Ketika pagi tiba, Heesa langsung bersiap. Semalam Jungwon berkata jika mereka akan menemui seseorang, kan? Oleh karena itu Heesa sedikit senang dan entah kenapa, ia merasa gugup.
"Jungwon, bagus?" Heesa berputar pelan ditempatnya, Jungwon yang semula sedang sibuk dengan tablet ditangannya, menoleh ke arah Heesa yang mengenakan dress panjang berwarna putih tanpa lengan yang bermotif bunga hydrangea biru dengan cardigan rajut berwarna putih polos yang sengaja tidak dikancing sebagai lapisan luar.
Jungwon tersenyum ke arahnya, pria itu bangkit dari tempatnya dan mengarahkan tubuh Heesa untuk berkaca pada cermin besar diruangan itu. Kemudian pria itu memeluk Heesa dari belakang dan menaruh dagunya di bahu kanan Heesa, "Bukan bagus lagi, ini mah cantik maksimal," Heesa hanya terkekeh membalasnya.
"Nanti rambutnya mau diapain?" tanya pria itu memandang pantulan mereka di cermin. Heesa melirik Jungwon dan berpikir sebentar, "Aku belum kepikiran sih, menurut kamu harus dikuncir gimana?"
Jungwon melepas pelukannya, ia memandang Heesa dari belakang, "Kalau begitu, sini aku yang kuncirin," Jungwon menuntun Heesa untuk duduk di kursi meja rias yang dimiliki oleh Heesa. Dengan telaten ia menyisir rambut panjang milik wanitanya itu.
"Kamu emang bisa?" Jungwon yang sedang fokus menyisir melirik Heesa sebentar lewat cermin di depan mereka, "Wah, kamu ngeremehin aku," Heesa tertawa, wajah Jungwon yang sangat serius ketika mengotak-atik rambutnya sangat lucu. Heesa jadi tidak tega untuk menganggu konsentrasi pria itu. Cukup lama Jungwon berkutat dengan rambut Heesa, akhirnya pria itu selesai juga. Pria itu ternyata mengepang rambut Heesa menjadi satu, hasilnya juga sangat bagus, walau ukurannya berbeda-beda.
"Sebentar, aku rapihin poni kamu dulu," dengan telaten pria itu merapihkan poni dan juga anak rambut milik Heesa, "Yeay, udah selesai," ucap pria itu girang melihat hasil karya yang ia buat.
"Gimana? Baguskan?" tanya Jungwon dengan nada bangga, Heesa mengangguk membenarkan, "Bagus banget, keren kamu bisa nguncir gini. Belajar darimana?" Jungwon mengulas senyumnya.
"Aku belajar dari bang Hyunjin. Rambutnya kan udah panjang tuh, jadi sering dikuncir-kuncir gitu. Jadi kalo anak kita cewe, aku bisa kuncirin dia deh kalo mau sekolah, kan lucu,"
Heesa menaikkan sebelah alisnya, "Kamu mau anak kita cewe?" Jungwon mengangguk semangat, "Tapi aku maunya cowo," balas Heesa cepat membuat Jungwon memajukan bibirnya.
"Ya kan aku bilang kalau anak kita cewe, kalau anak kita cowo... Tapi aku maunya cewe dulu," ucap Jungwon sedikit merajuk, "Biar di rumah ada dua tuan putri yang perlu aku jaga,"
"Tapi lebih bagus kalau yang pertama itu anak cowo, dia bisa jaga adiknya nanti,"
"Kalau gitu, ayo kita bikin adeknya sekar-"
"Mau kepala kamu atau adekmu yang kutebas?" Jungwon meringis pelan, Heesa sungguh kejam, "Kalo kamu tebas adekku yang ada anak kita gak punya adek," gumam pria itu pelan.
Heesa merotasikan bola matanya malas, matanya tak sengaja melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi.
"Jungwon, cepet ganti baju! Katanya janjiannya jam setengah 10!" Heesa bangun dari posisinya, kemudian ia berjalan menuju koper milik Jungwon yang pria itu bawa selama misi kemarin. Dengan cepat ia mengeluarkan pakaian yang akan pria itu pakai, pastinya harus serasi dengan pakaian yang ia gunakan.
"Sa," Heesa yang sedang sibuk hanya berdeham tanpa melirik Jungwon yang berdiri dengan gemetaran, "A-aku lupa, ternyata janjiannya jam 9,"
"JUNGWON!!!!!"
---
Selama menuju ke tempat janjian, tak henti-hentinya Heesa mengomeli pria disebelahnya itu, bahkan ketika mereka hendak memasuki cafe yang menjadi tempat janjian mereka, Heesa tak henti mengomel. Sehingga Jungwon terpaksa menutup mulut Heesa dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[S3] Mafia || Yang Jungwon
Action"Jungwon... Berarti selama ini... Gue cuman mimpi..." ------------------------------------------------- ⚠️Disarankan untuk membaca Season 1 dan Season 2 terlebih dahulu ya, bisa di cek di akun aku ⚠️Jangan Sider!!! ⚠️Up jika sempat