Pagi yang cerah, matahari yang mulai timbul dan gelap yang perlahan sirna. Membuat rasa hangat keluar dan menyinari seluruh bumi.
Dan bagi sepasang yang juga terpapar oleh hangatnya matahari ini, hanya bisa menggeliat di dalam selimut dan mencari posisi nyaman kembali. Heesa yang masih dalam kantuknya itu pun tidak sengaja memeluk erat Jungwon yang berada disebelahnya, dan Jungwon juga mengubah posisinya menjadi miring menghadap ke arah Heesa. Mencari kenyamanan, Heesa pun tidak sadar bersandar pada dada bidang milik Jungwon.
"Bantal guling gue kok keras... Ganti bantal ya..." Igau gadis itu pelan, masih belum terbangun, "Kok kayak ada yang beda dari bantal gue... Kayaknya ada yang aneh..." Dengan terpaksa, gadis itu membuka matanya pelan. Hal yang pertama kali ia lihat adalah sebuah dada bidang, yang membuat matanya gadis itu terbuka sempurna. Ia mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa pemilik dada bidang itu.
"Oh Jungwon..." Mata gadis itu kembali tertutup, "Ha? JUNGWON?! AAAAAAAAA!!!!"
Jungwon yang saat itu benar benar masih di angan-angan, langsung bangun dan terduduk. Menatap Heesa panik dengan muka bantalnya.
"Sa? Kenapa?" Tanya pria itu sambil menggosok mata kanannya. Heesa menatap tajam ke arahnya sambil menyelimuti tubuhnya dengan selimut.
Tok tok tok
"Non Heesa? Tuan Jungwon?" Dari luar pintu kamar, para maid serta bodyguard berbaris rapih, merespon teriakan Heesa di pagi hari yang tiba-tiba.
"Nona Heesa? Tuan Jungwon? Mohon respon jika di dalam sana baik-baik saja." Ucap kepala bodyguard yang berdiri persis di depan pintu.
"Jika tidak ada respon, mohon maaf jika kami terpaksa untuk mendobrak pintu ini."
"Satu..."
"Dua..."
"Ti-"
Cklek
Pintu terbuka sedikit, Jungwon menyembulkan kepalanya keluar dari celah itu. Pria yang masih dengan muka bantalnya itu tersenyum lebar melihat banyaknya maid dan bodyguard yang berdiri menunggu di depan kamar mereka.
"Tuan Jungwon, apa di dalam baik-baik saja?" Tanya kepala maid, Jungwon menjawab dengan anggukan, sembari menahan selimut tipis yang menutupi bagian bawah tubuhnya, ya... Saat ini pria itu masih setengah naked.
"Aman kok, tadi Heesa teriak karena ngeliat kecoak terbang doang hehe..." Sedangkan Heesa yang masih berbalut selimut tebal hanya bisa mendumal mendengar ucapan Jungwon.
"Serius, aman banget!" Teriak Jungwon yang panik karena kepala bodyguard yang ingin mengecek ke dalam kamar.
"Gak ada yang perlu di khawatirin kok." Kata pria itu lagi sambil menahan pintu kembali, pria itu memberi isyarat kepada kepala bodyguard, kepala bodyguard itu awalnya mengerutkan dahinya tidak mengerti dan kemudian mendekatkan kepalanya ke arah Jungwon.
"Saya sama Heesa... Gitu..." Ucapnya sangat pelan, kepala bodyguard yang mengetahui apa yang dimaksud berdeham canggung setelahnya.
"Gak ada apa-apa, tenang aja. Maaf Tuan sudah menganggu." Ucap pria paruh baya itu, "Kembali ke tempat kalian." Usirnya kepada para maid dan bodyguard yang masih berdiri disana.
"Tuan, sarapan sudah siap dibawah. Jika butuh apa-apa panggil saja." Ucap kepala maid yang tidak tau kebenarannya, dan satu persatu mereka meninggalkan tempat itu. Menyisakan Jungwon dan Kepala Bodyguard seorang.
"Gak nyangka, yang dulunya cuman bisa main pistol-pistolan sekarang udah-ah sudahlah. Cepat banget kamu besarnya." Goda kepala bodyguard menyadari Jungwon yang hanya setengah naked itupun ditutupi oleh kain tipis saja, beliau ini merupakan bodyguard terlama dan memang ditugaskan untuk menjaga Jungwon. Oleh karena itu, pertumbuhan Jungwon pun dirasakan oleh beliau.
KAMU SEDANG MEMBACA
[S3] Mafia || Yang Jungwon
Action"Jungwon... Berarti selama ini... Gue cuman mimpi..." ------------------------------------------------- ⚠️Disarankan untuk membaca Season 1 dan Season 2 terlebih dahulu ya, bisa di cek di akun aku ⚠️Jangan Sider!!! ⚠️Up jika sempat