndalem.
"Baba yakin Zaya kan belum pernah kesini" Ucap Arka.
"Sebentar lagi dia pasti pulang" Ucap Gus Azzam.
Namun Arka masih cemas, Akhirnya dia keluar, kebetulan ternyata Zaya sekarang bermain dengan Abil dan Bilal dipinggir area ndalem.
"Abil!" Panggil Arka membuat Abil langsung menoleh kearahnya.
"Kenapa Gus?"tanya Abil kini menatap Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...