Arka terdiam saat Bulan mempertanyakan tentang masalah perjodohan, bahkan jika Arka ditanya tentang perjodohannya saja dia akan menggeleng saja.
"Gus bisa menerima saya dihati Gus kan? Untuk satu-satunya menjadi wanita yang beruntung sebagai istri Gus Arka" Ucap Bulan membuat Arka hanya menggeleng.
"Sekarang Gus jujur dengan Bulan, gadis mana yang membuat Gus Arka berat menerima saya?" Tanya Bulan.
"Zahira" hanya satu kata yang keluar dari mulut Arka dan bisa menjawab berbagai macam pertanyaan dari Bulan.
Deg.
Air mata Bulan langsung menetes membasahi kedua pipinya, gadis itu hanya bisa terdiam dan menatap wajah Gus Arka yang hanya menundukkan pandangannya.
"Kenapa harus Zahira? Dia bukan anak kandung Abah, dia hanya angkat!"
"Bulan!" Sentak Arka langsung membuat Bulan terdiam.
"Bulan kecewa sama Gus Arka.."
"Saya benci orang egois, kamu tadi tanya siapa yang saya cintai sekarang. Dan saya mencintai kakak kamu, cinta tidak bisa dipaksa. Jika kita menikah, bagi saya pernikahan itu hanya karna terpaksa! Selesai" Ucap Arka kini pergi dari hadapan Bulan.
"Dan saya akan melakukan hal nekat jika Gus Arka tidak bisa menerima Bulan!" Ucap Bulan namun Arka sudah jauh dari pandangan gadis itu.
~~~🌷🌷🌷~~~
Sore ini di area ndalem, Arka duduk diteras rumah sendirian, Arka terus mencoba untuk mempertimbangkan keputusananya namun tetap Arka lebih memilih jalannya sendiri daripada jalan Gus Azzam.
"Kenapa aku bisa mencintai Zahira, padahal kita hanya bertemu waktu itu saja. Seperti burung merpati yang begitu cantik, burung merpati cantik karna bulunya berwarna putih bersih. Namun, Zahira cantik karna adab dan hatinya. Hati yang tulus membuat seorang wanita cantik, siapa yang mendapatkan Zahira pasti dia sangat beruntung" Ucap Arka kini tanpa sadar ia sedang melamun sendiri.
"Gus Arka benar" Ucap seorang gadis bergamis putih dengan cadar putihnya.
"Astagfirullah Ra, saya pikir siapa tadi putih-putih datang disamping saya" Ucap Arka kini mengelus dadanya.
"Afwan Gus, harusnya sore ini Gus Arka kan di masjid. Kenapa ada disini? Oh ya, ini jaketnya ya Gus" Ucap Zahira kini memberikan tas tote bag keruang milik Zahira.
Arka pun menerima tas tersebut, ia tersenyum tipis menatap Zahira.
"Kamu sudah mulai cadaran ya?" Tanya Arka.
Zahira mengangguk, "doakan istiqomah terus ya, Gus" Ucap Zahira.
"Pasti suatu saat suami kamu beruntung memiliki kamu" Ucap Arka.
Zahira pun mengangguk, "mungkin saya yang tidak beruntung. Ngomong-ngomong Gus Arka tadi bilang sesuatu dengan Bulan?" Tanya Zahira.
"Ada apa?" Tanya Arka.
"Dia menangis dan memarahi saya didepan Ummi dan Abah. Saya kira Gus Arka habis memarahinya" Ucap Zahira.
Arka terdiam sebentar, "iya, tadi dia bilang kamu adalah anak angkat Abah Ahmad. Apakah benar?" Tanya Arka kepada Zahira.
Hati Zahira langsung sakit mendengarnya langsung dari mulut Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...