Setelah pulang dari panti asuhan, kini Zahira bersama Ayunda pergi ke pesantren Dalwa untuk mengajar, sebenarnya Ayunda ingin dirumah saja, karna hari ini tugas kuliahnya cukup susah sedangkan dia punya Kakak perempuan yang sudah lulus dari Universitas Islam Negeri yang terkenal kotanya, kenapa dia tidak memanfaatkan ilmu kakaknya?
Setelah sampai disana Zahira dan Ayunda berpamitan kepada Abi Farid, "apa lebih baik Zahira libur saja? Tadi kan sudah mengajar anak-anak disana, pasti kamu lelah" Ucap Abi Farid.
"Tidak Abi, tugas Zahira hanya sebentar saja.. lagi pula juga jam Zahira di gantikan oleh Gus Arka kan jadi merepotkan Gus Arka" Ucap Zahira.
"Nanti pas nikah juga masih jadi Ustadzah?" Tanya Ayunda.
"Tentu saja, ilmu Kak Zahira untuk semua santri di pesantren Dalwa. Sudah menjadi tugas Kakak untuk mengajar disana sesuai Almarhum Kyai Mahdar dulu saat memberi amanah kepada Kak Zahira" Ucap Zahidam
"Amanah jadi istri?" Tanya Ayunda.
"Sekaligus Ustadzah yang mengajar santri-santri disana" Ucap Zahira membuat Ayunda terkekeh.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Saat Zahira masuk dikelas pertama, disana sudah ada Ustadzah Hilya yang terkejut dengan kedatangan sahabatnya.
"Assalamualaikum Ustadzah."
"Waalaikumsalam, Ustadzah Zahira."
"Bukannya kamu harus libur ya? Kenapa masih masuk?" Tanya Ustadzah Hilya.
"Karna cuman izin dua jam saja. Bukannya harusnya Gus Arka yang menggantikan tugas saya ya?" Pertanyaan Zahira langsung membuat mata semua santriwati menatap Bulan yang duduk ditengah, Bulan langsung menatap sinis seluruh teman-temannya.
"Zahira, boleh ikut saya sebentar?" Ucap Ustadzah Hilya langsung menggandeng tangan Zahira menuju keluar kelas.
"Ada apa Ustadzah? Ada masalah dengan kelas saya?" Ucap Zahira sedikit khawatir.
"Tidak Zahira, semua baik-baik saja. Gus Arka tidak mau mengajar lagi dikelas kamu karna ingin lebih menjaga hati kamu, Gus Arka sendiri yang bilang seperti itu didepanku dan Ustadz Bilal" Ucap Ustadzah Hilya membuat Zahira tersenyum.
Disisi lain salah satu santriwati langsung melirik Bulan dengan senyum miringnya sambil mengerjakan tugasnya.
"Rugi dong, udah penuh perjuangan yang dapat malah kakak sendiri. Ups! Gimana tuh yang berharap jadi istrinya Gus Arka, padahal punya ilmu masih setengah jalan" Sindir seorang santriwati langsung membuat Bulan langsung menghampirinya.
Bulan langsung menarik tangan santriwati tersebut langsung menamparnya dan mendorong tubuh gadis tersebut hingga jatuh.
"Kamu tahu apa tentang masalah ini! Hah?! Apa perlu aku kasih tahu dengan kasar! Dasar mulut iblis!" Sentak Bulan menunjuk jari telunjuknya ke arah santriwati tersebut.
"Kalau aku iblis lalu kamu apa?! Kamu jahat Bulan! Kamu tega dengan Kakak kamu sendiri!" Ucap santriwati tersebut.
"Kamu tahu apa?! Kamu tidak bisa meramal masa depanku!" Ucap Bulan.
"Ingat kata-kata ku, bahkan seorang ustadz saja tidak akan melirik wajah kamu yang cantik jelita, namun dia akan melihat akhlak dari hati kamu! Sebelum kamu berubah, kamu tidak akan mendapatkan pria yang kamu inginkan!!" Sentak santriwati tersebut membuat Bulan terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...