(41) part 2

11 10 0
                                    

•••
"Tadi sepupu kamu asik juga diajak ngobrol ka."ujar Larisa saat Arka sedang duduk bersamanya.
"Ngomong apa aja?"ujar Arka sontak membuat Larisa berfikir keras agar Arka tidak mengetahui sebenernya obrolannya dengan Ziya.
"Oh itu.Aku tadi cuman ngobrolin tentang sekolah Ziya,emang kenapa?"ujar Larisa
"Nanya aja."ujar Arka "yaudah aku anter,udah malem."ujar Arka lagi.Lalu Larisa pun harus pulang bersama Arka karena hari sudah menunjukan tengah malam.
"Boleh deh,tapi aku mau pamit ke keluarga kamu dulu."ujar Larisa tak enak hati.
"Udah gak usah."ujar Arka membuat Larisa bingung.
"Loh kenapa?."tanya perempuan itu
"Mamah sama Nenek udah pada tidur."ujar Arka menyakinkan Larisa.
"Yaudah deh kalo gitu."ujar Larisa.Lalu cowo itu memasangkan helm di kepala Larisa,dan lalu mengantarkannya sampai rumah.

•••
"Ridho!Bagas!kenapa kalian telat masuk sekolah,harusnya kalian itu lebih dewasa kalian ini sudah kelas 12!!!"ujar bu gendis saat Ridho ,bagas dan Arka telat sekolah dan dihukum di lapangan hormat menghadap tiang bendera.
"Nak Arka ganteng,harus nya kamu bangun lebih pagi lagi ya.Jangan diulang lagi loh."ujar bu gendis.Ridho dan bagas merasa tak terima saat diperlakukan tidak adil.
"Bu kenapa si Arka di kasih nasehat pake nada lembut kalo ke kita kok kaya kucing garong."ujar Ridho
"Diam kamu ya Ridho.Arka itu tidak seperti kalian telat berkali2,liat nih teman kamu tidak pernah bolos pelajaran,pintar,ganteng,nur-"ujar bu gendis tepotong oleh ridho "cukup saya sakit hati.Ibu jahat,selama ini cintaku padamu hanya bagaikan debu lewat."ujar ridho membuat bagas tertawa lepas.
"Ridho diam atau saya akan tambahin hukuman buat kamu."ujar Bu gendis. "Ibu itu ada pak maman."ujar bagas.
"Loh mana toh."ujar bu gendis lalu menoleh ke berbagai arah tetapi ia sadar bahwa muridnya itu mengerjainya
"Bagas!!!awas aja kamu ya."ujar bu gendis.
"Ciee Cieehh bu gendis ternyata oh ternyata."ujar bagas jail . Namun hanya Arka saja lah yang tidak merespon dan hanya berdiam diri menerima hukuman gurunya itu.

•••
"Taaraaaa aku buatin masakan favorit kamu."ujar Larisa gembira saat memberi bekel makanan untuk Arka.Dan nampak Arka juga terlihat sangat suka.
"Terimakasih sa."ujar Arka singkat
"Tadi gimana latihan ulangan matematika?susah ya?"ujar Larisa
"Biasa aja sih."ujar Arka ,membuat Larisa sudah terbiasa akan respon itu.Karena Arka sudah terbilang ahli saat mengerjakan soal matematika.
"Oh Iya lupa kamu kan Udah pinter,aku doang deh kayaknya yang gak bisa pelajaran itu."ujar Larisa
"Makanya belajar."ujar Arka
"Ajarin dong."ujar Larisa tersenyum
"Kapan?."ujar Arka membuat Larisa gelagapan karena dia hanya bercanda saat itu.
"Hehe nanti aja ka aku tadi cuman bercanda doang."ujar Larisa .Lalu Arka menyantap makanan yang sudah dibawakan Larisa.Cowo itu sangat amat suka dengan masakannya,Larisa merasa senang sekali saat melihat Arka dengan lahap memakan bekel buatanya itu.

•••
"Arka,mamah ga setuju kalo kamu deket2 terus sama anak itu"ujar Yosi. "Kamu itu dan dia ga cocok,kamu lebih cocok sama seyra."ujar perempuan tua itu lagi.
"Mah,dengerin ya.Aku cinta sama dia,dia baik dan dia sederhana.Aku suka itu mah"ujar Arka.
"Pikirin gimana reaksi rekan2 bisnis mamah atau papahmu kalo kamu bersatu sama anak gajelas itu."ujar Yosi.
"Yang bisa mamah pikirin bisnis dan bisnis.Selama ini mamah gada waktu untuk Arka.Dan sekarang mamah malah jodohin dengan rekan bisnis juga?aku ga salah kan mah?."ujar Arka kesal.Yosi terlalu banyak mengaitkan hal2 pribadi dengan pekerjaanya dan itulah yang membuat Arka kesal dengan ibundanya itu.Tetapi Arka tetap ingin selalu bersama Larisa apapun rintangannya.
"Aku pergi mah."ujar Arka ke perempuan itu,dan ia pun segera beralih ke kamarnya.

LOW AND HIGH | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang