(62) "Dengar dan Rasakan"

34 30 0
                                    

***
Larisa yang saat itu membawa bekel dan sudah menunggu di depan kelas Arka,kemudian Arka keluar bersamaan dengan Bagas dan Ridho.
"Waduh roman-romanya,ada yang dimasakin ayang tuh.Gue jadi iri banget."ujar Bagas.
"Makanya gas,kalo cari cewe jangan ganti melulu."ujar Ridho.
"Sotoyyy!!!gue itu lagi proses seleksi,tau gak lu!"ujar Bagas kesal.Arka memberi isyarat kepada keduanya untuk segera meninggalkan dirinya dan Larisa.
"Iya Iyaa tau,gue sama Bagas ke kantin dulu ya sa."ujar Ridho menuju kantin diikuti oleh Bagas.
"Temen kamu kok tiap harinya random gitu ya,lucu tau bikin ketawa terus tiap ketemu."ujar Larisa.
"Kalo aku lucu gak?"tanya Arka cemberut.
"Kamu lebih ke serem deh,kayaknya."ujar Larisa semakin membuat Arka cemberut.
"Engga kok becanda doang,kamu kan my boyfriend kesayangan,jadi apapun itu aku suka."ujar Larisa tersenyum mengarah ke Arka.
"Gitu dong,kamu bawa bekel buat aku ya?"ujar Arka
"Pasti dong,kita makan di kantin aja yu."ujar Larisa
"Aku ikut sama Ratu aja deh."ujar Arka,dengan gombalan yang selalu diucapkan tiap harinya kepada Larisa.
Suasana Kantin saat itu sangat ramai,banyak teman-teman Venix kumpul juga disana.Namun Arka hanya ingin duduk berdua bersama Larisa.
"Ga enak tau,mending kita gabung sama mereka."ujar Larisa melihat ke arah teman-teman Arka.
"Aku pengen kamu disini,supaya kita bisa ngobrol dengan nyaman,aman dan tentram disini berdua."ujar Arka membuat Larisa tertawa.
"Kok ketawa sih."ujar Arka dengan muka polos.
"Abis kamu tiba-tiba kaya penyair gitu."ujar Larisa
"Udah jangan ketawa terus,itu Mie nya cepet dimakan."ujar Arka
"Kamu juga cepet makan bekel dari aku."ujar Arka.
"Baik cantikku."ujar Arka.
"CIEHHHH COCWITTTT BINGITSS!!"ujar Dito melihat kedua nya saling bersuap-suapan,dan dilihat oleh teman yang lain.

***
  "Seyra,kok lu bisa-bisa nya jahat gitu sih ke si cuplis."ujar Gisel. "Biarpun gue benci sama tu bocah,kayaknya gue gak bakal ngelakuin hal kotor gitu."ujar Gisel lagi.
  "Segitunya banget mau dapetin harta Arka."ujar Bella tertawa bersama.Seyra hanya bisa diam,dan menatap tak suka ke arah mereka,sekarang murid kelas sudah hilang respect terhadap seyra.
  Sepulang sekolah Larisa dan Arka pergi mampir kesebuah warung yang berada di pinggiran jalan.
"Kenapa gak di resto aja makannya."ujar Arka saat menuruti perintah Larisa untuk berhenti di warung itu.
"Aku tuh lagi kangen tau."ujar Larisa
"Kangen?bukannya aku ada disini.Kamu kangen siapa??"ujar Arka menatap wajah Larisa heran.
"Bukan gitu,aku tuh kangen masakan warung gini.Soalnya inget masa kecil selalu di ajak mamah sama papah buat makan disini."ujar Larisa tersenyum.
  "Jadi,kamu mau makan apa?"ujar Arka.
  "udah aku pilih tadi ke ibu warungnya,kamu mau makan apa?"ujar Larisa balik bertanya,Arka bingung karena baru pertama merasakan makan di warung.
  "Aku bingung."ujar Arka.
  "Yaudah aku pilihin buat kamu aja ya."ujar Larisa mengambil lauk untuk Arka makan.Kebersamaan mereka sangat berkesan bagi Arka,karena Larisa mampu membuatnya kagum dengan sikap sederhana dimilikinya.

***
Geral Venix
Kumpul hari ini jam 9
di basecamp.

Gibran
OKE GAS!!

DITO ANEH
siap bozzz besar.

Begitulah isi chat Arka,setelahnya dia ikut kumpul di warung pak kumis.Mereka sedang membicarakan tentang penyerangan Bara yang tiba-tiba kepada salah satu anggota Venix.
"Gila banget,si Bara lama-lama kek banci sumpah."ujar Gibran.
"Gue bakal cari Bara dimana pun dia,karena dia harus bayar apa yang udah diperbuat."ujar Geral.
"Engga,gue gak bakal biarin lu sendirian lagi.Bara itu selalu ngincer gue dan lu ger."ujar Arka.
"Jadi,gimana dong?"ujar Dito.
"Kita harus tetep bersama-sama.Jangan biarin geng Devil nyerang lagi."ujar Arka.
"Bos,btw lu gak ada niatan buat bikin basecamp gitu,pak kumis kayaknya udah enek liat kita deh."ujar Bagas.
  "Etdahh,kaya sama siapa aja lu tong.Gue malah seneng kali kalo kalian ngumpul disini,jadi rame ini warung gue."ujar Pak kumis.
"Pak kumis baik banget sih,semoga cepet nikah ya."ujar Ridho membuat semua tertawa.
"Janda-janda sekarang pada kagak mau sama duda."ujar Pak kumis.
"LAH?!kok bisa pak?"ujar Dito
"Mereka pada maunya ke seumuran kalian."ujar Pak kumis.
"Waduhh serem banget.Tapi pak kalo ada kenalan janda,dikenalin ke Bagas aja."ujar Ridho tertawa semua.
"Brengsek lu do,awas aja kalo minta nyontek lagi."ujar Bagas.
"Yehhhh,kan masih ada abwanggg Arka."ujar Ridho
"Gak open jasa contekan dulu"ujar Arka dengan ekpresi datarnya.
Keseruan mereka hampir setiap hari ada saja yang membuat bahan canda dan tawa menyelimuti,seperti keluarga kedua bagi Arka sendiri.

***
  "Lu udah siapin buat hari kelulusan SMA belum?"ujar Fifi.Hari telah menuju dimana semua murid mempersiapkan untuk ke jenjang perkuliahan,dan di tahap akhir untuk mempersiapkan acara wisuda SMA.
"Belum,gue bingung mau pake apa nanti."ujar Larisa
"Gue sih udah,cuman gue bingung."ujar Fifi
"Bingung kenapa?"tanya Larisa.
"Bingung karena gak ada ayang buat dibawa ke wisuda SMA."ujar Fifi tertawa.
"Ada Geral."ujar Larisa.
"Iihhh apaan sih sa,gue gak suka kalo dijodohin sama tu cowo."ujae Fifi kesal.
"Ya deh sorry!"ujar Larisa.
"Noh laki lu."ujar Fifi menunjuk ke satu arah,dimana Arka menuju untuk menghampiri Larisa.
"Gue pergi dulu."ujar Fifi.
"Yoiii,hati-hati ya sis."ujar Larisa.
"Arka kamu abis ngapain di ruangan lab?"ujar Larisa yang melihat Arka pada jam istirahat tadi di laboraturim.
"Ouhh tadi aku bantuin Gibran,dia katanya butuh bantuan aku,tapi sekarang udah selesai sih."ujar Arka.
"Bagus deh."ujar Larisa. "Sayang!"ujar Larisa membuat Arka terkejut,karena tak biasanya Larisa memanggil kata itu di sekolah.
"Apa?coba deh ulang."ujar Arka.
"Sayang."sahut Larisa. "Anterin aku dong hari ini,mau fitting baju buat wisuda SMA nanti."ujar Larisa.
"Aku udah beli buat kamu,tinggal cocokin aja."ujar Arka.
"Serius?ihhhh makasih ya Arka.Gemesss banget deh."ujar Larisa mencubit pipi Arka.
"Yang milih dress nya bukan aku,mau tau siapa?"ujar Arka.
"Siapa dong?"ujar Larisa
"Mamah aku."ujar Arka.Larisa tak menyangka Bu Yosi mempersiapkan dress untuknya,itu yang membuat Larisa bersyukur bisa ada di tahap dimana dirinya dan Bu Yosi akrab dengan baik.
"Aku terharu banget,Tante Yosi sekarang bisa nerima kehadiran aku."ujar Larisa.
"Gak perlu sedih dong,cukup kamu tersenyum itu udah buat kita seneng."ujar Arka. "Kamu pasti laper kan?"ujar cowo itu lagi.
"Ya nih."ujar singkat Larisa sambil memegang perutnya.
"Let's Go!! Kita makan di luar."ujar Arka
  Larisa dan Arka pun pulang,sebelum itu mereka pergi untuk makan di luar.Kebahagiaan kini berpihak untuknya,kedekatan Larisa dengan keluarga Arka semakin membaik.Dan tanpa terasa sudah di ujung untuk menuju kelulusan sekolah.

LOW AND HIGH | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang