Malam ini Zahira pun menyiapkan makanan untuk Arka, disana Arka pun duduk dan menatap Zahira yang hanya diam saja dari tadi.
Zahira pun mengambil satu piring makanan, dan memberikannya kepada Arka.
"Raa" panggil Arka.
"Kamu makan sendiri ya, Mas. Aku mau kekamar" Ucap Zahira.
"Raa.. kamu jangan gampang marah seperti ini, hanya karna masalah Aisyah. Kamu seperti ini?" Tanya Arka.
"Yaudah nikahi aja si Aisyah, Alisya. Siapa itu, aku ikhlas kok kamu ceraikan aku" Ucap Zahira.
Arka pun terkejut Zahira tiba-tiba mengatan seperti itu didepannya dengan kesal, "Ra, kenapa kamu gampang cemburuan banget sih? Aisyah itu nggak salah."
"Iya! Aisyah selalu benar, aku selalu salah. Puas!!" Zahira pun langsung pergi kekamarnya meninggalkan Arka sendirian disana.
Kini saat larut malam, Zahira duduk ditepi kasur dengan tatapannya yang melihat tasbih hijau miliknya dan tasbih putih dari Aisyah.
Arka pun masuk kedalam kamar, ia melihat wajah sedih Zahira rasanya ia ingin memeluk Zahira.
"Tasbih hijau yang sangat cantik" Ucap Arka kini duduk disamping Zahira.
"Bohong, udah jelas-jelas tasbih putih ini pemenangnya. Bahkan dia adalah orang pertama yang memberikanmu hadiah sebelum aku. Buat apa kamu menyimpan tasbih buatanku ini" Ucap Zahira.
"Saya akan memberikan tasbih putih ini untuk Bunda. Hadiah istriku adalah yang paling utama" Ucap Arka.
Zahira pun berdiri ia mengembalikan tasbih hijaunya kedalam kotak kecil dan menyimpannya di lemarinya.
Zahira pun segera mematikan lampu tidur dan segera tidur tanpa mendengarkan Arka bercerita.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Pagi ini Zahira dan Arka sarapan bersama, saat Zahira memakan bubur buatannya rasanya dirinya ingin mual hingga saat dia menahannya tidak pun tidak bisa, Zahira berlari secepatnya di kamar mandi hingga membuat Arka segera mengikutinya.
"Ra, kamu kenapa, hm? Kamu sakit?" Tanya Arka kepada Zahira.
"Pusing banget..." Ucap Zahira menyenderkan kepalanya dia dada Arka.
"Kamu yakin mau ikut kepesantren, hm?" Tanya Arka, Zahira pun mengangguk.
"Kamu istirahat saja ya, Mas harus kepesantren karna ada rapat" Ucap Arka.
"Aku ikut.." Ucap Zahira.
Sampainya di pesantren, Arka dan Zahira pergi keruangan Arka.
Kini saat Arka berkerja sedangkan Zahira hanya bisa menyenderkan kepalanya di bahu Arka sambil memejamkan matanya.
"Kalau pusing pulang aja ya, sayang" Ucap Arka namun Zahira tetap menggeleng kecil.
"Mas Arka jangan bawel aja dong, aku mau mual terus kalau denger Mas Arka ngoceh terus" Ucap Zahira.
"Nanti masih yakin mau ke panti asuhan sama Abi?" Tanya Arka.
"Iya, Mas Arka nanti sibuk kan" Ucap Zahira langsung diangguki oleh Arka.
~~~~~🌷🌷🌷~~~~~
Saat Arka mulai dengan rapatnya bersama yang lain, Aisyah pun akhirnya datang ke ruangan Arka namun ada yang berbeda darinya.
"Assalamualaikum"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...