⚔️_5_⚔️

231 29 2
                                    

Heesa melangkahkan kakinya memasuki tempat yang sudah jarang ia kunjungi. Tepat saat bel pulang berbunyi tadi, Jeno memberitahu jika Karina sedang dalam masa datang bulan dan ia akan menetap di UKS terlebih dahulu. Jadi, disinilah Heesa sekarang, club tempat Sunoo bekerja, ah iya... Sudah lama tidak menemui pria berpipi chubby itu. Ada dimana dia sekarang?

Meja bar yang rapih dan bangku-bangku yang masih tersusun, menunjukkan bahwa tempat ini belum dibuka. Karena tidak menunjukkan adanya kehidupan ditempat ini, Heesa langsung keluar menuju mobil yang di dalamnya masih ada sang supir yang menunggu.

"Ngapain dari sana?"

"Astaga!" Heesa memegang dadanya yang berdetak dengan cepat. Bagaimana tidak, baru saja ia memasuki dan menutup pintu mobil, langsung dikagetkan oleh Jungwon yang duduk di tempat kemudi, menatapnya tajam lewat kaca di depan.

"Ta-tadi pengen ketemu sama Sunoo, nyatanya dia gak ada, jadi gak jadi hehe..." Jawab Heesa dengan kekehan diakhir, jujur saja, gadis itu seperti kepergok melakukan hal yang dilarang oleh Jungwon.

"Btw, lu ngapain disini? Pak supir mana?" Tanya Heesa menyadari sang supir yang tidak ada, dan berganti dengan Jungwon.

"Jadi lu lebih seneng sama pak supir dibanding sama suami lu sendiri?"

"Idih, apaan banget ngomong 'suami', geli tau." Balas Heesa dari belakang sambil bergedik ngeri, "terus ini ngapain diem aja? Berangkat ayo! Pulang!" Jungwon yang ada di kursi kemudi merotasikan bola matanya malas.

"Ke depan."

"Ha? Ngapain ke depan?" Tanya Heesa polos, Jungwon hanya bisa mengelus dadanya sabar, menahan untuk tidak emosi dengan Heesa.

"Maaf Nyonya Yang Heesa, saya ini bukan supir anda, tapi suami anda. Alangkah baiknya Nyonya ini duduk disamping saya bukan dibelakang saya?" Mendengar ucapan Jungwon, Heesa langsung menampilkan senyum lebarnya. Dan langsung saja, gadis itu berpindah ke kursi samping kemudi melewati bagian tengah, membuat Jungwon agak-agak menahan emosi, namun pria itu tetap memasang senyumnya.

"Let's Go Home!!" Seru Heesa, membuat Jungwon langsung menyalakan mesin mobil dan menginjak gas.

"Kita mampir dulu ya?" Heesa yang sedang memperhatikan jalanan langsung menoleh ke arah Jungwon.

"Kemana?"

"Mansion tahanan, gue mau ketemu kak Yeri." Entah kenapa, terselip rasa kesal dan sudah tidak mood untuk berbicara, Heesa hanya diam tak menjawab. Gadis itu langsung menyender pada kursi dan memejamkan matanya. Tidak mendengar ada sahutan, Jungwon langsung menoleh ke arah Heesa, tangan pria itu terulur untuk mengusap kepala Heesa, namun entah sengaja atau tidak, kepala Heesa berpaling ke arah kanan membuat Jungwon hanya bisa menghela nafasnya.

Sepanjang perjalanan Heesa hanya bisa memejamkan kedua matanya, niat hati agar tertidur pulas, nyatanya tak bisa. Merasakan mobil yang berhenti dan suara pintu terbuka, Heesa membuka sedikit matanya, dan ternyata mobil itu berada di sebuah parkiran supermarket. Heesa menghela nafasnya kembali dan pergi ke kursi tengah, gadis itu mengambil bantal selimut yg selalu ditaruh dibagian belakang mobil sebelum akhirnya ia menggelar selimut itu dan tidur. Kali ini, gadis itu benar benar tertidur.

Jungwon yang baru saja kembali dari membeli sebuah parcel untuk Yeri, sedikit terkejut melihat kursi sebelah kemudi yang kosong. Namun, akhirnya pria itu dapat bernafas lega melihat sebuah tubuh terbungkus selimut di kursi tengah, setelah memastikan kembali bahwa itu benar benar Heesa, Jungwon langsung menaruh parcel di samping kursi kemudi dan mulai menjalankan mobilnya menuju mansion tahanan.

Mereka pun sampai di tujuan, Jungwon turun dengan parcel nya, sengaja tidak membangunkan Heesa takut jika gadis itu akan mengamuk dibangunkan, jujur saja Jungwon sempat bergelut batin untuk meninggalkan Heesa sendirian di dalam mobil. Akhirnya, ia memutuskan untuk menugaskan beberapa bodyguard untuk berjaga disekitar mobil.

Jungwon memasuki ruangan tamu mansion, dimana disana sudah terdapat Soobin, Mingyu dan Hyunjin.

"Heesa mana, won?" Tanya Mingyu ketika Jungwon baru memasuki ruangan.

"Ada di mobil, lagi tidur. Gue ke kak Yeri dulu ya." Ketiga pria itu mengangguk dan kembali berfokus pada laptop di depan mereka.

"Oh ya won." Jungwon yang hendak melangkah naik ke tangga langsung, menghentikan ketika Soobin memanggil, "Kita butuh panggil anak divisi Peacock gak?" Sejenak pria muda itu berpikir kemudian menggeleng.

"Jangan sampe anak Victoria yang lain tau, kita berempat aja yang tau kejadian ini." Setelahnya Soobin hanya mengangguk menyetujui. Jungwon kembali melangkahkan kakinya menuju sebuah kamar yang ditempati 4 gadis.

Sebelum masuk, Jungwon mengetuk pintu sebentar dan kemudian membuka pintu untuk masuk.  Saat ia masuk, dapat ia lihat ketiga gadis itu hanya diam di ruangan itu. Jungwon langsung aja meletakkan parcel disalah satu nakas dan dinotice oleh ketiga gadis itu.

"Hallo kak..." Sapa Jungwon kearah mereka bertiga, mereka hanya membalas dengan senyuman tipis. Yeri yang duduk bersebelahan dengan Yeji langsung menghadapkan badannya ke arah Jungwon yang duduk disalah satu kasur milik gadis itu yang saat ini tidak bersama mereka, Shuhua.

"Jungwon... Heesa mana?" Tanya Yeri, terdengar nada suara gadis itu yang parau membuat Jungwon sedikit teriris hatinya.

"Ada dimobil kak, lagi tidur, jadinya gak diajak masuk." Jawab Jungwon jujur, "Kak... Aku bakal usahain buat temuin kak Shuhua bagaimana pun caranya. Kak Shuhua pasti ketemu kak." Ucap Jungwon meyakinkan ketiga perempuan didepannya, Yeri, Yeji dan Haewon. Jungwon berdiri dari tempatnya dan berjongkok di depan Yeri, pria itu menggenggam kedua tangan Yeri.

"Kakak percaya aku kan?" Yeri mengangguk singkat dan Jungwon mengulas senyumannya. "Sekarang, kalian istirahat aja, penjagaan disekitar mansion juga udah diperketat, dan kemungkinan untuk keluar juga sulit dari sini."

"Iya, won..." Balas Yeji, Jungwon akhirnya bangun dari tempatnya dan pamit untuk keluar dari kamar itu. Setelahnya, ia turun ke bawah untuk menemui Hyunjin, Soobin dan Mingyu.

"Gimana?" Tanyanya begitu sampai kepada ketiga pemuda itu.

"Gak ada yang janggal sih won. Di cctv juga gak ada Shuhua yang pergi naik mobil atau sebagainya." Jawab Soobin sambil membenarkan letak posisi kacamatany.

"Lo udah tanya keluarganya yang lain?" Tanya Jungwon kepada Hyunjin, Hyunjin mengangguk singkat.

"Udah. Jadi kan sebelum Shuhua hilang, sepupu jauhnya sempet kesini buat nengokin dia. Dan sepupunya bilang, Shuhua gak ada ngomong apa-apa, kayak biasa aja, dia cerita juga kan keadaan mansion yang emang gak menyiksa dia, gak ada pergerakan aneh juga kok dari Shuhua sendiri, diliat dari cctv sebelumnya." Kelas Hyunjin setelah mencoba menghubungi saudara dari Shuhua.

"Masalahnya ya, keluarganya udah mau nebus dia... Kita gak bisa lepas tangan soal permasalahan ini." Kata Mingyu menimpali, Jungwon berpikir sejenak, benar sekali apa yang dikatakan Mingyu, ia tidak bisa lepas tangan, terlebih Shuhua memang ditahan karena perjanjian yang masih mengikat dan tertulis jelas bahwa Shuhua harus dikembalikan secara hidup-hidup. Walaupun ia bisa saja lepas tangan dan mengancam keluarga Shuhua, namun bisa saja itu menjadi celaka bagi Victoria ke depannya.

"Gini deh, nanti malem kita kumpul di markas Hawk, kita reset lagi. Kalo emang bener bener gak bisa, kita minta anam divisi Peacock, paling satu orang aja buat gabung di kasus ini. Gue pengen, jangan ada sampe yang tau... Cukup teman kamar Shuhua aja yang tau, jangan sampe tahanan lain ngedenger hal ini. Dan juga perketat penjagaan, gak boleh ada tahanan yang keluar." Ucap Jungwon tegas dan langsung diangguki oleh ketiga pemuda itu.

"Gue cabut dulu." Dan pria berpipi lesung itu kembali melangkahkan kakinya keluar menuju mobilny yang terparkir di halaman mansion.

"Heesa gak keluar keluar dari tadi?" Tanya Jungwon kepada salah satu bodyguard disana.

"Tidak Tuan, Nona tidak keluar sejak Tuan meninggalkan mobil." Jungwon mengangguk mengerti, pria itu langsung memberikan kunci mobilnya kepada salah satu bodyguard untuk mengemudi mobilnya, bodyguard yang mengerti langsung membukakan pintu tengah untuk Jungwon masuki, yang dimana terdapat tubuh Heesa yang masih terbungkus selimut. Dengan hati-hati Jungwon mengangkat kepala Heesa sebelum akhirnya menjadikan pahanya sebagai bantal dan menutup pintu mobil dengan hati-hati agar Heesa tidak bangun.

"Ayo pak, jalan." Dan setelahnya mobil itu melaju menuju ke kediaman mereka.

[S3] Mafia || Yang Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang