⚔️_10_⚔️

204 27 3
                                    

"Nanti berangkat bareng?" Heesa yang sedang menyisir rambutnya menoleh ke arah belakang, dimana Jungwon sedang memakai kemeja seragam sekolah.

"Kemana? Sekolah? Atau acara nanti malem?" Balas Heesa dan kembali menyisir rambutnya.

"Dua duanya." Sahur Jungwon dan kemudian memakai almamater.

"Kalo berangkat ke sekolah gue udah janjian sama Karina. Buat ke acara nanti malem, gue... Kayaknya bareng Karina deh, biasalah persiapan wanita kan lama."  Jungwon membalas dengan gelengan kepala.

"Jangan cakep-cakep, ntar pada naksir sama Lo. Inget, Lo udah bersuami."

"Suami harus satu, tapi simpenan boleh lebih dari satu. Dah ya, gue berangkat duluan." Ucap Heesa dan bergegas mengambil handphonenya di atas nakas. Saat membalikkan badannya, tubuhnya dihadang oleh Jungwon yang tiba tiba saja sudah berdiri di depannya.

"Jadi Lo mau punya simpenan gitu?" Tanya Jungwon dengan nada serius, Heesa hanya tertawa melihat reaksi Jungwon yang percaya-percaya saja.

"Gak elah, gue bercanda." Balas Heesa dengan kekehan.

"Masa?? Kalo beneran bercanda, peluk." Tanya Jungwon sambil merentangkan tangannya, Heesa menggeleng dan mendorong pelan Jungwon untuk menjauh.

Gadis itu kembali melangkah untuk turun ke bawah. Namun, Jungwon langsung menarik tangan gadis itu dan membawanya ke dalam dekapannya.

"Biarin gini aja, 1,5 menit deh..."

"Won... Ini udah jam berapa? Ntar Lo telat, malu sama image anak teladan Lo, ntar almet Lo ganti aja." Ucap Heesa mencoba melepaskan, tapi tidak bisa karena Jungwon semakin mengeratkan pelukannya, bahkan kepala pria itu ditaruh di bahu kanan Heesa.

Cukup lama mereka berdiam dengan posisi seperti itu, hingga akhirnya mereka berdua pun membuka suara.

"Won..."
"Sa..."

"Lo dulu deh." Kata Heesa mengalah, Jungwon terkekeh.

"Gue cuman mau bilang... Kok gue ngerasa kita renggang gini ya? Entah perasaan gue doang atau gimana."

"Ya gimana gak renggang, di sekolah aja jarang keliatan Lo. Pulang sekolah gue juga ada urusan Mulu jadi pulang malem, kadang kalo gue ada Lo gak ada, begitu sebaliknya." Balas Heesa mengingat interaksi mereka yang mulai jarang karena sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Yaa... Karena gue harus ngurusin sesuatu." Balas Jungwon, sedangkan Heesa hanya diam tak bergeming, masih berfikir untuk mengatakan sesuatu yang sangat ingin ia sampaikan kepada Jungwon.

"Won..."

"Hmm?" Balas Jungwon lembut.

"Gue..." Heesa menggantung ucapannya, "Gue harus berangkat ke sekolah." Ucap Heesa mengatakan hal yang lain, gadis itu langsung melepas pelukannya dan tersenyum canggung. Sebelum ia pergi keluar kamar, gadis itu menyempatkan untuk mencium pipi kanan Jungwon.

"Bonusnya." Ucap Heesa sebelum akhirnya keluar dari kamar, sedangkan Jungwon diam diam menahan senyum akibat tindakan istrinya itu.

Heesa pun keluar menuju mobil yang sudah terparkir di halaman rumah mereka. Dan dapat terlihat Karina yang sedang bergelut dengan sebuah laptop di depannya.

"Woahh... Emang ya gak diragukan lagi laptop yang dimodifikasi Bloody Party." Ucap Karina setelah Heesa sudah duduk disampingnya.

"Nih, informasi yang Lo minta kemarin. Tentang Yang Jungwon, your husband." Karina memberikan laptop yang semula ada di pangkuannya ke pangkuan Heesa. Heesa membaca dengan seksama informasi yang diterangkan disana,

[S3] Mafia || Yang Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang