***
Larisa terus menerus missed call Arka beberapa kali Namun tak ada respon darinya,lalu Larisa mendapat chat dari Geral dan memberitahu keberadaan Arka sekarang.
"Apa?!ya ampun kasian banget.Thanks ya ger infonya."ujar Larisa saat menelfon Geral.Setelahnya ia bersiap untuk ke rumah sakit.
Sesampainya Larisa melihat Arka sedang duduk di depan ruangan UGD bersama Yosi dan juga ada Ziyah.
"Tante,Arka gimana keadaan nenek sekarang ini?"ujar Larisa sambil melihat mereka yang tampak saling khawatir.
"Belum ada info dari dokter sa,jadi kita harus nunggu."ujar Arka.
"Duduk saja dulu nak.Doakan yang terbaik untuk nenek yah."ujar Yosi.
Kemudian Larisa duduk berdekatan dengan Arka dan Ziyah,Beberapa jam sudah berlalu Larisa terbangun dari rasa kantuknya dan melihat Arka yang masih mengkhawatirkan nenek sedangkan Yosi dan ziyah sama-sama tidur.
"Arka.. kamu belum tidur ya?"ujar Larisa.
"Belum.Aku gak mau tidur dulu sebelum tau keadaan nenek."ujar Arka.
"Jangan gitu,nenek pasti gak suka juga kalo kamu gak istirahat dan nenek takut kamu sakit juga."ujar Larisa.
"Gakpapa kok,aku belum ngantuk."ujar Arka
"Please ka kali ini dengerin aku,sini tidur."ujar Larisa,dan kemudian Arka menurutinya dan tidur dengan kepalanya berada di pangkuan Larisa.Perempuan itu terus mengelus rambut Arka sehingga dirinya tertidur pulas.
***
Esok paginya,setelah semuanya bangun.Dokter pun menghampiri keluarga itu dan memberikan sebuah info mengenai keadaan nenek.
"Kepada keluarga pasien,saya ingin memberitahukan bahwa pasien masi di masa kritis dan mengalami koma."ujar Dokter.Mendengar itu sontak semuanya sedih dan Yosi menangis,Arka yang peka pun langsung memegangi ibunya itu.
"Tolong selamatkan nenek saya ya dok."ujar Arka.
"Saya tidak bisa janji,karena pasien saat ini sedang dalam keadaan kritis."ujar Dokter,kemudian dokter itu pergi dari hadapan mereka.
"Mamah gak bisa bayangin kalo nenek kamu gak ada ka,mamah gak siap."ujar Yosi.
"Udah mah kita berdoa yang terbaik buat keselamatan Nenek."ujar Arka.
"Tante minum dulu ya,tante yang sabar."ujar Larisa.
Setelah itu,sambil menunggu nenek,Larisa mengajak Arka ke sebuah taman dekat Rumah sakit,guna membuat hati Arka tenang.
"Arka,aku pengen kamu inget omongan aku ini ya.Jangan nyakitin perasaan kamu,apapun yang terjadi,kalo kamu sayang sama seseorang kamu harus hidup demi seseorang itu."ujar Larisa mendengar itu Arka menangis dan dipenuhi rasa kecemasan.Larisa yang melihatnya langsung merangkul cowo itu dan menenangkan hatinya.
"Jadi lah Arka yang selalu kuat ya,kamu itu harus jagain Mamah kamu."ujar Larisa.
"Makasih ya,aku bakal terus jagain orang yang aku sayang,dan juga kamu sa."ujar Arka mengelus pipi Larisa dan menghapus air matanya.
"Itu yang aku suka dari kamu,kamu itu kuat,kamu itu tipe penyayang."ujar Larisa.
Arka menanggapinya dengan senyuman,perempuan seperti Larisa lah yang mampu membuatnya terkagum.Selain cantik yang dimiliki perempuan itu,ia juga memiliki hati yang sangat lembut dan selaku memberi nasehat yang berarti untuknya.
"Arka temenin aku yu,aku mau beli sarapan buat mamah kamu dan kita."ujar Larisa.
"Iyaah aku anterin."ujar Arka.
Mereka pun mencari restoran dan membeli paket makanan,Larisa tak mau Arka dan Yosi sakit karena belum makan seharian.Sesampainya di rumah sakit dan menuju ruang UGD,mereka berdua melihat dokter dan perawatnya pergi terburu-buru menuju ruangan nenek dirawat.
"Mah ini ada apa?!!Nenek kenapa mah."ujar Arka terkejut saat melihat mamahnya menangis histeris.
"Mamah juga gak tau nak,tiba-tiba detak jantung Nenek tadi gak ada."ujar Yosi.
Kemudian Dokter keluar dari ruangan,dan mereka yang sudah penasaran langsung menghampiri Dokter itu.
"Gimana dok?nenek saya gakpapa kan?"ujar Arka dengan kecemasannya.
"Maaf sebelumnya untuk Mas dan Ibuk keluarga pasien,saya tidak bisa menyelematkannya kali ini.Dan saya turut berduka cita untuk pasien."ujar Dokter.
Mendengar ucapan sang Dokter,Yosi pingsan dan kemudian Arka dan perawat disana memindahkannya ke ruangan rawat.Arka berusaha kuat walaupun hatinya rapuh,dan Larisa ikut menangis dengan keadaan keluarga Arka yang sedang berduka.
"Mamah jangan tinggalin Yosi mah."gumam Yosi dalam keadaan masih tidur.
"Gakpapa Arka,tante Yosi cuman mengigau aja,cukup elusin kepalanya aja pasti tante agak tenangan."ujar Larisa.
Pagi hari pun tiba,Nenek siap untuk di makamkan,disana teman-teman dari Venix,beserta keluarga besar Arka hadir untuk acara pemakaman nenek.
"Yang sabar ya bro,semoga nenek dikasih tempat terbaik disana."ujar Bagas
"Thanks semua,udah hadir di pemakaman nenek gue."ujar Arka.
Kemudian mereka pun pergi satu per satu hanya tinggal Larisa yang menemani Arka menenangkan diri di taman sekitaran rumah Arka.
"Udah ya Arka ikhlasin nenek,aku tau kamu sayang banget.Cuman kasian nenek,kalo kamu gak bisa ikhlasin kepergiannya."ujar Larisa mengelus rambut Arka.
"Iyaa sa sebenernya aku udah ikhlas,tetapi gak tau kenapa memori tentang nenek selalu melekat di pikiran aku."ujar Arka
"Yaudah gakpapa kok wajar kamu masih shock."ujar Larisa dan kemudian pembantu Mang Dika supir pribadi Arka membawa segelas Air putih untuk Arka.
"Nih minum dulu,supaya kamu agak tenang ya."ujar Larisa. "Nanti habis ini kamu mandi terus istirahat sebentar ya."ujar Larisa kepada Arka.
Begitu selesai dari perbincangan tadi,Arka menuruti apa yang dikatakan Larisa.Setelah Arka tidur,Larisa berniat untuk meminta izin kepada Yosi untuk pamit pulang.
"Tante Yosi,Larisa gak bisa lama-lama disini ya,Larisa pulang dulu karena pasti Ibu nyariin."ujar Larisa meraih tangan Yosi.
"Ouhh Iya nak,terimakasih ya sudah menenangkan Arka.Dan kamu harus pulang di anter supir ya,bahaya diluar sana."ujar Yosi
"Baik tante,makasih juga."ujar Larisa
Lalu Larisa sampai pula dirumahnya,ia memeriksa handphone nya,ada beberapa chat yang belum dibaca Arka.Larisa mengira cowo itu masih tidur.Arka
Kamu pasti nunggu ya?
Larisa
Gak kok,aku ngertiin kamu
km pasti capek banget.Membaca itu Arka benar-benar lega dengan respon Larisa,dan Arka pun sangat bersyukur dipertemukan dengan perempuan sebaik dan secantin Larisa.Dan
perempuan itu mempuanya seribu satu cara untuk
menenangkannya dalam keadaan apapun.
Kemudian Arka mengajak Larisa untuk Video call,jarang sekali Arka melakukan itu sampai membuat Larisa kaget.
"Kamu kok tumben banget Video call gini."ujar Larisa sambil mengeringkan rambutnya.
"Aku lagi kangen aja liat wajah kamu."ujar Arka
"Kan tadi pagi kita udah ketemu."ujar Larisa
"Gak cukup buat aku."ujar Arka membuat pipi perempuan itu memerah atau bisa dibilang salah tingkah.
"Ishhhh kumat deh gombalnya.Sekarang udah enakan kan hatinya?"ujar Larisa
"berkat kamu,aku udah setenang ini.Dan pas liat kamu seketika ngerasa masalah yang aku hadapin hilang gitu aja."ujar Arka.
Larisa lega mendengarnya,walaupun Arka masih nampak terlihat sangat capek,tetapi cowo itu menutupinya dengan segala tawa dan senyuman yang ia perlihatkan kepada Larisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOW AND HIGH | END
Teen FictionSaat kecil dirinya adalah seorang yang sangat periang.Namun sejak ayahnya tiada,Arka Davidson menjadi lebih dingin dan pendiam.Suatu hari Arka dipertemukan oleh semesta dengan gadis cantik, berambut panjang terurai indah bernama Larisa Betari Ayu.Da...