Waktu malam setelah kegiatan diakhiri sekarang Bulan harus kembali ke asrama Fatimah 1 bersama teman-temannya.
Di asrama Bulan hanya terdiam sambil memegangi Al-Qura'annya namun padangannya melihat teman-temannya yang masih asik mengobrol sambil berbicara, disana tidak ada yang berani mengajak Bulan untuk bermain maupun berbicara.
Salah satu santriwati akhirnya menatap Bulan yang ternyata sangat terlihat kesepian, akhirnya dia pun memutuskan untuk mendekati Bulan.
"Mau jajan? Ayo gabung sama kita, Afifah dan Tiara membawa banyak jajanan loh" Ucap santri tersebut yang sangat ramah kepada Bulan.
"Apaan sih! Sok asik banget!" Ucap Bulan langsung menaruh Al-Qura'annya dan segera tidur.
"Mentari, biarkan saja dia sendirian. Seluruh pesantren disini sangat membencinya, dia juga sebentar lagi akan dibawa di asrama tempat santriwati yang melanggar aturan lebih dari syarat" Ucap Afifah kini diangguki Mentari.
Bulan hanya bisa terdiam sambil menghadap dinding, tidak berani menatap wajah teman-temannya.
Baru saja satu malam namun gadis tersebut sudah menangis merindukan Abah dan Umminya di rumah, bagaimana pun santri seharusnya tinggal diasrama bukan di rumah kan?
~~~~🌷🌷🌷~~~~
"Ustadzah tidak mau pulang?" Tanya Ustadzah Mira kepada Zahira.
Zahira yang duduk bersama Ustadzah Mira didepan aula pesantren hanya tersenyum, "memang saya tidak suka bergadang di malam hari, namun... Ustadzah Hilya sedang sakit, akhirnya dia memutuskan untuk izin" Ucap Zahira.
"Kalau dipikir-pikir ya, Ustadzah Hilya beberapa hari ini seperti mempunyai masalah berat. Kadang matanya saja seperti menangis, apakah Ustadzah Hilya ada masalah?" Tanya Ustadzah Mira.
Zahira tidak mengerti maksud yang dikatakan Ustadzah Mira, karna memang Ustadzah Hilya sangat dekat dengan Zahira namun ada sesuatu hal yang dia juga tidak ingin cerita kepada Zahira.
"Saya juga kurang tahu tentang masalah Ustadzah Hilya, sedekat-dekatnya kami. Dia juga berhak untuk memendam masalahnya sendiri, mungkin besok saya akan tanyakan langsung kepadanya" Ucap Zahira.
Tiba-tiba sebuah taksi berhenti di depan pesantren, langsung membuat Ustadzah Mira dan Zahira curiga dengan taksi tersebut.
Dan mereka sadar saat melihat Ustadzah Hilya yang terburu-buru segera pergi naik taksi tersebut, Zahira langsung ingin segera menghampiri sebelum Ustadzah Hilya pergi jauh namun Ustadzah Mira langsung menghalangi Zahira.
"Jangan Ustadzah, memang setiap malam dia selalu keluar dari area pesantren" Ucap Ustadzah Mira.
"Mau kemana dia? Apakah dia ingin menemui seseorang?" Tanya Zahira.
"Afwan Ustadzah tapi saya juga tidak tahu, mungkin ingin menemui seseorang?" Ucap Ustadzah Mira.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Pagi ini Zahira baru saja datang dan langsung segera keruangan Ustadzah Hilya dengan membawa bekal makan siang untuk dia.
"Assalamualaikum Ustadzah Hilya!"
"Waalaikumsalam"
Saat Ustadzah Hilya membukakan pintu, Zahira langsung memberikan bekal tersebut kepada Ustadzah Hilya, "Ustadzah.. tadi pagi kebetulan saya masaknya kebanyakan, jadi selain membekalkan Ayunda dan Abi. Saya juga membawa bekal ini itu Ustadzah Hilya dan Ustadzah Mira" Ucap Zahira dengan senyumnya menatap wajah Ustadzah Hilya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...