Arka pun datang bersama Abi Farid karna mendengar suara teriakan dari Zahira dan Inaya.
Arka pun medekati Zahira lalu menatap Inaya dengan tajam, "jika kamu masih ingin mempertahankan kerja sama ini. Jangan berani-beraninya kamu membuat pertengkaran bersama Zahira" Ucap Arka dengan dingin.
Inaya pun terdiam lalu melihat Abi Farid yang menatap putrinya ikut sedih melihat Zahira harus kuat batin menghadapi Inaya.
~~~~🌷🌷🌷~~~~
Sore ini Zahira yang bersama Ustadzah Mira tengah berjalan ke lapangan pesantren menuju ke gedung 2, namun saat Zahira berjalan ia melihat Arka yang membukakan pintu untuk Inaya langsung dilihat oleh Zahira sendiri.
"Ada apa Ning?" Tanya Ustadzah Mira.
Dan benar saja Zahira melihat Arka sekarang bersama Inaya, apakah hanya mereka berdua dalam satu mobil itu?
Ustadzah Mira melihat arah mata Zahira dan benar saja, Ustadzah Mira langsung mengusap lengan Zahira. "Yang sabar ya, Ning. Mungkin mereka hanya untuk kerja sama aja" Ucap Ustadzah Mira.
"Apakah saya wajar cemburu? Melihat suami saya satu mobil dengan masalalunya, itu juga sakit" Ucap Zahira langsung diangguki oleh Ustadzah Mira.
"Bagaimana kalau Ning langsung bilang ke Gus Arka saja? Pasti beliau akan menyadarinya" Ucap Ustadzah Mira.
Zahira pun mengangguk dan meneruskan berjalan ketujuannya bersama Ustadzah Mira.
Malam pun tiba setelah shalat isya berjamaah, suara hujan yang begitu deras serta angin yang kencang membuat Zahira tidak bisa kembali kerumah Abi Farid, bahkan Zahira mencoba untuk terus menelepon Arka namun tidak ada yang menjawab.
Zahira yang awalnya hanya ada didalam masjid hingga pukul 10 malam Zahira melihat diluar hujan mulai tidak terlalu deras, Zahira pun mencoba untuk mengirim pesan kepada Arka terlebih dahulu.
Zahira sudah menunggu cukup lama akhirnya dia memberanikan diri untuk pulang kerumah Abi Farid sendirian.
Meskipun dipertengahan perjalanan hujan kembali deras dan angin yang sangat kencang tidak membuat Zahira untuk berhenti berjalan.
Sampainya ia dirumah Zahira langsung mengetuk pintu, disaat tubuhnya sudah kedinginan dan menggigil.
Saat pinti terbuka, Ummi Zahra terkejut melihat gamis Zahira basah dan kotor.
"Ya Allah, Nak! Apa kamu tidak dijemput oleh suamimu? Dimana suamimu?" Tanya Ummi Zahra terkejut melihat putrinya.
"Ummi.. Mas Arka sibuk, dia juga bersama Abi kan?" Ucap Zahira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 [Arka&Azzahira]
Teen FictionMenjadi seorang pemimpin pesantren Dalwa adalah suatu impian Jidda dan Jiddiy Arka, Muhammad Arka Al-Fariz yang kini baru saja kembali ke tanah air harus menjalani hidupnya sebagai seorang pemimpin dengan ilmu yang telah dia pelajari selama di mesir...