"Arga..."
Tubuh Zahira pun lemas menatap mata Arga, tanpa lama lagi Arga pun langsung memegang lengan Zahira dengan kasar hingga membuatnya meringis kesakitan.
"Lo nggak perlu ikut campur! Wanita sok suci!!" Ucap Arga dengan nada tingginya.
"Aakh! lepas tangan kamu yang kotor itu! Kamu nggak berhak menindas yang lemah. Pria kejam sepertimu kenapa bisa bebas?!" Ucap Zahira.
Arga pun mendorong Zahira hingga terjatuh, "Pasti gue bisa bebas karna uang. Ingat, gue masih menyimpan dendam dengan suamimu!" Ucap Arga langsung pergi dari hadapan Zahira.
Setelah Arga dan anggotanya pergi, Abi Farid langsung berlari menghampiri Zahira.
"Ya Allah, Nak! Putriku, apa ada yang terluka?" Tanya Abi Farid kepada Zahira.
Zahira pun menggelengkan kepalanya, "Abi... dia, sudah kembali lagi." Ucap Zahira kepada Abi Farid.
"Ayo pulang" Ucap Abi Farid kepada Zahira.
Wanita paru baya itu pun mendekati Zahira,"terimakasih, Nak. Maaf karna kami, kamu jadi kena imbasnya juga" Ucap Ibu tersebut.
Zahira pun menggeleng, "tidak Bu, Ibu cari tempat yang aman ya" Ucap Zahira kini berpamitan pulang kepada Ibu dan anak-anak tersebut.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Sampainya dirumah, Arka langsung memeluk Zahira saat baru saja sampai dirumah.
"Ya Humairah, apa yang dilakukan Arga? Ayo bilang" Ucap Arka.
Zahira pun menggeleng, "aku nggak papa Mas, tapi... ibu tadi" Ucap Zahira kini menangis di hadapan Arka.
Arka pun langsung memeluk tubuh Zahira dari wajah Arka sudah terlihat bahwa dia sangat khawatir dengan Zahira.
"Maafin Mas ya Zaujati, Mas tidak akan pernah meninggalkan kamu sendiri lagi" Ucap Arka.
"Abi pulang dulu ya" Ucap Abi Farid yang sudah lelah melihat perbucinan antara putrinya dengan menantunya.
"Eh Abi.. sampai lupa kalau Abi masih disini" Ucap Arka dengan kekehannya.
"Namanya juga Abi lagi cosplay jadi angin, wuss wuss" Ucap Abi Farid membuat Zahira dan Arka terkekeh.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Malam ini Arka pergi ke pesantren sendirian, Arka pun duduk di aula santri sambil mengerjakan pekerjaannya di laptop.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Mata Arka pun menatap Aisyah yang baru saja datang menghampirinya.
"Afwan Gus, saya menganggu disaat jam sibuk Gus Arka" Ucap Aisyah.
Arka pun hanya mengangguk, "apa ada yang perlu dibahas mengenai pesantren, Ustadzah?" Tanya Arka.
Aisyah pun menggeleng, "tidak Gus, saya kesini mau memberikan ini" Ucap Aisyah memberikan sebuah kotak kecil kepada Arka.
Kotak putih dengan pita putih itu Aisyah letakkan di atas meja Arka.
"Apa ini, Ustadzah?" Tanya Arka.
"Sebuah tasbih putih" Ucap Aisyah tersenyum kepada Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...