(57) part 2

19 18 0
                                    

•••
Kala itu Yosi mampir ke perusahaan thomas,dan saat selangkah lagi dari ruangan pria itu,langkah Yosi terhenti,dan mendengar percakapan Thomas dan anaknya yaitu tiada lain seyra.
"Kamu harus nikah sama Arka nak."ujar Thomas.
"Pasti pah,aku akan nikahin dia,agar saham yang dia punya jadi milik aku semua nantinya."ujar Seyra.
"Bagus,ini baru kebanggaan papah.Terus dekati keluarganya biar mereka itu merasa kau ini menantu yang terbaik buat anak itu."ujar Thomas
"Pasti nya pah,tenang aja."ujar Seyra
Saat tau percakapan mereka,Yosi perlahan mundur dan pergi ,betapa kecewanya dia bahwa orang yang dipercainya ternyata tega mengkhianati.Kemudian Yosi tak tahan dan bergegas pulang.Saat sampai Yosi yang baru datang tiba/tiba pingsan dan Sumi yang melihat nya terkejut dan segera membawanya,lalu menelfon Arka untuk datang.Selang beberapa waktu Arka pun tiba bersama Larisa.
"Bi mamah kenapa bisa kaya gini."ujar Arka kepada pembantunya Sumi.
"Saya tidak tau den,saya juga kaget saat nyonya baru pulang terus pingsan seperti itu."ujar Sumi
"udah Arka kamu jangan khawatir,pasti mamah kamu baik-baik aja."ujar Larisa berusaha menenangkan
"Terus mamah udah diperiksa dokter kan bi?" ujar Arka."Dia gak kenapa2 kan?"ujar cowo itu lagi.
"sudah den,katanya nyonya cuman kelelahan saja."ujar Sumi .Lalu perlahan Yosi membukakan matanya dan ia melihat Arka dan lainnya berada di dekatnya.
"Mah?mamah udah bangun?"ujar Arka
"Ya ampun nyonya akhirnya."ujar Sumi terkejut
"K-kalian kenapa ada disini."ujar Yosi yang masih setengah sadar.
"Tadi mamah katanya pingsan gitu aja.Mamah sakit?"ujar Arka menggenggam tangan ibunya itu.
"Mamah Gakpapa Arka."ujar Yosi dengan suara lirih
"Tante coba minum ini dulu."ujar Larisa memberikan segelas air lemon,melihat itu Yosi merasa kagun dengan gadis itu.Dia merasa sangat buta saat lebih memilih Seyra ketimbang Larisa.
"terimakasih nak Larisa."ujar Yosi
"Mamah sebenernya kenapa?ada masalah di kantor?"tanya Arka membuat Yosi berfikir sejenak,ia tidak ingin Arka tau soal kejahatan Thomas dan seyra,bila ia beritahu pasti Arka sangat marah besar.
"Mamah hanya capek nak karena ketemu banyakklien di kantor,itu aja."ujar Yosi. "oh iya kamu tumben perhatian sama mamah?"ujar Yosi lagi.Namun tak ada respon dari Arka.
"Tadi aden sampe kepleset saat buru2 ke kamar nyonya."ujar Sumi
"Gak usah gengsi ka,ini mamah kamu loh."ujar Larisa
melirik Arka."kamu ini udah gede,harusnya jagain orang tua kamu satu2nya ini."ujar Larisa lagi
"Ya ampun aden,ini pacarnya selain cantik trs pinter lagi,beruntung banget!!."seru Sumi.
"Maafin aku tante,kalo aku lancang."ujar Larisa tak enak hati.
"Kamu benar,dan kamu gak salah bilang itu ke Arka."ujar Yosi tersenyum ."Arka,mamah tau kamu itu belum bisa maafin mamah.Tapi di hati kecil mamah sangat tulus dan sayang sama kamu,Mamah ngerasa sedih kalo kamu selalu jauhin mamah."ujar Yosi lagi sembari mengeluarkan air matanya.Lalu Arka mengelap tetesan air mata di pipi Yosi.
"Maafin Arka mah, kalo aku juga selalu berbuat salah dan jauhin mamah terus."ujar Arka memeluk Yosi.
Larisa sangat peka saat itu,lalu ia mengajak Sumi untuk keluar kamar,agar bisa memberi waktu untuk Ibu dan anak itu berbincang.

•••
"Aku masih gak yakin mamah pingsan karena kecapean,aku tau mamah banget dia itu paling anti capek kalo soal kerjaan."ujar Arka saat berada di taman dengan Larisa.
"Jangan gitu.Mungkin tante Yosi emang lagi capek aja saat itu,inget Arka manusia itu bisa sakit kapan aja."ujar Larisa
"T-tapii sa,"ujar Arka
"Ini kita bahas nanti lagi yang terpenting kamu itu harus lebih fokus jagain tante Yosi."ujar Larisa."Dan,juga turutin apa kata beliau.Nih permen buat kamu."ujar cewe itu lagi,Arka lagi-lagi teringat perlakuan Yosi yang ingin sekali Arka menikahi Seyra.Di saat itu Arka benar -benar bingung akan memilih siapa,permintaan Yosi atau Cintanya yaitu Larisa.

•••
"Halo nek!"sahut Seyra ke Neneknya Arka,saat itu ia bersama Yosi dan Arka yang datang menjenguk wanita tua itu.
"Awas saya gak kenal sama kamu!"ujar Nenek.Ia telah mengidap demensia setahun yang lalu,dan itu membuat Yosi dan cucunya,Arka merasa sedih.
"Nenek kenapa?."ujar Seyra bingung saat Nenek mendorong tubuhnya.
"Seyra sudah,Nenek memang punya penyakit demensia."ujar Yosi.
"Nek,ini Arka.Nenek masi inget Arka kan."ujar Arka dengan suara lembut dan mengelus rambut neneknya
"A-Arka?!cucuku,ya ampun kemari lah."ujar Nenek memeluk Arka.
"Wah Nenek masi inget Arka ternyata!"ujar Seyra
"Ayo cucuku,kita makan.Dan kamu perempuan asing,pergilah dari rumahku!"ujar Nenek mengarah ke Seyra
"Aku nek?Nenek aku ini calon istri Arka!!"ujar Seyra tak terima.
"Seyra maklumi saja,ambil ini."ujar Yosi memberikan uang kepada Seyra. "Ini buat kamu makan diluar sana ya,nanti biar supir tante yang anter kamu."ujar Yosi lagi.
"T-tapiii tante aku-"ujar Seyra ."Yaudah aku pergi aja kalo gitu."ujar Seyra melanjutkan.Membuat Yosi sebenernya senang karena gadis itu pergi,dan punya waktu bersama keluarga kecilnya tanpa seseorang yang nyatanya jahat untuk keluarga nya.

LOW AND HIGH | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang