Siang ini Arka dan Zahira berada di ruangan Arka, disana ada Arsya, Abil, Ayunda, dan Bilal.
Disana Arsya menatap Zahira seperti tidak enak setelah mendengar kabar duka minggu lalu.
"Zahira, saya minta maaf sekali. Saya tidak bisa melindungi kamu dari kejadian itu" Ucap Arsya.
Zahira pun mengangguk, "tidak masalah Ustadz, saya sudah ikhlas. Ini bukan salah Ustadz, kok" Ucap Zahira.
Arka pun menatap Arsya, kini Arka mendekati Arsya dan menepuk bahunya.
"Syukron, Sya. Kamu sudah mau menjaga istri saya" Ucap Arka kini diangguki oleh Arsya.
Kini Bilal pun mendekati Arka dan memberikan data-data minggu ini, kini semua orang berpisah sementara untuk mengerjakan tugas mereka.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Sore ini Zahira pergi bersama Arka untuk ke tempat panti asuhan yang dimana bukan panti asuhan yang biasanya mereka kunjungi, namun ini berbeda.
Dipertengahan jalan Zahira yang terus melihat maps di ponsel Arka hanya bisa bingung namun dia juga bisa membaca maps.
"Setelah kita lurus, selanjutkan lewat dimana lagi, sayang?" Tanya Arka.
"Mas.. aku nggak ngerti jalan ini, coba deh kamu lihat" Ucap Zahira memberikan ponsel kepada Arka.
"Kamu nggak bisa baca maps? Hahaha" Tawa Arka pun lepas melihat wajah kebingungan Zahira, yang benar saja memangnya Arka mengerti maps pentunjuk jalan?
"Ih kok malah ketawa, sih?" Kesal Zahira langsung mencubit pinggang Arka.
"Kamu salah bacanya sayang, Humaira, Zaujatiku. Ini harusnya kita belok kiri tadi, sekarang kita harus balik ke jalan tadi" Ucap Arka dengan ucapannya yang begitu lembut, menunjukkan ponselnya kepada Zahira.
"Yaudah kamu aja kalau gitu yang baca maps" ketus Zahira langsung membuat Arka terkekeh.
"Kamu tahu nggak, dulu saat zaman Nabi Adam berpisah dengan istrinya yaitu Siti Hawa. Mereka dipisahkan oleh Allah dengan jarak yang sangat jauh, tapi.. Nabi Adam tidak pernah menyerah untuk mencari Siti Hawa sampai separuh dunia. Itulah yang dimaksud rencana Allah, Allah punya rencana untuk hambanya kapan dia akan bertemu dengan takdirnya dan dimana dia akan bertemu. Semua itu sudah Allah rencanakan" Ucap Arka langsung membuat Zahira tersenyum.
"Aku juga bisa bertemu dengan Mas Arka, hihihi" Ucap Zahira dengan senyum malunya.
"Kamu ingat dulu saat kamu membaca al-Qura'an dan ada surah yang berisi tentang lelaki yang boleh menikahi 4 istri? Lalu kamu sengaja merendahkan nadamu saat membacanya padahal sebenarnya saya mendengarnya dengan jelas dan saya tahu artinya" Ucap Arka dengan senyumnya.
Zahira pun menunduk malu tidak berani menatap Arka, beginilah punya suami paham agama. Ilmunya bukan kaleng-kaleng lagi..
"Iya" jawab Zahira.
"Kamu khawatir saya akan berpoligami, hm?" Tanya Arka membuat Zahira mengangguk kecil.
Pertanyaan apa ini? Bahkan seorang istri mana yang mau berbagi suami seperti berbagi gorengan? Ya tidak mungkin Zahira mau.
Arka pun tertawa dan menggenggam tangan Zahira, disana Zahira pun melepas genggaman tangan Arka namun mustahil Arka sudah menggenggamnya dengan sangat erat agar Zahira tidak bisa melepaskan tangannya.
"Saya mengerti bahwa, perempuan mana yang mau suaminya menikah untuk kedua sampai ke empat kalinya. Hati perempuan itu seperti anak kecil meskipun dia sudah dewasa, perempuan harus di nasehati bukan disakiti, perempuan juga harus di nasehati dengan lembut seperti seorang ayah menasehati putri kecilnya" Ucap Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...