"...Lo tau Heesa? Gue cinta sama Lo,.."
" ...Lo, satu satunya wanita yang paling gue cintai didunia ini, apapun akan gue korbankan demi Lo, Yang Heesa."
"I love you."
Heesa mendecih pelan setelah mengingat ucapan Jungwon dahulu-dahulu. Jujur saja, gadis itu sedang kesal dan membutuhkan pelampiasan. Dan sekarang, ia berada di ruang bawah tanah ditempat latihan yang ditemani oleh Karina dan juga Songkang.
"Bajingan."
Dor!
Heesa menghela nafas ketika peluru itu menembus kepala sasaran, Karina hanya bisa diam karena mengetahui apa yang membuat Heesa bisa emosi seperti ini. Songkang mendekati Heesa dan memberikan selembar kertas.
"Ini titik yang perlu Nona tembak jika ingin langsung membuat musuh tumbang seketika." Heesa mengambil kertas itu dan mengingat-ingat. Dan tanpa tiba-tiba, ia mengangkat senjatanya ke arah Songkang.
"Saya boleh mencobanya?" Songkang tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya. Heesa juga langsung mengarahkan senjata itu ke arah Karina yang sedang diam, gadis berambut hitam panjang itu sedikit terperanjat ketika pistol diarahkan kepadanya.
"Gue cuman mau satu jawaban dari Lo. Gue gak mau orang di dekat gue berasal dari Victoria. Dan gue, dengan senang hati mengajak Lo untuk gabung di Bloody Party." Ucapan Heesa yang datar dan dingin itu membuat Karina gemetar untuk menjawab, dengan ragu gadis itu menggeleng.
"Maaf sa, gue gak bisa nerima ajakan Lo untuk gabung ke Bloody Party. Makasih banget, Victoria udah gue anggap sebagai keluarga." Jawab Karina, kini gadis itu berdiri tegak dan menatap Heesa dengan yakin, tak peduli jika peluru di dalam senjata itu akan mengenai tubuhnya.
Heesa yang mendengar jawaban Karina menaikkan sebelah sudut bibirnya dan langsung melempar pistol yang ia pegang ke meja terdekatnya.
"Lo bisa pergi mulai hari ini. Maaf, tapi gue gak perlu pengawal dari Victoria." Ucap Heesa berjalan ke arah tangga, sebelum naik ia sempat berhenti, "Gue gak benci Lo sebagai Karina, gue benci kebenaran dan keadaan sekarang." Setelah itu, Heesa benar-benar menaiki tangga dan meninggalkan mereka.
"Kamu bisa kembali ke Victoria, untuk hal ini akan saya sampaikan kepada tuan Jaejoong. Tentunya tidak memberitahukan keadaan sekarang." Ucap Songkang kepada Karina yang tertunduk.
"Saya... Saya mau menemani Heesa..." Ucap gadis itu parau, Songkang hanya bisa tersenyum tipis dan menghampiri gadis itu, menepuk bahunya pelan.
Disisi lain, Heesa masuk ke dalam kamarnya dan langsung mengunci ruangan itu. Heesa terduduk di lantai dengan kedua kaki yang ia lipat, ia melamun sejenak, mengingat kejadian sehari sebelum acara perkumpulan.
Flashback
Sehari sebelum acara perkumpulan dimulai, tepatnya saat pulang dari sekolah, Heesa dan Karina bermain di depan rumah Heesa dan Jungwon, mereka ingin menguji peralatan yang diberikan oleh Bloody Party.
"Coba Lo yang pakai jam ini, terus gue keluar dari lingkungan rumah ini. Dia bisa deteksi orang gak." Ucap Heesa memberikan jam tangannya kepada Karina.
"Karena kita diluar jadi cahaya hologramnya gak terlalu keliatan ya?" Tanya Karina memperhatikan jam tangan itu, Heesa mendekat untuk melihat.
"Nona Heesa?" Kedua gadis itu pun menoleh ke arah sumber suara, dan disana terdapat Sohee dan juga seorang anggota team Alpha.
"Nona Heesa... Bisa kita bicara sebentar?" Tanya pria disebelah Sohee, Mogi. Heesa melirik ke arah Karina, "Nona dipersilakan jika ingin mengajak salah satu orang." Ucapnya yang mengerti arti tatapan Heesa. Akhirnya, mereka berempat pun menuju ruang bawah tanah, tempat Heesa atau Jungwon untuk berlatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[S3] Mafia || Yang Jungwon
Action"Jungwon... Berarti selama ini... Gue cuman mimpi..." ------------------------------------------------- ⚠️Disarankan untuk membaca Season 1 dan Season 2 terlebih dahulu ya, bisa di cek di akun aku ⚠️Jangan Sider!!! ⚠️Up jika sempat