(36) "HUJAN"

17 9 0
                                        

"Arka aku mau ngomong sama kamu."ujar Larisa memberhentikan langkah Arka lalu Arka menoleh tetapi ia tak respon

"Arka kalo kamu kaya gini terus,aku gabisa lagi aku ga sekuat itu ka.Terus aku sering liat kamu sama seyra akhir2 ini."ujar Larisa

"gue mau ke perpus dulu."ucap Arka membuat Larisa kini merasa asing kembali karena sikap Arka yang berbeda

"Arka..." suara lembut Larisa tak mampu lagi mencegah Arka kembali

•••
Di kelas XI BAHASA Larisa termenung sendirian,lalu Mita menghampirinya dengan memberikan sejumlah buku materi
"helloo ada orang?ngelamun terus sa,nih buku materi dari pak mamat karena lu tadi ga masuk di jam nya."ujar Mita

"eh Iyaa btw thanks deh."balas Larisa tersenyum

"Lu kenapa deh jujur aja"sahut Mita penasaran akan sikap Larisa yang sedari tadi melamun terus.

"Engga kok gue gakpapa beneran,cuman gue kurang tidur aja sih."ujar Larisa

"Bohong pasti nih bocah.Kenapa sih?Arka ya?"celetuk Mita tak percaya

"Sama Arka gue baik2 aja kok."balas Larisa

"halah ketauan bohong lu,gue liat sendiri si Seyra anak itu deketin mulu Arka akhir2 ini."ujar Mita

"Wajar aja dia akan temen kecil nya."ucap Larisa

"Iyaa ga wajar lagi lah,Arka sekarang itu pacar lu harusnya dia ngerti dong."ujar Mita

•••
Arka sedang rapat di kantor nya,mungkin bagi nya obat untuk tidak terus memikirkan Larisa adalah sibuk kerja,tetapi semua itu bohong Arka terus menerus memikirkan Larisa.
"Tuan,ini dokumen yang harus ditanda tangani oleh anda"ucap sekretaris kantor

"Pak Arka?pak?"sahut sekretaris menyadarkan Arka dari lamunannya.

"o-ohh maaf saya hilang fokus tadi,oke baik saya akan menandatanganinya nanti."ujar Arka

•••
Yosi mendatangi rumah Larisa,entah apa niat yang ia miliki sehingga ingin menemui Larisa.
"siapa ya?"ucap bu Dinar

"bolehkah saya menemui nak Larisa?"ucap Yosi

"Aduh buk,siapa sih yang dateng pagi2 gini."ujar Iqbal yang terkejut saat melihat wajah Yosi,ia sangat kenal sekali bahwa Yosi adalah pengusaha terbaik di negaranya.

"bu Yosi davidson ya?ya ampun buk saya nge fans banget sama ibu."ujar iqbal sambil menyalami tangan Yosi.

"lah lu kenal tong sama ni ibuk2."ujar bu dinar bingung

"Tau lah,dia itu pengusaha terbesar dikota ini,tapi ada apa bu mau kerumah kami ini?"ujar Iqbal

"Saya ingin menemui Larisa,ada?"ujar Yosi

"Ohh ada buk sebentar saya panggilkan."ujar Iqbal
Teriakan demi teriakan memanggil Larisa untuk keluar.Lalu Larisa pun keluar dan terkejut saat orang yang berada diluar rumahnya ialah Yosi sendiri.

"Halo nak boleh kah saya berbicara dengan kamu,oh ya buk saya hanya ingin berbicara empat mata dengan anak ibu ini."ujar Yosi

"oh Iyaa buk Yosi boleh."ujar bu dinar
Lalu Larisa pun diajak ke taman terdekat.
"kalo saya boleh tau,ibu mau ketemu sama saya ada hal apa ya?"tanya Larisa

"baiklah saya langsung ke intinya saja."balas Yosi ketus

"Larisa kamu ini pacar Arka kan?boleh kah sekarang dan untuk ke depannya jauhi anak saya Arka?"ujar Yosi

"T-tapii buk kenapa ibu berniat seperti itu."ujar Larisa berkaca2

"Karena saya tidak suka dengan keberadaan kamu,dan juga karena Arka akan tunangan dengan seyra."ujar Yosi

"So,kamu harus mengikuti apa yang saya perintahkan tadi.Dan saya juga akan menjamin hidupmu kalau kau menuruti perintahku."ujar Yosi lagi

Larisa bingung dan merasa hati nya di injak2 saat itu,ia tak sanggup lagi menahan tangis dan tidak bisa membayangkan bila Arka pergi dari kehidupannya.Lalu setelah itu Yosi meninggalkan Larisa sendiri.

"Larisa,ada apa kok tadi bu Yosi kesini?"ujar Iqbal penasaran

"Nanya alamat doang.Udah gue mau tidur lagi."ujar Larisa menyembuyikan rasa sakit nya.

"Masa iya Buk yosi ,cuman nanya alamat doang,Iqbal kira dia lagi butuh in karyawan tetap."ujar iqbal

"Aneh juga ya, dia orang kaya terus perusahaan terkenal,masa gatau jalan sih.kan sekarang ada aplikasi SPS ya?"ujar bu dinar

"Bukan SPS buk,tapi GPS."sahut iqbal lalu pergi.

LOW AND HIGH | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang