Pagi ini Arka bolak-balik keluar kamar mandi, apa karna dirinya masuk angin atau kenapa? Sejak pagi dia mual terus-terusan hingga membuat ahira bingung harus melakukan apalagi untuk mengobati Arka.
"Mas? Kamu masuk angin apa hamil sih?" Tanya Zahira membuat Arka yang duduk di samping Zahira langsung terkejut.
"Masuk angin dong, sayang" Ucap Arka.
"Pusing ya? Kalau pusing mendingan jangan di pesantren dulu" Ucap Zahira kini memijat kepala Arka.
"Hari ini ada rapat lagi, soal Alisya" Ucap Arka.
Zahira langsung dengan kesal menarik rambut Arka hingga Arka menjerit kesakitan.
"Ooh gitu? Yaudah sana!" Ucap Zahira dengan kesal.
Arka pun senyum dan memeluk tubuh Zahira, "jangan marah-marah sayang, calon ibu kok marah-marah" Ucap Arka kini menatap Zahira.
"Aku nggak mau dipanggil Ibu! Aku mau anak aku nanti panggilnya. Ummi" Ucap Zahira.
"Kan benar sayang, kamu akan jadi ibu dari anak-anakku nanti. Kalau Mas, maunya di panggil-"
"Bapak" jawab Zahira dengan tawanya.
Arka pun cemberut, "kok bapak? Kan harusnya Abi" Ucap Arka.
"Suami siapa sih ini, lucuu banget" Ucap Zahira kini mencubit kedua pipi Arka.
"Suaminya Azzahira Syarah Azzahra" Ucap Arka kini dengan senyumnya.
"Bukan Alisya Khayara, ya?" Tanya Zahira meskipun ada rasa cemburu sedikit.
"Sudah dicoret sama takdir, gantinya lebih indah. Takdir Mas Arka indah banget karna di lengkapi wanita pilihan Allah untuk Mas Arka" Ucap Arka kini mencium kedua punggung tangan Zahira.
Wajah Zahira sangatlah merah merona, bahkan dia merasa sangat beruntung mempunyai sosok suami seperti Arka.
Ponsel Arka berdering, Arka pun mengangkat teleponnya dan ternyata dari Gus Azzam.
"Assalamualaikum Ba"
"Waalaikumsalam, Abang. Baba sudah datang di pesantren kalian. Tapi kenapa sepi? Kemana kalian berdua?"
"Iya Abi, Arka dan istrinya Arka mau kesana. Assalamualaikum"
Tut!
"Siapa?" Tanya Zahira.
"Baba sudah datang di pesantren, kamu mau ikut?" Tanya Arka, Zahira pun mengangguk antusias.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Sesampainya di area ndalem, kini semua orang berkumpul disana. Gus Azzam dan Zera belum juga mengetahui kabar bahagia ini. Apalagi sahabat Arka dan Alisya semua tidak tahu tentang kabar ini.
"Umma dapat kabar kalau Zahira pendaharan ya? Ummi Zahra kemarin kabarin Umma. Jadi kami bertiga kesini deh" Ucap Zera.
"Hisyam kesini cuman setor hafalan" Ucap Hisyam dengan wajah datarnya.
Arka pun mengangguk, kini Arka menatap Zahira yang menatap dirinya. "Mereka harus tahu sekarang" Ucap Arka kini diangguki oleh Zahira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...