(48) "bintang"

19 13 0
                                    

•••
"Bagaimana nak Arka keputusan kamu?ikut atau tidak dalam Olimpiade ini bersama seyra?"ujar Bu Gendis.Saat itu Arka sedang bersama Larisa,mereka tak sengaja bertemu dengan Bu Gendis saat di lab sekolah.Arka dan Larisa saling melirik satu sama lain,namun Larisa terus beri isyarat untuk Arka harus ikut dalam Olimpiade ini.
"Baik bu,saya bakal ikut Olimpiade ini tapi ada syaratnya bu."ujar Arka
"Loh pake syarat juga toh."ujar Bu Gendis heran
"Saya gak mau kalo ibu belajar bareng sama seyra,biar saya belajar mandiri saja."ujar Arka
"Oh itu toh sudah gakpapa asal kamu paham materi saja,dan ibu juga ngerti kok perasaan Larisa."ujar Bu Gendis
"Siap bu terimakasih."ujar Arka tersenyum kecil.
"Baik saya pergi dulu,dan jangan lupa Arka sebelum belajar baiknya berdo'a supaya lancar nanti."ujar Bu Gendis.
"Iya bu."ujar Arka.Larisa bahagia saat tau Arka akan ikut olimpiade nasional saat itu,walaupun dia tau juga seyra ikut.
"Aku seneng deh kamu bisa ikut."ujar Larisa
"Tapi aku bakal jaga hati ini sa,kamu jangan mikir macem2 ya kalo aku udah mulai lomba."ujar Arka
"Gak kok aku selalu percaya kamu,asalkan kamu menang dan harus menang."ujar Larisa
"Kalo gak menang?Kamu sedih lagi ya?"ujar Arka
"Bukan gitu.Kalo ga menang emm kamu harus beliin aku es cream yang banyak.Makanya harus menang."ujar Larisa
"Kalo aku menang juga,kamu bakal ngapain?"ujar Arka
"Aku bakalan kasi hadiah buat kamu."ujar Larisa.
"Gitu dong.Kan aku tambah semangat dengernya."ujar Arka.
Lalu mereka melihat Fifi memarahi Geral,seketika itu juga mereka langsung menghampiri dan mencari tau sebabnya.
"Lu ngapain ger?"ujar Arka
"Nah kebetulan ada lu sa."ujar Geral.
"Lu kenal dia sa?"ujar Fifi. "Eh sa ini orang ganggu terus."ujar Fifi lagi.
"Mungkin dia suka."ujar Arka. Larisa langsung mencubit pipinya "Arka ih!"ujar Larisa
"Idih ogah banget gue bisa suka sama dia."ujar Fifi
"Ck gue gak minat macarin cewe angkuh kaya dia."ujar Geral
"Sa dia ini siapa sih."ujar Fifi menatap sinis ke arah Geral
"Cie nanya-nanya."ujar Larisa.Arka balik mencubit pipi cewe itu. "Arka kenapa nyubit sih,sakit tau."ujar Larisa
"Satu sama cantik,kan tadi kamu nyubit."ujar Larisa
"Eh!!!Larisa gue tanya siapa dia malah asik debat lu berdua."ujar Fifi.
"Dia Geral,wakil ketua Venix."ujar Arka."Kenapa lu nanya?suka ya?"ujar Arka lagi.
"Basi banget kalian."ujar Geral lalu pergi begitu saja.
"Lu kemana!!urusan kita belum selesai!!"teriak Fifi.
"Udah lah fi.Lagian ya nanti bisa2 lu pacaran deh sama dia."ujar Larisa
"Eiwwwwww gak banget sih sa sumpah,ngebayangin muka dia aja udah enek."ujar Fifi.
"Cieeee ciee ngebayangin muka Geral nieh."ujar Larisa membuat Fifi tambah kesal.
"Gak asik kalian berdua."ujar Fifi dan meninggalkan mereka.

•••
Malam harinya Arka mengajak Larisa pergi.Cowo itu menggunakan pakaian casual,full hitam dan ditambah dengan jaket kulit.Ketika sampai,Larisa mengerutkan keningnya bingung karena Arka mengajaknya hanya untuk berjalan di sisi jalan.
"Jadi kita bakal pacaran di pinggir jalan gini?"ujar Larisa.
"Siapa bilang."ujar Arka
"Terus?"ujar Larisa bingung
"Kita cuman jalan-jalan kok."ujar Arka."tuh liat ada tukang tahu bulat kesukaan kamu berjejer,udara malam juga sejuk."ujar Arka.
"Aku jadi inget pas pertama ketemu kamu."ujar Larisa
"Maka dari itu aku ajak kamu."ujar Arka
"Emang kamu ga capek jalan sejauh ini."ujar Larisa
"Lebih cape kalo nahan barbel 5kg"ujar Arka
"Iya deh yang suka olahraga sih.Apa daya aku yang jagonya rebahan terus."ujar Larisa.
"Nanti punggung kamu bisa2 lempeng sa."ujar Arka menahan tawa.
"Ketawa kamu ya!"ujar Larisa kesal
"Yaudah maafin ya cantik."ujar Arka.Mereka pun kembali saling bersenda gurau menikmati indahnya malam saat itu.

LOW AND HIGH | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang