"Saya lebih memilih jalur langit daripada harus mengatakan cinta, lalu berpacaran dengannya. Sungguh, kata qobiltu lebih manis diucapkan daripada mau kah kamu menjadi pacarku?"
~Muhammad Arka Al-Fariz~~~~🌷🌷🌷~~~
Kini selesai shalat isya Zahira dan Zaya kini langsung berjalan menuju area ndalem.
Namun ketika mereka berjalan, tiba-tiba seorang santriwan langsung berlari dan berhenti tepat di depan Zahira.
"Assalamualaikum ukhti"
"Waalaikumsalam"
"Eh ada Ning Zaya, mau kemana?" Tanya santri tersebut.
"Mau pulang" jawab Zaya.
"Ooh kalau ukhti mau keasrama kan?" Ucap santri tersebut namun Zahira hanya menggeleng saja.
"Ini wilayah dalem, ukhti. Asrama ada di sebrang sana, mau saya antar?" Tanya santri tersebut.
Zahira pun menggeleng, "tidak-"
"Kenapa kalian masih ada disini?!" Suara dingin tiba-tiba datang membuat Zahira terdiam seketika.
"Gus Azzam" panggil santri tersebut langsung menyalimi Gus Azzam.
Zahira pun melihat disana ada Arka, akhirnya Zahira bisa tenang.
"Semua santri sudah ada diaula kenapa kamu bisa kesini? Cepat ke aula sekarang!" Pintah Gus Azzam langsung membuat santri tersebut menurut.
"Baba!" Panggil Zaya kini langsung digandeng oleh Gus Azzam.
Disana Zahira hanya tersenyum, akhirnya Gus Azzam menyuruh Zahira untuk masuk kerumah.
Kini Zera membukakan pintu dan tersenyum kepada Zahira.
Gus Azzam langsung duduk bersama Arka, namun tidak dengan Zaya yang terus merengek mau bermain dengan Zahira.
"Ayo kak, Kak Zira kita main!" Ucap Zaya langsung membuat Zahira mengangguk.
"Zahira, kalau Zaya merepotkan kamu kirim saja dia ke kamar Hisyam" Ucap Gus Azzam.
"Iya Gus" Ucap Zahira kini pergi bersama Zaya kekamar.
~~~🌷🌷🌷~~~
3 jam mereka menghabiskan waktu berdua, akhirnya Zaya pun mengantuk.
"Kak Zira, Zaya mau tidur" Ucap Zaya.
"Yaudah mau Kak Zira bacakan dongeng?" Tanya Zahira.
Zaya pun langsung mengangguk antusias, kini Zaya tidur disamping Zahira.
Zahira pun menceritakan kisah Nabi Muhammad yang membuat Zaya akhirnya bisa tidur dengan lelap.
Saat Zera datang, Zahira langsung bangkit dari ranjang dan menghampiri Zera.
"Maaf Ning, tadi saya.."
"Tidak apa-apa, sekarang kamu istirahat ya" Ucap Zera kini tersenyum kepada Zahira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...