⚔️_36_⚔️

136 18 1
                                    

Ting.. tung... ting.... tung...

"Pengumuman, kepada seluruh siswa-siswi Balenciaga High School agar berkumpul di ruang aula sekarang juga, sekali lagi, pengumuman kepada seluruh siswa-siswi Balenciaga High School agar berkumpul di ruang aula sekarang juga,"

Pengumuman yang tiba-tiba itu membuat seluruh kegiatan belajar mengajar yang ada disetiap berhenti. Para guru terlihat bingung, apalagi para siswa. Terlebih suara yang memberikan pengumuman tadi terdengar familiar.

Melihat banyak siswa-siswi yang sudah keluar dari kelasnya, akhirnya guru yang mengajar di kelas Jungwon memperbolehkan agar muridnya itu dapat keluar dan pergi ke aula sesuai yang diperintahkan.

"Aneh banget tiba-tiba disuruh kumpul," celetuk pria disebelah Jungwon, Taerae. Keempat pria itu-Jungwon, Sohee, Taerae dan Jaehyun-, berjalan beriringan menuju aula setelah menunggu sedikit lama di kelas, agar ketika mereka sampai nanti, mereka berada diposisi belakang dan tidak berdesakkan saat keluar.

Jaehyun mengangguk menyetujui, "Tapi bagus deh, bisa terbebas dari pelajaran bapak killer tadi," ucapnya merasa senang dapat melewatkan pelajaran yang ia tidak suka, bukan karena pelajarannya, lebih tepatnya ia tidak suka kepada gurunya yang sangat... membosankan, "Tapi... suara tadi kayak pernah denger gak sih?" tanya Jaehyun, mengingat suara siapakah itu.

"Kayak suara Ricky, cuman... Kenapa dia buat pengumuman gitu?" balas Sohee yang mengenali suara tadi, sedikit heran karena siswa nakal seperti Ricky tiba-tiba diperbolehkan untuk menyiarkan pengumuman.

"Ah... Bener! Itu suara si bocah nakal rambut putih yang suka nongkrong di pojokan kantin itu ya!" Sohee dan Taerae menganggguk, membenarkan ucapan Jaehyun yang berseru riang. Sedangkan Jungwon sedaritadi hanya diam, sebenarnya dalam otaknya memikirikan sesuatu, yaitu keberadaan Heesa. Apakah ia sudah pulang atau masih di dalam ruangan? Pria itu sedikit menyesal karena menyuruh Heesa langsung pulang. Karena Jungwon ingin berlama-lama berduaan dengan Heesa. Entahlah ini karena mengidam atau bukan.

"Won?" panggilan Sohee membuat Jungwon tersadar kembali, "Lagi mikirin apa sih, Won? Serius banget, kayak lagi mikirin istri yang ditinggal dirumah," canda Jaehyun yang merupakan fakta.

"Emang," balas Jungwon cepat, hal itu membuat kedua teman lainnya menaikkan sebelah alisnya bingung, "Gue mau pergi dulu sebentar, kalian duluan aja, nanti gue nyusul," tanpa menjelaskan apa-apa, Jungwon langsung pergi dari hadapan mereka.

"Gue rasa, Jungwon beneran punya istri, ya gak sih?"

"Asal ngomong aja sih Lo," balas Taerae sambil menggelengkan kepalanya, pria itu langsung merangkul Sohee agar melanjutkan perjalanan mereka kembali, meninggalkan Jaehyun yang terjebak dengan pikirannya sendiri.

Jungwon sedikit terburu-buru menuju ruangan bawah tanah, sayangnya, yang ia harapkan tidak ada disana, hanya sebuah buku yang tergeletak diatas meja. Saat Jungwon hendak mendekati buku itu, tiba-tiba saja Jaehyun menelponnya dan menyuruhnya untuk segera datang ke aula. Dan dengan terpaksa ia harus pergi meninggalkan tempat itu.

Ketika Jungwon memasuki ruangan aula yang sudah dipenuhi oleh para siswa-siswi dan juga guru, tiba-tiba salah, seluruh ventilasi udara ruangan itu tertutup, bersamaan dengan pintu aula yang tertutup. Tentu saja semua yang ada di dalam sana menjerit ketakutan, Jungwon langsung bersedia, firasatnya sudah tidak beres. Anggota Victoria yang  mempunyai firasat serupa langsung menyiapkan senjata mereka masing-masing.

Suasana menjadi ricuh, banyak orang yang berlarian menuju pintu aula dan menggendor benda yang terbuat dari besi itu. Sedangkan beberapa anggota Victoria seperti Jaemin, Jeno, Karina, langsung mendekat ke arah Jungwon, menjaga agar tuan mereka tetap aman.

[S3] Mafia || Yang Jungwon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang