***
Cahaya matahari memasuki ke sebuah kamar,Larisa bersiap untuk sekolah.Ia bercermin dan tersenyum manis.Lalu ia membawa tas dan pergi dengan terburu-buru,saat baru saja keluar ia melihat Arka baru saja datang.
"Pagi,Mas ojek."ujar Larisa seketika mendengar itu membuat Arka berubah ekpresi menjadi datar. "Becanda doang kok,jangan dibawa serius dong."ujar Larisa lagi.
"Engga."ujar Arka cuek,melihat wajah Arka yang nampak kesal,Larisa menunjukkan sesuatu kepada cowo itu.
"Taaaaaraaaa,aku bikinin pudding kesukaan kamu.Jadi jangan marah ya."ujar Larisa ,Arka langsung tersenyum simpul dan dibuat kagum oleh Larisa.
"Makasih ya."ujar Arka singkat.
"Harusnya kamu tuh gak usah jemput,lagian kan jauh juga rumah aku sama kamu."ujar Larisa
"Gakpapa,yang penting kamu harus sama aku terus."ujar Arka.
"Kok aku liat-liat,kamu kaya ada yang berubah ya?"ujar Larisa.
"Berubah?gak ada tuh."ujar Arka yang langsung bercermin di spion motornya.
"Sumpah berubah banget."ujar Larisa yang membuat Arka semakin bingung. "Kalo dulu ganteng,dan sekarang berubah Ganteng bangett!!!!"ujar Larisa tertawa.
"Ya ampun aku kira kenapa."ujar Arka sambil mencubit pipi Larisa. "Yaudah,kapan nih kita pergi nya" ujar cowo itu lagi.
Setelah itu Larisa dan Arka pergi ke mall,untuk membeli peralatan tulis dan juga buku untuk persiapan kuliah.
"Kamu mau beli apa aja?."ujar Arka sambil mendorong keranjang belanja.
"Gak banyak sih,cuman bahan masakan sama beli alat tulis doang."ujar Larisa yang melihat-lihat barang di sekitarnya.
Kemudian,mereka melihat Geral dan Fifi yang sepertinya sedang berbelanja juga.Dan lalu menghampiri mereka.
"Wah Arka liat deh,itu kan Geral sama Fifi.Kita samperin deh yu."ujar Larisa
"Jangan,nanti mereka malah tambah canggung."ujar Arka menghentikan langkah Larisa.
"Gak bakal kok,ayo ikut aku!!"ujar Larisa menarik tangan Arka.
Fifi terkejut saat melihat Larisa dan Arka begitu juga dengan Geral.
"Hayo kalian pasti pacaran ya."ujar Larisa
"ihh gak kok,gu-guee cuman anterin ni orang doang."ujar Fifi mengarah ke Geral.
"Ngapain sih lu ka,pake segala nyamperin kita."ujar Geral kepada Arka.
"Eh gue juga ogah tadinya nyamperin orang kayak lu.Cuman mau gak mau harus nurutin cewe gue."ujar Arka kesal.
"Kalian kenapa sih berantem mulu."ujar Larisa.Kemudian lanjut mengajak Fifi memilih belanjaan bareng dan kedua cowo itu mengikuti dari belakang Larisa dan Fifi,layaknya seperti Bodyguard.***
"Geral,jagain ya si Fifi.Awas aja kalo sampe lu apa-apain gue gak bakal tinggal diem."ujar Larisa ketika mereka ingin pulang,dan Fifi bersama Geral saat itu.
"Iyaaa iyaaa sa,lagian gue gak minat sama nih bocil."ujar Geral menatap kesal ke arah Fifi.
"Apa lu liat-liat."ujar Fifi yang balik menatap Geral.
"Udah deh jangan ribut terus kalian,gue sama Arka adem-adem aja.Masa kalian-"ujar Larisa terpotong.
"YA KARENA LU UDAH PACARAN!!!"teriak Fifi ke arahnya,menatap Larisa dengan kesal.
"kalian pacaran aja,ribet banget."ujar Arka.
"Dih ngeselin banget ya gak si Larisa atau lu juga ka.Sama-sama bikin kesel!!!!"ujar Fifi kemudian pergi dan masuk mobil.
"udahlah sa,yuk pulang.Bentar lagi hujan."ujar Arka. "Dan lu juga ger,jaga tuh cewe.Kalo lu berbuat malem-macem gue bakal kasi lu pelajaran."ujar Arka lagi.
"bawel banget lu,udah sana pergi."ujar Geral.
Kemudian Larisa dan Arka pergi dengan sepeda motornya,di tengah jalan mereka kehujanan.Namun tak masalah,mereka malah membuat hal ini jarang terjadi.Arka terus mengendarai motornya,tetapi ketika Arka menyadari bahwa Larisa begitu kedinginan,ia pun segera memberhentikan motornya dan berdiam diri sebentar di sebuah coffe shop.
"Kamu kok berhenti?lagian aku gakpapa."ujar Larisa yang dalam keadaan basah kuyup,kemudian Arka melepaskan jaket Venix miliknya untuk dipakaikan di badan Larisa.
"Aku gak mau kamu sakit,jadi kita berhenti dulu dan nunggu hujannya reda."ujar Arka.
"Makasih ya Arka."ujar Larisa dan Arka hanya meresponnya dengan senyuman.Kemudian Arka memesan sebuah dua gelas kopi susu hangat.
"Kamu tau gak?hari ini tuh aku seneng banget bisa jalan-jalan sama kamu."ujar Larisa.
"Apapun yang bisa membahagiakan kamu ,aku akan terus lakuin itu semua."ujar Arka memegang tangan Larisa yang begitu dingin dan berusaha menghangatkannya.
"Minum dulu deh,biar badan kamu hangat."ujar Arka.Dan mereka bersama-sama menikmati hangatnya minuman itu.***
"Hanya Larisa yang bisa bikin gue jatuh cinta."ujar Arka ketika Bagas menawarinya untuk berkenalan dengan perempuan di aplikasi dating.
"Lu salah orang gas,harusnya lu tawarin ke si Gibran tuh."ujar Ridho menunjuk Gibran yang sedang asyik main game.
"Sorry ka,gue gak bermaksud yang nggak-nggak ke lu.Cuman gue butuh temen buat pacaran di aplikasi ini."ujar Bagas tersenyum kaku.
"Untung Larisa gak ada disini,kalo ada bisa-bisa lu di maki-maki deh."ujar Dito.
"Ya maaf.Btw ger lu mau ikut daftar gak nih?sementara kan lu jomblo disini."ujar Bagas kepada Geral yang sedari tadi sedang memperbaiki motornya.
"Gak minat."ujar Geral.Sontak yang lain tidak bereaksi serius karena memang cowo itu terlalu kaku soal percintaan.
"Lu salah orang lagi lah gas,dia itu sukanya spek kaya Fifi.Bukan kaya tante-tante di aplikasi itu."ujar Ridho dan membuat sekelilingnya tertawa.
"Salah lagi salah lagi,yaudah gue ajak lu aja deh do."ujar Bagas.
"Eitsss gak bisa lah.Gue ini sukanya spek cewe-cewe alim gitu pinter ngaji pula."ujar Ridho.
"Engga cocok buat lu yang kek berandalan."ujar Bagas,seketika lainnya tertawa lagi.
"Sok tau!gue kalo dirumah sholat dan ngaji.Lu pada gitu kagak."ujar Ridho.
"Eh gue kasi tau ya,ibadah itu urusan lu sama tuhan.Kalo diumbar gitu namanya Riba."ujar Dito.
"Riya Dodol !!Riya bukan Riba."ujar Ridho.
"Emang udah ganti ya?perasaan riba deh."ujar Dito
"Dari sononya udah gitu."ujar Bagas.
"Berisik kalian."ujar Arka dan kemudian mereka pun terdiam sesaat,kemudian selang beberapa menit Arka menerima telfon.Teman-temannya melihat Arka mengangkat telfon dengan ekspresi cemas.
"Lu gakpapa ka?tadi siapa yang nelfon."ujar Geral.
"Dari nyokap."ujar Arka singkat.
"Nyokap lu bilang apa,kok lu sampe bisa se cemas ini?"ujar Geral menghampiri cowo itu.
"Nenek gue dalam keadaan kritis dan sekarang beliau lagi dirawat."ujar Arka membuat semuanya terkejut.
"Gue pergi dulu,kalo ada masalah telfon gue aja."ujar Arka dan langsung mengambil jaketnya.Bergegas pergi menuju Rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOW AND HIGH | END
Teen FictionSaat kecil dirinya adalah seorang yang sangat periang.Namun sejak ayahnya tiada,Arka Davidson menjadi lebih dingin dan pendiam.Suatu hari Arka dipertemukan oleh semesta dengan gadis cantik, berambut panjang terurai indah bernama Larisa Betari Ayu.Da...